Tesis

Analisis perbedaan rasio subepidermal low echogenic band dengan dermis pada kulit pipi perempuan pramenopause dan pascamenopause menggunakan high frequency ultrasound 18 MHz = Analysis of difference ratio between subepidermal low echogenic band and Dermis on the cheek skin of Premenopausal and Postmenopausal women using 18 MHz high frequency ultrasound.

Latar Belakang: Subepidermal low echogenic band (SLEB) adalah gambaran ultrasonografi (USG) berupa area hipoekhoik pada lapisan dermis, tepatnya subepidermal, yang merupakan suatu proses elastosis sebagai penanda dari photoaging. Pada beberapa penelitian, disebutkan adanya hubungan SLEB dengan usia dan paparan sinar ultraviolet. Penelitian mengenai SLEB yang ada selama ini umumnya menggunakan USG frekuensi tinggi khusus kulit, yang tidak banyak tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, ingin diketahui apakah penilaian rasio tebal SLEB dengan dermis antara kelompok pra dan pascamenopause dengan menggunakan USG general purpose frekuensi 18 MHz yang lebih banyak tersedia di Indonesia. Tujuan: Menilai perbedaan rasio ketebalan SLEB dengan dermis antara kelompok perempuan pra dan pascamenopause dengan menggunakan USG general purpose frekuensi 18 MHz. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang komparatif menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengukuran langsung di kedua pipi menggunakan USG general purpose frekuensi 18 MHz dan data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya. Data akan dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T tidak berpasangan, sedangkan distribusi data akan dilakukan analisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Rentang usia subjek penelitian ini adalah 26 - 65 tahun dengan rerata usia subjek pramenopause sebesar 29,6 tahun dan rerata usia subjek pascamenopause sebesar 55,7 tahun. Pada kelompok pramenopause didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik (p < 0,001) pada tebal dermis, tebal SLEB, dan rasio SLEB - dermis dibandingkan pada kelompok pascamenopause. Rerata tebal dermis pada kelompok pramenopause didapatkan lebih tebal dibandingkan pada kelompok pascamenopause. Rerata tebal SLEB didapatkan lebih tebal pada kelompok pramenopause dibandingkan pada kelompok pascamenopause. Rasio tebal SLEB terhadap tebal dermis pada kelompok pramenopause didapatkan lebih tebal dibandingkan pada kelompok pascamenopause. Kesimpulan: Rasio tebal SLEB terhadap tebal dermis pada kelompok pramenopause didapatkan lebih tebal dibandingkan pada kelompok pascamenopause. USG general purpose dapat digunakan dalam menilai tebal dermis dan tebal SLEB, namun diperlukan studi lebih lanjut dalam menilai faktor – faktor lain yang mempengaruhi rasio tebal SLEB terhadap tebal dermis.
Kata kunci: elastosis; subepidermal low echogenic band; USG general purpose



Background: Subepidermal low echogenic band (SLEB) is an ultrasound image in the form of a hypoechoic area in the dermis layer, subepidermal to be precise, which is an elastotic process as a marker of photoaging. In several studies, it was stated that there was a relationship between SLEB and age and exposure to ultraviolet light. Research on SLEB so far has generally used high-frequency ultrasound specifically for the skin, which is not widely available in Indonesia. Therefore, we want to know whether the ratio of SLEB thickness with dermis between the preand postmenopausal groups using the 18 MHz general-purpose ultrasound frequency is more widely available in Indonesia. Objective: Assessing difference in ratio of SLEB to dermis thickness between the premenopausal and postmenopausal groups using the 18 MHz general-purpose ultrasound frequency. Method: This study was a comparative cross-sectional study using primary data obtained through direct measurements on both cheeks using general purpose ultrasound with a frequency of 18 MHz and secondary data obtained from previous studies. The data will be analyzed using a hypothesis test in the form of an unpaired T test, while the data distribution will be analyzed using the Mann-Whitney test. Result: The age range of the subjects in this study was 26 - 65 years with an average age of 29.6 years for premenopausal subjects and 55.7 years for postmenopausal subjects. In the premenopausal group, there was a statistically significant relationship (p < 0.001) in dermis thickness, SLEB thickness, and SLEB-dermis ratio compared to the postmenopausal group. The mean dermis thickness in the premenopausal group was found to be thicker than in the postmenopausal group. The mean SLEB thickness was found to be thicker in the premenopausal group than in the postmenopausal group. The ratio of SLEB thickness to dermis thickness in the premenopausal group was found to be thicker than in the postmenopausal group Conclusion: The ratio of SLEB thickness to dermis thickness in the premenopausal group was found to be thicker than in the postmenopausal group. General purpose ultrasound can be used in assessing dermis thickness and SLEB thickness, but further studies are needed in assessing other factors that affect the ratio of SLEB thickness to dermal thickness.
Keywords: elastosis; subepidermal low echogenic band; general-purpose ultrasound

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Deborah Anasthasia Pakpahan - Nama Orang
Indrati Suroyo - Nama Orang
Joedo Prihartono - Nama Orang
Shannaz Nadia - Nama Orang
Marcel Prasetyo - Nama Orang

No. Panggil
T22463fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 61 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22463fkT22463fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Analisis perbedaan rasio subepidermal low echogenic band dengan dermis pada kulit pipi perempuan pramenopause dan pascamenopause menggunakan high frequency ultrasound 18 MHz = Analysis of difference ratio between subepidermal low echogenic band and Dermis on the cheek skin of Premenopausal and Postmenopausal women using 18 MHz high frequency ultrasound.

Related Collection