Tesis

Hubungan Persentase Lemak Tubuh dan Faktor-Faktor Lain terhadap Nilai V̇ O2 Maks Penerbang TNI AU = The Association between Body Fat Percentage and Other Factors with V̇ O2 Max of Indonesian Air Force Pilots.

Latar Belakang: Penerbang militer memerlukan kebugaran kardiorespirasi yang baik karena adanya kebutuhan untuk melakukan tugas dalam kondisi lingkungan yang sulit dan beragam, baik saat terbang maupun di darat. Kebugaran kardiorespirasi biasa dinyatakan dalam konsumsi oksigen maksimal (V̇ O2 maks). Faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai V̇ O2 maks penting untuk diketahui dalam menyusun upaya pemeliharaan kebugaran penerbang TNI AU. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan persentase lemak tubuh serta faktor-faktor lain yang terdiri dari persentase otot rangka, usia, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tipe penerbang, serta riwayat COVID- 19 dengan nilai V̇ O2 maks pada penerbang TNI AU. Metode: Studi potong lintang dilakukan terhadap penerbang aktif TNI AU yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala pada 3 Oktober hingga 21 November 2022 di Lakespra dr. Saryanto, Jakarta. Subjek penelitian melakukan pengisian kuesioner serta menjalani pemeriksaan komposisi tubuh dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) serta penilaian V̇ O2 maks dengan protokol Bruce. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil: Dari 64 subjek yang dianalisis, didapatkan rerata nilai V̇ O2 maks sebesar 44,6±6,2 ml/kg/menit. Sebanyak 20,3% subjek memiliki nilai V̇ O2 maks dengan kategori buruk dan buruk sekali. Persentase lemak tubuh dan persentase otot rangka merupakan faktor yang secara signifikan memiliki korelasi dengan nilai V̇ O2 maks (r=-0,334;p=0,007 dan r=0,367;p=0,004, secara berurutan). Kesimpulan: Makin tinggi persentase lemak tubuh, maka makin rendah nilai V̇ O2 maks. Sedangkan, makin tinggi persentase otot rangka, makin tinggi pula nilai V̇ O2 maks.
Kata kunci: Penerbang militer, persentase lemak tubuh, persentase otot rangka, V̇ O2 maks.


Background: Military pilots require good cardiorespiratory fitness due to the need to perform tasks in difficult and varied environmental conditions. Cardiorespiratory fitness is usually expressed in terms of maximal oxygen consumption (V̇ O2 max). It is important to know the factors associated with V̇ O2 max in order to maintain the fitness of Indonesian Air Force pilots. This study was conducted to assess the association between body fat percentage and other factors (skeletal muscle percentage, age, smoking habits, physical activity, type of pilot, and history of COVID-19) with V̇ O2 max of Indonesian Air Force pilots. Methods: A cross-sectional study was conducted on active Indonesian Air Force pilots who carried out periodic medical examinations from 3 October to 21 November 2022 at Lakespra dr. Saryanto, Jakarta. The research subjects filled out questionnaires and underwent body composition examinations using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) and V̇ O2 max assessment using the Bruce protocol. Bivariate and multivariate analyzes were performed using SPSS version 22. Results: Of the 64 subjects analyzed, the average V̇ O2 max was 44.6 ± 6.2 ml/kg/min. There are 20.3% of the subjects with poor and very poor V̇ O2 max category. Body fat and skeletal muscle percentage were factors that significantly correlated with V̇ O2 max (r=-0.334;p=0.007 and r=0.367;p=0.004, respectively). Conclusion: The higher the body fat percentage, the lower the V̇ O2 max. Meanwhile, the higher the percentage of skeletal muscle, the higher the V̇ O2 max.
Keywords: Military pilots, body fat percentage, skeletal muscle percentage, V̇ O2 max.