Skripsi

Profil Gangguan Emosi dan Perilaku pada Anak dengan End-Stage Kidney Disease yang Menjalani Hemodialisis di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo = Profile of Emotional and Behavioral Problems in Children with End-Stage Kidney Disease Undergoing Hemodialysis at RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.

Latar belakang: End-stage kidney disease (ESKD) pada anak memiliki dampak yang tidak terbatas pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada perubahan emosi dan perilaku. Namun, kondisi ini seringkali tidak dikenali atau diremehkan. Data mengenai profil gangguan emosi dan perilaku pada pasien ESKD anak khususnya yang menjalani hemodialisis (HD) di Indonesia jumlahnya pun masih terbatas. Studi potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, jenis gangguan, dan asosiasi faktor-faktor (usia, jenis kelamin, status gizi, etiologi, dan durasi terapi HD) terhadap gangguan emosi dan perilaku pada anak dengan ESKD yang menjalani hemodialisis. Metode: Total 28 pasien ESKD anak di RSCM usia 4-18 tahun yang menjalani hemodialisis minimal 1 bulan diikutkan dalam penelitian ini. Skrining gangguan emosi dan perilaku diukur menggunakan kuesioner PSC-17. Analisis hubungan antar variabel dilakukan menggunakan metode statistik analitik dengan uji Chi-Square/ Fisher pada aplikasi SPSS versi 26.0. Hasil: Studi ini menemukan prevalensi gangguan emosi dan perilaku pada pasien ESKD anak yang menjalani HD di RSCM sebesar 32%, dengan persentase abnormal tertinggi pada subskala internalisasi (21,4%). Ditemukan hubungan signifikan (p < 0,05) antara jenis kelamin dengan gangguan emosi dan perilaku pada pasien ESKD anak yang menjalani HD. Jenis kelamin laki-laki berisiko 8,89 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan, dengan rentang kepercayaan 95% CI (0,922 - 85,655). Tidak ditemukan hubungan signifikan (p > 0,05) antara variabel usia, status gizi, jenis etiologi, dan durasi terapi HD terhadap gangguan emosi dan perilaku pada pasien ESKD anak yang menjalani HD. Kesimpulan: Gangguan emosi dan perilaku pada anak dengan end-stage kidney disease yang menjalani hemodialisis di RSCM ditemukan cukup tinggi sehingga pendampingan psikologis perlu dipertimbangkan.
Kata kunci: anak, end-stage kidney disease, gangguan emosi dan perilaku, hemodialisis


Introduction: End-stage kidney disease (ESKD) in children not only affects their physical health, but also causes changes in emotions and behavior. However, this condition is often unrecognized or underestimated. Data on the emotional and behavioral problems of pediatric ESKD patients, particularly those undergoing hemodialysis (HD), remains limited in Indonesia. This cross-sectional study aims to determine the prevalence, type, and association between several factors (age, gender, nutritional status, etiology, and duration of HD therapy) to emotional and behavioral problems in children undergoing hemodialysis. Method: A total of 28 pediatric ESKD patients in RSCM, aged 4-18 years old, who underwent hemodialysis therapy for at least 1 month, were included in this study. The children were screened for emotional and behavioral problems using the PSC-17 questionnaire. The Chi-square/ Fisher test on the SPSS application version 26.0 was used to measure the association between variables in a statistical analytic method. Result: The prevalence of emotional and behavioral problems in pediatric ESKD patients undergoing HD in RSCM was found to be 32% in this study, with high proportion found in the internalization subscale (21,4%). There was a significant relationship (p < 0.05) between gender to emotional and behavioral problems in pediatric ESKD patient undergoing HD. The risk of males is 8,89 times higher than females, with 95% CI (0,922 - 85,655). There was no significant relationship (p > 0.05) between variables of age, nutritional status, type of etiology, and duration of HD therapy to emotional and behavioral problems in pediatric ESKD patient undergoing HD. Conclusion: Emotional and behavioral problems in children with end-stage kidney disease undergoing hemodialysis in RSCM are quite high, so psychological assistance should be taken into consideration.
Keywords: child, end-stage kidney disease, emotional and behavioral problems, hemodialysis