Tesis

The Association between Paraquat and Parkinson’s Disease: An Evidence-Based Case Report = Hubungan antara Paraquat dan Penyakit Parkinson: Sebuah Laporan Kasus Berbasis Bukti.

Background The agricultural sector is a major sector in Indonesia. Pesticides are currently widely used in the world of agriculture, because they greatly assist farmers in overcoming disease disturbances caused by pests/ weeds. In the last few decades, many studies have been carried out on the safety level of pesticide use in agriculture. Is there association with the incidence of diseases that occur in many agricultural areas, one of which is Parkinson's Disease with the use of pesticides, especially paraquat. The aim of this evidence-based case report is to get an appropriate answer about the effect of paraquat exposure on the incidence of Parkinson’s Disease (PD). Method The literature searching was conducted through PubMed, Cochrane and ProQuest and also performed with the hand searching method. The inclusion criteria were cohort study, case control study, cross sectional study, meta-analysis study, Parkinson’s Disease, paraquat, and occupational. Then, they were critically appraised using relevant criteria for etiological study by the Oxford Center for Evidence-Based Medicine. Result The first two systematic reviews studies have shown that paraquat exposure has a significant association statistically with Parkinson’s Disease; a pooled OR of 1.64 (95% CI: 1.27, 2.13; i2 = 24.8%)5 and OR = 1.24 (95% CI: 1.03 - 1.49, p = 0.02, i2 = 16%)6. Then one last metaanalysis showed that exposure to pesticides for 5 and 10 years will increase the risk of Parkinson's disease by 5% (OR = 1.05; 95% CI: 1.02–1.09) and 11% (OR = 1.11, 95% CI: 1.05–1.18)7 respectively. Conclusion and recommendation The studies showed a statistically significant association between paraquat exposure and the incidence of Parkinson's disease in workers. The study also shows sufficient dose response to confirm that the duration of paraquat exposure can cause Parkinson's disease in workers. It is recommended that workers who are exposed to paraquat can use protective gloves while working as an option to avoid the onset of Parkinson's disease. And companies can use alternative herbicides that are safer for workers and the environment, as well as practical training on the use/handling of chemicals among gardeners and workers who use paraquat. Finally, in order for the government to guarantee public safety, it is necessary to develop policies and measures to regulate the use of paraquat and monitor paraquat contamination in the work environment.
Key words Paraquat, Parkinson’s disease, occupational.


Latar belakang Sektor pertanian merupakan sektor utama di Indonesia dimana pestisida saat ini banyak digunakan dalam dunia pertanian, karena sangat membantu petani dalam mengatasi gangguan penyakit yang disebabkan oleh hama/gulma. Dalam beberapa dekade terakhir, telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai tingkat keamanan penggunaan pestisida di bidang pertanian. Apakah terdapat hubungan dengan kejadian penyakit yang banyak terjadi di daerah pertanian, salah satunya adalah penyakit Parkinson dengan penggunaan pestisida paraquat. Laporan kasus berbasis bukti ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang tepat tentang pengaruh paparan paraquat terhadap kejadian Parkinson’s Disease (PD). Metode Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Cochrane dan ProQuest serta dilakukan dengan metode hand searching. Kriteria inklusi adalah studi kohort, studi kasus kontrol, studi cross sectional, studi meta-analisis, Penyakit Parkinson, paraquat, dan pekerjaan. Kemudian, mereka dinilai secara kritis menggunakan kriteria yang relevan untuk studi etiologi oleh Oxford Centre for evidence-Based Medicine. Hasil Dua studi tinjauan sistematis pertama menunjukkan bahwa paparan paraquat memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan Penyakit Parkinson; gabungan OR sebesar 1,64 (95% CI: 1,27, 2,13; i2 = 24,8%)5 dan OR = 1,24 (95% CI: 1,03 - 1,49, p = 0,02, i2 = 16%)6. Kemudian satu meta-analisis terakhir menunjukkan bahwa paparan pestisida selama 5 dan 10 tahun akan meningkatkan risiko penyakit Parkinson sebesar 5% (OR = 1,05; 95% CI: 1,02–1,09) dan 11% (OR = 1,11, 95% CI : 1,05–1,18)7 masing-masing. Kesimpulan dan Saran Studi yang diambil menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara paparan paraquat dan kejadian penyakit Parkinson pada pekerja. Studi tersebut juga menunjukkan respons dosis yang cukup untuk mengkonfirmasi bahwa durasi paparan paraquat dapat menyebabkan penyakit Parkinson pada mereka. Disarankan pekerja yang terpapar paraquat dapat menggunakan sarung tangan pelindung selama bekerja sebagai pilihan untuk menghindari timbulnya penyakit Parkinson. Dan perusahaan dapat menggunakan herbisida alternatif yang lebih aman bagi pekerja dan lingkungan, serta pelatihan praktis penggunaan/penanganan bahan kimia di kalangan tukang kebun dan pekerja yang menggunakan paraquat. Terakhir, agar pemerintah dapat menjamin keselamatan masyarakat, maka perlu dikembangkan kebijakan dan langkah-langkah untuk mengatur penggunaan paraquat dan memantau pencemaran paraquat di lingkungan kerja.
Kata kunci Paraquat, penyakit Parkinson, pekerjaan.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Arriz Akbar - Nama Orang
Dewi Yunia Fitriani - Nama Orang
Levina Chandra Khoe - Nama Orang

No. Panggil
T23077fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi.,
Deskripsi Fisik
xii, 30 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23077fkT23077fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of The Association between Paraquat and Parkinson’s Disease: An Evidence-Based Case Report = Hubungan antara Paraquat dan Penyakit Parkinson: Sebuah Laporan Kasus Berbasis Bukti.

Related Collection