Tesis

Hubungan Perubahan Strain Atrium Kiri terhadap Perubahan Kapasitas Fungsional pada Pasien Mitral Stenosis Pasca Tindakan Balloon Mitral Valvuloplasty = Correlation of Left Atrium Strain Changes to Functional Capacity Changes in Mitral Stenosis Patients Post Balloon Mitral Valvuloplasty.

Latar Belakang: Kondisi mitral stenosis (MS) akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan atrium kiri secara progresif dan menyebabkan remodelling serta dilatasi atrium kiri. Proses ini akan berakhir dengan penurunan komplians dari atrium kiri dan menyebabkan perubahan secara morfologis dan fungsional. Perubahan ini akan menyebabkan gejala dan tanda yang lebih jelas dari mitral stenosis. Beberapa studi menunjukkan pengukuran strain atrium kiri pada pasca tindakan balloon mitral valvuloplasty (BMV) menunjukkan perbaikan yang bermakna. Namun belum ada yang menilai hubungan antara perubahan strain atrium kiri dengan perbaikan kapasitas fungsional pada pasien MS pasca tindakan BMV. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara perubahan strain atrium kiri dengan perubahan kapasitas fungsional pada pasien MS pasca tindakan BMV. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah studi dengan pre-post design. Penelitian ini menggunakan data pemeriksaan ekokardiografi dan data kapasitas fungsional pasien mitral stenosis yang dilakukan tindakan BMV pada Maret 2019 hingga April 2020. Dilakukan pengukuran strain atrium kiri dengan metode speckle tracking echocardiography. Data sebelum dan sesudah BMV dianalisis untuk mencari hubungan variabel terhadap perubahan kapasitas fungsional. Hasil: Total 72 pasien MS dengan stenosis sedang-berat (MVA < 1.5 cm2) yang dianalisis pada penelitian ini. Rerata usia adalah 42 tahun dengan mayoritas jenis kelamin perempuan. Proporsi pasien dengan atrial fibrilasi yaitu 50% dari total sampel. Sebesar 61% pasien datang dengan kelas NYHA II dan mengalami perbaikan kelas NYHA yang bermakna pasca tindakan BMV. Pasca tindakan BMV, terjadi perbaikan signifikan kapasitas fungsional yang ditandai dengan perbaikan median lama latihan (241 (18 – 1080) ke 606 (80 – 1900) detik, p 10 mmHg (OR 6,6, IK 95% 1,71 -25,5; p = 0,006) dan pre-mPAP < 25 mmHg (OR 5,96, IK 95% 1,37-25,9; p = 0,017) berkorelasi terhadap perbaikan lama latihan pasca tindakan BMV. Kesimpulan: Perubahan strain atrium kiri tidak berhubungan dengan perubahan kapasitas fungsional pada pasien MS pasca tindakan BMV.
Kata Kunci: Mitral stenosis, strain atrium kiri, kapasitas fungsional, balloon mitral valvuloplasty



Background: Mitral stenosis condition will cause a progressive increase in left atrial pressure, remodelling and left atrial dilatation. This process will end with a decrease of left atrial compliance, causing morphological and functional changes. The functional changes will cause a pronounced signs and symtomps of mitral stenosis. Several studies have shown that left atrial strain measurements after the balloon mitral valvuloplasty (BMV) procedure showed significant improvement. However, no study has assessed the relationship between changes in left atrial strain and improvements of functional capacity in MS patients after the BMV procedure. Objectives: This study aimed to evaluate the association between left atrial strain changes and functional capacity changes in MS patients after BMV procedures Method: This is a one group pre-post design using retrospective data. This study used echocardiographic examination data and data on functional capacity of mitral stenosis patients who underwent BMV procedures from March 2019 to April 2020. Left atrial strain was measured using the speckle tracking echocardiography method. Data before and after BMV were analyzed to find the association of variables to changes in functional capacity. Results: A total of 72 MS patients with moderate to severe stenosis (MVA < 1.5 cm2) were analyzed in this study. The average age is 42 years with the majority sex is female. The proportion of patients with atrial fibrillation is 50% of the total sample. As many as 61% of patients came with NYHA class II and experienced significant improvement in NYHA class after the BMV procedure. After the BMV procedure, there was a significant improvement in functional capacity as indicated by an improvement in the median length of exercise duration (241 (18 – 1080) to 606 (80 – 1900) seconds, p 1 cm2 (OR 7.37, CI 95% 1.0-54.35; p = 0.05) pre MVG > 10 mmHg (OR 6.6, CI 95% 1.71 -25.5 ; p = 0.006) and pre mPAP < 25 mmHg (OR 5.96, CI 95% 1.37-25.9; p = 0.017) correlated with the improvement in duration of exercise after the BMV action. Conclusion: Changes in left atrial strain are not associated with changes in functional capacity in MS patients after the BMV procedure.
Keywords : Mitral Stenosis, left atrial strain, functional capacity, balloon mitral valvuloplasty

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Yudhistira Kurnia - Nama Orang
Amiliana Mardiani Soesanto - Nama Orang
Amir Aziz Alkatiri - Nama Orang
Doni Firman - Nama Orang

No. Panggil
T22469fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xvi, 46 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22469fkT22469fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Perubahan Strain Atrium Kiri terhadap Perubahan Kapasitas Fungsional pada Pasien Mitral Stenosis Pasca Tindakan Balloon Mitral Valvuloplasty = Correlation of Left Atrium Strain Changes to Functional Capacity Changes in Mitral Stenosis Patients Post Balloon Mitral Valvuloplasty.

Related Collection