Tesis

Peran Terapi Medik Gizi dan Kecukupan Asupan Leusin Terhadap Massa Otot Pasien Kanker Kepala Leher = The Role of Medical Nutrition Therapy and Adequacy of Leucine Intake on Muscle Mass in Head and Neck Cancer Patients.

Latar Belakang Prevalensi malnutrisi pada kanker kepala leher cukup tinggi yaitu berkisar antara 20-74%. Perubahan metabolisme yang menyebabkan terjadinya hiperkatabolisme, dan efek samping terapi kanker itu sendiri, yaitu pembedahan, kemoterapi dan radiasi juga berkontribusi menyebabkan terjadinya malnutrisi. Asam amino rantai cabang atau branched-chain amino acid (BCAA) leusin sangat diperlukan karena memiliki efek langsung untuk stimulasi sintesis protein otot melalui jalur mTOR (mammalian target of rapamycin complex). Massa otot skeletal merupakan prediktor luaran klinis pada pasien kanker kepala leher. Penurunan massa otot skeletal juga dihubungkan dengan peningkatan readmisi rumah sakit, penurunan kapasitas fungsional sehingga meningkatkan risiko jatuh dan terjadinya fraktur, serta mortalitas. Kasus Serial kasus ini terdiri dari dua pasien laki-laki dan dua pasien perempuan dengan rentang usia 54-59 tahun. Tiga orang pasien dengan karsinoma laring dan satu orang pasien dengan karsinoma sinonasal. Keempat pasien pada kasus dengan status gizi malnutrisi sedang dan berat secara klinis. Pemberian energi dan protein diberikan sesuai rekomendasi ESPEN untuk pasien kanker. Seluruh pasien mendapatkan asupan leusin dengan target 2-4 g/hari. Pemeriksaan komposisi tubuh dilakukan pada awal perawatan gizi dan diulang kembali minimal 1 bulan kemudian. Hasil Selama perawatan, rata-rata asupan energi pasien berkisar antara 26-38 kkal/kgBB/hari. Asupan protein mencapai 1,2-1,6 g/kgBB/hari, dengan BCAA > 10 g/hari dan leusin 6,8 g/hari. Tiga pasien mengalami perbaikan status gizi, peningkatan massa otot skelet dan perbaikan kapasitas fungsional setelah diberikan leusin sesuai target selama 1 bulan. Sedangkan 1 pasien tidak mengalami perbaikan status gizi, massa otot dan kapasitas fungsional. Kesimpulan Kecukupan asupan leusin memberikan efek positif pada peningkatan massa otot skelet pada pasien kanker kepala-leher dengan malnutrisi. Terapi medik gizi yang adekuat dan kecukupan leusin dapat menunjang luaran klinis pasien kanker kepalaleher.
Kata kunci: kanker kepala-leher; bcaa, leusin, massa otot



Background The prevalence of malnutrition in head and neck cancer is quite high, ranging from 20-74%. Metabolic changes that cause hypercatabolism, and side effects of cancer therapy itself, namely surgery, chemotherapy, and radiation also contribute to malnutrition. Branched-chain amino acid (BCAA) leucine is needed because it has a direct effect on stimulating muscle protein synthesis through the mTOR (mammalian target of rapamycin complex) pathway. Skeletal muscle mass is a predictor of clinical outcomes in head and neck cancer patients. Decreased skeletal muscle mass is also associated with increased hospital readmissions, decrease functional capacity, thereby increasing the risk of falls and fractures, and mortality. Case This case series consisted of two male patients and two female patients with an age range of 54-59 years. Three patients with laryngeal carcinoma and one patient with sinonasal carcinoma. The four patients in cases with clinically moderate and severe malnutrition nutritional status. The provision of energy and protein is given according to ESPEN recommendations. All patients receive leucine intake with a target 2-4 g/day. Body composition examination is carried out at the beginning of the nutritional treatment and repeated at least 1 month later. Results During treatment, the average patient’s energy intake ranges from 26-38 kcal/kg BW/day. Protein intake reaches 1,2-1,6 g/kg BW/day, with BCAAs >10 g/day and leucine 6,8 g/day. Three patients experienced improved nutritional status, increased skeletal muscle mass, and improved functional capacity after being given leucine according to the target for 1 month. While 1 patient did not experience improvement in nutritional status, muscle mass, and functional capacity. Conclusion Adequacy of leucine intake has a positive effect on increasing skeletal muscle mass in head and neck cancer patients with malnutrition. Adequate nutritional medical therapy and adequacy of leucine can support the clinical outcome of head and neck cancer patients
Keywords: head-neck cancer; bcaa; leucine; muscle mass

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2023
Pengarang

Dewi Krisna Yunda - Nama Orang
Yohannessa Wulandari - Nama Orang
Diana Sunardi - Nama Orang

No. Panggil
T23028fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xvi, 132 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T23028fkT23028fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Peran Terapi Medik Gizi dan Kecukupan Asupan Leusin Terhadap Massa Otot Pasien Kanker Kepala Leher = The Role of Medical Nutrition Therapy and Adequacy of Leucine Intake on Muscle Mass in Head and Neck Cancer Patients.

Related Collection