Tesis
Antropometri Mastoid Pasien Mikrotia Unilateral berdasarkan Tomografi Komputer di RSUPN Cipto Mangunkusumo = Anthropometric Meassurement of Mastoid in Unilateral Microtia Patient Based on Computed Tomography at Cipto Mangunkusumo General Hospital.
Latar belakang: Tujuan dari operasi rekonstruksi aurikula pada kasus mikrotia ialah tercapainya proyeksi aurikula yang adekuat. Pada kasus mikrotia dapat terjadi aplasia ataupun hipoplasia prosesus mastoid. Adanya kelainan anatomi mastoid dipikirkan dapat menjadi salah satu faktor penyebab proyeksi aurikula yang tidak adekuat. Pemeriksaan tomografi komputer (CT scan) dapat menilai struktur anatomi mastoid dengan akurat. Studi ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan rerata nilai antropometri tulang mastoid menggunakan tomografi komputer. Metode: Studi ini merupakan studi potong lintang terhadap pasien mikrotia unilateral di RSUPN Cipto Mangunkusumo menggunakan CT scan. Parameter yang diukur meliputi volume mastoid dan tebal jaringan lunak mastoid. Hasil: Rerata median volume sel udara mastoid (6,49 cm3 vs 8,61 cm3) dan volume tulang mastoid (14,63 cm3 vs 14,99 cm3) secara signifikan lebih kecil pada telinga mikrotia dibandingkan sisi kontralateral. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada tebal jaringan lunak area mastoid antara telinga mikrotia dan kontralateral. Kesimpulan: Berdasarkan pengukuran parameter volume mastoid mikrotia unilateral berdasarkan CT scan, volume udara dan volume tulang mastoid mikrotia lebih kecil dibandingkan kontralateral.
Kata kunci: antropometri, mastoid, mikrotia, tomografi komputer
Introduction: The aim of microtia reconstructive surgery is to achieve adequate auricular projection. In cases of microtia, there may be aplasia or hypoplasia of the mastoid process of the temporal bone. The presence of anatomical abnormalities of mastoid is thought to be one of the factors causing inadequate auricular projection. CT scan examination can accurately assess the anatomical structure of the mastoid. This study aims to evaluate mean anthropometric values of mastoid bone using CT scan. Methods: This is a cross-sectional study of unilateral microtia patients assessed using CT scan in Cipto Mangunkusumo General Hospital. Parameters include mastoid volume and mastoid soft tissue width. Results: Median mastoid air cell volume (6.49 cm3 vs 8.61 cm3) and mastoid bone volume (14.63 cm3 vs 14.99 cm3) were significantly lower in microtia ears compared to contralateral. There was no significant difference in temporal soft tissue width. Conclusion: Based on CT scan, microtia mastoid volumetric parameters are smaller than contralateral. In unilateral microtia patients the mastoid air cell and bone volume of microtia is smaller than the contralateral.
Keywords: anthropometry, mastoid, microtia, CT scan
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Anita Amalia Sari - Nama Orang
Febriani Endiyarti - Nama Orang
Tri Juda Airlangga - Nama Orang
Dini Widiarni Widodo - Nama Orang
Ika Dewi Mayangsari - Nama Orang
Joedo Prihartono - Nama Orang
Reyhan Eddy Yunus - Nama Orang
Semiramis Zizlavsky - Nama Orang
Harim Priyono - Nama Orang
TRIMARTANI - Nama Orang
Mirta Hediyati Reksodiputro - Nama Orang
Fikry Hamdan Yasin - Nama Orang - No. Panggil
-
T22576fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xx, 55 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T22576fk | T22576fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi