Skripsi
Pengaruh Pemberian Pakan Kedelai (Glycine max) Terhadap Kualitas Perkembangan Embrio pada In Vitro Fertilization/Intracytoplasmic Sperm Injection Mencit (Mus Musculus) = Effect of soybean (Glycine max (L.)Merr) Feed on Development Quality of Post Fertilization Mice (Mus musculus) Embryo Using In Vitro Fertilization /Inracytoplasmic Sperm Injection.
Latar Belakang: Infertilitas merupakan salah satu masalah utama pada kesehatan reproduksi manusia yang ditandai dengan ketidakmampuan menghasilkan kehamilan meski telah aktif berhubungan seksual selama satu tahun tanpa menggunakan kontrasepsi. Salah satu solusi untuk mengatasi infertilitas adalah dengan menggunakan teknologi reproduksi berbantu (ART) yakni in vitro fertilization (IVF) dan intracytoplasmic sperm injection (ICSI) untuk membantu memperoleh kehamilan. Meski demikian, tingkat keberhasilan dari prosedur IVF/ICSI untuk menghasilkan kelahiran masih rendah karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas oosit. Nutrisi ibu diketahui memiliki peran dalam meningkatkan kualitas oosit sehingga dapat meningkatkan keberhasilan IVF/ICSI dan kedelai (Glycine maxx (L.)Merr. ) merupakan salah satu sumber nutrisi dan gizi potensial karena mengandung asam linoleat dan genistein yang dapat berperan dalam meningkatkan kualitas oosit dan perkembangan embrio. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk melihat efek pemberian pakan kedelai terhadap kualitas perkembangan embrio pasca fertilisasi menggunakan IVF/ICSI. Penelitian ini menggunakan hewan uji coba berupa mencit betina galur DDY usia 6-8 minggu yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok diberi kedelai di samping pakan standar (K) dan kelompok kontrol yang hanya diberi pakan standar (NK), serta mencit jantan galur DDY usia 12-15 minggu. Mencit betina juga diberikan stimulasi hormon untuk menginduksi superovulasi. Pada usia 8 minggu mencit dieksekusi untuk diambil oosit dan sperma. Oosit kemudian difertilisasi menggunakan metode IVF/ICSI dan embrio diamati dengan mikroskop terbalik pada hari 1 -3 pasca fertilisasi. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok dengan perlakuan pakan kedelai terdapat peningkatan jumlah dan kualitas oosit sehingga terjadi peningkatan jumlah perkembangan embrio dengan kualitas baik. Akan tetapi penelitian juga menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada persentase jumlah embrio baik dan buruk pada kedua kelompok. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa kedelai dapat meningkatkan jumlah embrio dengan kualitas perkembangan yang baik, namun tidak meningkatkan atau menurunkan proporsi jumlah embrio baik maupun buruk pada prosedur IVF/ICSI.
Kata kunci: kedelai, in vitro fertilization, infertilitas, mencit, perkembangan embrio, Intracytoplasmic Sperm Injection.
Introduction: infertility is a prominent problem in human reproductive health which is characterized by inability to conceive pregnancy after one year of active sexual conduct without contraception. One of the solutions to overcome infertility is by assisted reproductive technologies (ART), notably in vitro fertilization (IVF) and intracytoplasmic sperm injection (ICSI) to provide help for a successful pregnancy. However, the success rate of IVF/ICSI procedure in producing successful live birth is still low due to various factors, one of which is oocyte quality. Nutrition is thought to play a role to increase oocyte quality and increases the success of IVF/ICSI. One particular food, Soybean (Glycine maxx (L.)Merr) is a known source of high nutrition and potential benefit because it contains linoleic acid and genistein that it thought to increase the quality of oocyte and therefore improves embryo development quality. Method: This research is an experimental study to observe the effect of soybean feed on the development quality of mice embryo post fertilization using IVF/ICSI. This research uses female DDY strain mice age 6-8 weeks which are divided into two groups, soybean fed alongside standard pellet (K) and control with only standard pellet fed (NK), and male DDY strain mice age 12-15 weeks as animal models. The female mice are also given hormonal stimulus to induce superovulation. Within the age of 8 weeks, the mice are then euthanized for oocyte and sperm collection. The oocytes are then fertilized using IVF/ICSI method and the embryo are then observed with an inverted microscope on day 1-3 post fertilization. Result: Result of this study shows an increase in the number and quality of oocyte in the soybean fed (K) group and therefore increases the number of embryos with good development quality. However, the study also shows that there is no significant difference in the percentage or proportion of good versus bad embryos in both groups. Conclusion: This study concludes that soybean can increase the number of embryos with good development quality but does not increase nor decrease the proportion of good versus bad embryo in an IVF/ICSI procedure.
Keywords: Soybean, in vitro fertilization, infertility, embryo development, mice, intracytoplasmic sperm injection
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Amandanu Bramantya - Nama Orang
Silvia Werdhy Lestari - Nama Orang - No. Panggil
-
S22113fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 45 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S22113fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S22113fk | S22113fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi