Skripsi

Perbedaan Rerata Skor Isolasi Sosial dan Kecenderungan Menyakiti Diri Sendiri (Self-Harm) pada Mahasiswa Perantau dengan Mahasiswa Non Perantau = Mean Differences of Soscial Isolation Score and SelfHarm Dependence between Migrant Students and Non Migrant Student.

Latar belakang: Perilaku menyakiti diri sendiri atau self-harm merupakan tindakan menyakiti atau meracuni diri dengan sengaja, dilakukan dengan atau tanpa niat bunuh diri. Masalah relasi sosial seperti isolasi sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan self-harm. Salah satu kelompok yang rentan mengalami self-harm adalah mahasiswa perantau, hal tersebut terkait dengan berbagai perubahan atau penyesuaian yang harus dihadapi di perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan isolasi sosial dengan tindakan selfharm pada kelompok mahasiswa perantau dengan mahasiswa non perantau. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan menggunakan data primer dari mahasiswa perantau dan mahasiswa non perantau Universitas Indonesia (n=280) pada bulan September-Oktober 2022. Subjek penelitian yang bersedia mengikuti penelitian diminta untuk mengisi kuesioner UCLA Loneliness Scale Ver.3 dan Self-Harm Behavior Questionnaire (SHBQ) dalam Bahasa Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji perbandingan Independent Sample T-test, Mann-Whitney, serta uji Spearman untuk mendapatkan korelasi antara skor isolasi sosial dengan skor self-harm. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata isolasi sosial (p= 0,022) dan skor rata-rata self-harm (p=0,000) pada kelompok mahasiswa perantau dengan mahasiswa non perantau.Skor isolasi sosial menunjukkan rerata sedang pada masing-masing kelompok. Kelompok mahasiswa non perantau memiliki skor rata-rata isolasi sosial dan self-harm yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa perantau. Sementara itu, terdapat korelasi cukup kuat (r= 0,463) antara isolasi sosial dengan tindakan menyakiti diri sendiri. Kesimpulan: Terdapat kecenderungan skor isolasi sosial dan self-harm yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa non-perantau. Faktor yang mungkin mempengaruhi tingginya skor isolasi sosial pada mahaiswa non perantau karena social distancing pandemic Covid-19 yang lebih berdampak pada mereka dan kondisi depresi sebagai faktor predisposisi dari isolasi sosial. Isolasi sosial perlu mendapatkan perhatian, karena memiliki korelasi yang signifikan dengan kecenderungan menyakiti diri sendiri.
Kata kunci: Isolasi Sosial, Self-Harm, Mahasiswa Perantau


Introduction: Self-harm is intentionally hurting or poisoning oneself. The action is carried out with or without suicidal intent. The problem of social relations, such as social isolation, is one of the factors that can encourage someone to take self-harm. Migrant student is very vulnerable to experiencing social isolation because they experience various changes and adjustments. This study aimed to determine the relationship between social isolation and self-harm in migrant and non-migrant students. Method: This research was a cross-sectional study using primary data from migrant and non-immigrant students at the Universitas Indonesia (n=280) from September to October 2022. The study subjects were asked to fill out the UCLA Loneliness Scale Ver.3 and Self-Harm Behavior Questionnaire. (SHBQ) in Indonesian. Data processing was carried out using the Independent Sample T-test, Mann-Whitney, and Spearman test to obtain a correlation between social isolation scores and self-harm scores. Result: The results showed a significant difference between the average score of social isolation (p = 0,022) and the average score of self-harm (p = 0,000) in the migrant and non-migrant students group. Social isolation scores showed a moderate average in each group. The group of non-migrant students had a higher average score of social isolation and self-harm than migrant students. Meanwhile, there was a reasonably strong correlation (r= 0,463) between social isolation and self-harm. Conclusion: There was a tendency for scores of social isolation and self-harm to be higher among non migrant students. Several factors that may affect the high social isolation score in migrant students included social distancing due to Covid-19 pandemic condition which has a greater impact on them and depression condition as a predisposing factor for social isolation. Social isolation must be addressed immediately, because it is associated with self-harm tendencies.
Keywords: Social Isolation, Self-Harm, Migrant Students

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Firda Izzain Baliyati - Nama Orang
Khamelia Malik - Nama Orang

No. Panggil
S22119fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xvi, 95 hlm. ; 21x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S22119fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S22119fkS22119fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbedaan Rerata Skor Isolasi Sosial dan Kecenderungan Menyakiti Diri Sendiri (Self-Harm) pada Mahasiswa Perantau dengan Mahasiswa Non Perantau = Mean Differences of Soscial Isolation Score and SelfHarm Dependence between Migrant Students and Non Migrant Student.

Related Collection