Tesis
Luaran Klinis Jangka Pendek Tindakan Implantasi Stent pada Alur Keluar Ventrikel Kanan Dibandingkan dengan Operasi Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt pada Pasien Anak dengan Obstruksi Alur Keluar Ventrikel Kanan dengan Shunt Ventrikel = Initial Clinical Outcome Right Ventricular Outflow Tract Stenting Compared to Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt in Children with Right Ventricular Outflow Tract Obstruction with Ventricular Shunt.
Latar Belakang: Penyakit jantung bawaan (PJB) dengan obstruksi Alur Keluar Ventrikel Kanan (AKVK) yang disertai dengan shunt ventrikel merupakan kelompok PJB sianotik yang paling sering dijumpai. Tujuan utama tatalaksana pada pasien kelompok ini adalah operasi reparasi. Namun, tidak semua pasien dapat dilakukan operasi reparasi langsung, dan dapat dilakukan tindakan paliatif sebelum tindakan operasi reparasi. Tindakan paliatif implantasi stent AKVK saat ini mulai menjadi alternatif pilihan. Penelitian yang ada selama ini dilakukan pada pasien dengan usia di bawah 1 tahun, sedangkan di negara berkembang lebih banyak ditemukan pasien yang baru datang di saat usianya lebih tua. Tujuan: Mengetahui karakteristik dan luaran klinis pasien anak usia 0-18 tahun dengan obstruksi infundibular AKVK dengan shunt ventrikel dibandingkan dengan operasi Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt (MBTTS). Metode: Studi kohort retrospektif ini menggunakan data sekunder. Dilakukan pengumpulan data dasar melalui rekam medis terhadap pasien obstruksi infundibular AKVK disertai shunt ventrikel yang dilakukan implantasi stent AKVK atau MBTTS pada kurun waktu Desember 2019-Oktober 2022 di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (RS PJNHK). Dilakukan pemantau selama perawatan, dilanjutkan dengan follow up 30 hari setelah tindakan. Kemudian dilakukan analisa statistik untuk melihat karakteristik dari pasien dan luaran klinis dari pasien paska tindakan. Hasil: Total 87 pasien diinklusikan ke dalam penelitian ini; 29 pasien dilakukan implantasi stent AKVK, dan 58 pasien dilakukan tindakan MBTTS, dengan median usia kelompok stent AKVK 29 (1-220) bulan, dan kelompok MBTTS 25,5 (6-227) bulan (p=0,739). Luaran klinis MACE pada kelompok stent AKVK vs MBTTS tidak berbeda bermakna, rehospitalisasi (1(3,4%) vs 0(0%), p=0,333), re-intervensi (3(10,3%) vs 6 (10,3%), p=1,000), dan kematian dalam 30 hari (3(10,3%) vs 2 (3,4%), p=0,340). Target saturasi oksigen tercapai tidak berbeda bermakna pada kedua kelompok stent AKVK vs MBTTS (93,1% vs 96,5 %, p=0,290). Lama rawat ICU pada kelompok stent AKVK dan MBTTS ( 2(0-43) hari vs 3,5(2-9) hari, p < 0,001), total lama rawat RS antara kedua kelompok (6,5 (3-41) hari vs 7(4-24) hari, p=0,048) tidak berbeda bermakna setelah analisa multivariat. Kesimpulan: Luaran klinis tindakan stent AKVK pada pasien anak usia 0-18 tahun dengan obstruksi AKVK dengan shunt ventrikel tidak berbeda dengan tindakan MBTTS pada MACE, pencapaian target saturasi oksigen paska tindakan, namun berbeda bermakna pada lama rawat di ICU dan total lama rawat di rumah sakit.
Kata Kunci: Implantasi stent AKVK, Modified Blalock-Taussig-Thomas Shunt, obstruksi AKVK dengan shunt ventrikel
Background: Congenital heart disease (CHD) with right ventricular outflow tract (RVOT) obstruction with ventricular shunt is the most common group of cyanotic CHD. The main goal of treatment in this group of patients is surgical repair. However, not all patients can undergo direct repair surgery, and palliative procedure can be performed prior to repair surgery. Implantation of RVOT stent has become an alternative option for palliative procedure. Existing researches have been conducted on patients under the age of 1 year, while in developing countries more patients are late presenter. Objectives: To determine the characteristics and clinical outcomes of pediatric patients aged 0-18 years with infundibular RVOT obstruction with ventricular shunt compared with Modified Blalock-Thomas-Taussig Shunt (MBTTS) surgery. Methods: This retrospective cohort study was using secondary data. Basic data was collected through medical records for patients with infundibular RVOT obstruction with ventricular shunt, which underwent RVOT stent implantation or MBTTS in the period of December 2019-October 2022 at the Harapan Kita National Heart Center Hospital (PJNHK Hospital). Monitoring was carried out during treatment and continued with follow-up within 30 days after the procedure. Then statistical analysis was carried out to see the characteristics of the patient and the clinical outcome of the post-operative patient. Results: A total of87 patients were included in this study; 29 patients underwent RVOT stent implantation, and 58 patients underwent MBTTS, with the median age of RVOT stent group of 29 (1-220) months, and MBTTS group of 25,5 (6-227) months, (p=0,739). Initial clinical outcome of MACE in RVOT stent vs MBTTS group was not different, rehospitalisation (1 (3,4%) vs 0 (0%), p=0,333), re-intervention (3(10,3%) vs 6 (10,3%), p=1,000), and 30-day mortality (3(10,3%) vs 2 (3,4%), p=0,340). Achieved oxygen saturation target was in RVOT stent vs MBTTS was (93,1% vs 96,5 %, p=0,290). ICU length of stay (LOS) in RVOT stent group vs MBTTS was 2 (0-43 days) vs 3,5 (2-9 days), p < 0,001, total hospital LOS was (6,5 (3-41 days) vs 7(4-24 days), p=0,048) but after multivariate analysis was not different between two groups. Conclusion: Initial clinical outcome in paediatric patients aged 0-18 years old with RVOT obstruction with shunt who underwent RVOT stent or MBTTS was not different in MACE, achievement of oxygen saturation target, but significantly different in ICU LOS, and total hopital LOS
Keywords: RVOT stent implantation, Modified Blalock-Taussig-Thomas Shunt, RVOT obstruction with ventricular shunt
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Resi Citra Dewi - Nama Orang
Celly Anantaria Atmadikoesoemah - Nama Orang
Radityo Prakoso - Nama Orang
Salomo Purba - Nama Orang
Amir Azis Alkatiri - Nama Orang - No. Panggil
-
T22466fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 48 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T22466fk | T22466fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi