Tesis

Validitas dan Reliabilitas Farra Eye Model sebagai Alat Simulasi Pelatihan Kapsuloreksis = Validity and reliability of Farra Eye Model as a surgical simulator for capsulorhexis training.

Latar Belakang: Ekstraksi katarak merupakan keterampilan bedah yang harus dikuasai selama program pendidikan dokter spesialis mata. Farra Eye Model merupakan model simulasi operasi katarak yang sedang dikembangkan untuk pelatihan kapsuloreksis. Tujuan: Mengetahui validitas dan reliabilitas Farra Eye Model sebagai alat simulasi pelatihan kapsuloreksis Metode: Studi pendahuluan dengan desain potong lintang menguji validitas muka, isi, dan konstruk. Subjek dikelompokkan menjadi kelompok pemula, pemula lanjutan dan ahli. Validitas muka dan isi dinilai menggunakan kuesioner tervalidasi dengan lima poin skala Likert. Validitas konstruk diuji dengan membandingkan performa kapsuloreksis terbaik antara ketiga kelompok. Performa kapsuloreksis dinilai melalui video rekaman oleh dua penilai dengan parameter item penilaian kapsuloreksis ICOOSCAR:Phaco, jumlah forcep grab, dan durasi kapsuloreksis. Hasil: Sebanyak 33 subjek terbagi dalam tiga kelompok. Rerata keseluruhan nilai validitas muka tergolong baik (3.67+0.67). Namun, elastisitas kapsul dinilai kurang oleh kelompok pemula lanjutan (2.73+1.1). Nilai validitas isi tergolong baik, ditinjau dari nilai keseluruhan (4.15+0.58), maupun setiap komponen penilaian. Kelompok pemula lanjutan dan ahli menunjukkan performa kapsuloreksis yang lebih baik dari kelompok pemula pada seluruh parameter (p < 0.001), dengan nilai inter-rater reliability baik (ICC > 0.7). Kesimpulan: Farra Eye Model memiliki nilai validitas muka dan isi yang baik untuk pelatihan kapsuloreksis dan dapat membedakan kelompok pemula dengan pemula lanjutan dan ahli.
Kata Kunci: Farra Eye Model; alat simulasi operasi katarak; kapsuloreksis; uji validitas



Background: Cataract surgery is a surgical skill that must be mastered during residency. Farra Eye Model, a new cataract surgical simulator, was developed for capsulorhexis training. Objective: To determine the validity and reliability of the Farra Eye Model as a capsulorhexis training simulator. Methods: A cross-sectional pilot study to assess face, content, and construct validity. Subjects were divided into novice, intermediate, and expert groups. Face and content validity was assessed using a validated questionnaire with a 5-point Likert scale response. Construct validity comparing maximum capsulorhexis performance between three groups, assessed by two raters with parameters including capsulorhexis skill assessments in ICO-OSCAR: Phaco, number of forceps grabs, and duration of capsulorhexis. Results: A total of 33 subjects were divided into three groups. The overall face validity score was favorable (3.67+0.67). However, the intermediate group considered capsule elasticity poor (2.73+1.1). The content validity was favorable regarding the overall score (4.15 + 0.58) and each assessment component. In the construct validity test, intermediate and expert groups showed better capsulorhexis performance than the novice group on all parameters (p < 0.001), with good inter-rater reliability (ICC > 0.7). Conclusion: Farra Eye Model has good face and content validity for capsulorhexis training and may differentiate the novice group from the intermediate and expert group.
Keywords: Farra Eye Model; cataract surgical simulator; capsulorhexis; validity study