Text

Dinamika CD4+ pada Anak Terinfeksi HIV Pasca Inisiasi ARV = CD4+ dynamics in HIV-infected children after ARV initiation.

Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus milik keluarga lentivirus yang menyebabkan penyakit pada manusia. Limfosit T-helper, juga dikenal sebagai limfosit CD4+, digunakan oleh HIV untuk mereplikasi diri di dalam tubuh manusia, mengakibatkan berkurangnya jumlah limfosit CD4+ yang terjadi pada infeksi HIV. Penurunan Limfosit CD4 ini mengakibatkan penurunan kemampuan sistem kekebalan manusia atau defisiensi imun, yang dapat mengakibatkan kematian banyak anak HIV-positif akibat penyakit umum pada masa kanak-kanak. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan memberikan terapi antiretroviral atau ART kepada anakanak tersebut. Obat ini membantu menekan replikasi virus sebanyak mungkin, memungkinkan sistem kekebalan untuk menyembuhkan dan meningkatkan jumlah CD4+ Limfosit. Melalui percobaan ini, kami bertujuan untuk menentukan dinamika kenaikan ini. Metode: Sebanyak 360 pasien dipilih dari anak dengan HIV yang berobat di RSCM dari tahun 2005 - 2021. Persentase CD4, jumlah CD4, dan Usia pasien ini sebagai data sekunder diperoleh dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Divisi Alergi Imunologi RSCM. Pasien kemudian dibagi menjadi 4 kelompok tergantung pada usia mereka (60 bulan) saat didiagnosis HIV. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis chi-square, dan analisis survival. Analisis kelangsungan hidup dilakukan dengan menggunakan kurva Kaplan-Meier dan uji regresi Cox. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak HIV yang mengalami imunosupresi berat sebesar 57,5% sebelum memulai terapi ARV. Segera setelah memulai terapi ARV, pasien ini akan mengalami peningkatan terbesar jumlah CD4, namun pada tahun ke-5 cenderung menurun ke arah normal nilai orang dewasa. Seiring dengan terapi ARV, kemungkinan kelangsungan hidup pasien juga meningkat. Uji regresi Cox menunjukkan bahwa peluang untuk defisiensi imun berat di akhir pengamatan, paling rendah pada anak yang didiagnosis HIV berusia di atas 60 bulan (HR = 0,200), dibandingkan dengan mereka yang kurang dari 11 bulan (kontrol HR = 1 ). Kesimpulan: Sebagian besar anak terinfeksi HIV yang datang ke rumah sakit untuk terapi antiretroviral berusia di bawah 5 tahun dan sangat tertekan kekebalannya. Setelah memulai terapi ARV jumlah pasien tanpa imunosupresi meningkat, tingkat kelangsungan hidup yang meningkat dan penurunan kemungkinan mengalami imunosupresi berat.
Kata kunci: Human Immunodeficiency Virus, Terapi Antiretroviral, Limfosit CD4+, Usia, Kelangsungan Hidup, Imunosupresi



Introduction: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a retrovirus belonging to the lentivirus family that causes disease in humans. The T-helper lymphocyte, also known as the CD4+ lymphocyte, is used by HIV to replicate itself within the body, resulting in the diminished number of CD4+ lymphocytes that occur with an HIV infection. This decrease in CD4 Lymphocytes results in the decreased capability of the human immune system or immunodeficiency, which can result in the death of many HIV-positive children from common childhood illnesses. One way to prevent this is by giving those children antiretroviral therapy or ART. These medicine help suppress viral replication as much as possible, allowing the immune system to heal and increase the number of CD4+ Lymphocytes. Through this experiment, we aim to determine the dynamics of this increase. Method: A total of 360 patients were chosen from children with HIV who sought treatment at the RSCM from the year 2005 - 2021. These patients’ CD4 percentage, CD4 count, and Age as secondary data were obtained from the Department of Child Health Sciences, Division of Allergy Immunology RSCM. Patients were then divided into 4 groups depending on their age (60 months). Data were then analyzed using descriptive analysis, chi-square analysis, and survival analysis. Survival analysis was performed using the Kaplan-Meier curve and the Cox regression test. Result: This study shows that children suffering from HIV infection will most likely experience severe immunosuppression, with 57.5% of the patients before initiating ARV therapy experiencing it. Immediately after initiating ARV therapy, these patients will experience the biggest increase in their CD4 count during the entire study. At the same time, the study has shown that as ARV therapy continues, the patients' survival probability also increases. In addition, the Cox regression test has shown that as the patients' age increases, their odds of experiencing severe immunosuppression decrease, with the age group with the lowest odds being those over 60 months old (HR = 0.200), compare to those less than 11 months old (control HR = 1). Conclusion: Most of the HIV-infected children who came to the hospital for antiretroviral therapy were under 5 years old and severely immunosuppressed. Observations after starting ARV therapy show that over time, the number of patients without immunosuppression increases, indicating an increase in their CD4 cell count. They also have an increased survival rate and decreased chances of experiencing severe immunosuppression.
Keywords: Human Immunodeficiency Virus, Antiretroviral Therapy, CD4+ Lymphocytes, Age, Survival, Immunosuppression

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Aurelius Raditya - Nama Orang

No. Panggil
S21238fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
x, 25 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S21238fkS21238fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Dinamika CD4+ pada Anak Terinfeksi HIV Pasca Inisiasi ARV = CD4+ dynamics in HIV-infected children after ARV initiation.

Related Collection