Text

The Impact of Intermittent and Prolonged Fasting on GSH (Glutathione) levels in New Zealand White Rabbits Brain.

Introduction: Oxidative stress is a state in which the body's oxidants and antioxidants are out of balance, causing detrimental effects on cell function, and potentially inducing aging and illnesses. Fasting has been shown to be beneficial in the prevention of oxidative stress. Previous studies have been carried out on mice, but no research has been conducted on rabbits with different types of fasting. Aside from that, the best fasting period for boosting antioxidants is unclear. This research aims to see how 16-hour intermittent fasting and 40-hour extended fasting affect glutathione (GSH) concentration, the cell's most abundant endogenous antioxidant, in the brain tissue of New Zealand white rabbits. Methods: The subjects were categorized into a control group that ate normally, an intermittent 16-hour fasting group, and a prolonged 40-hour fasting group that fasted for one week. The GSH levels in the brain tissue were then evaluated using a spectrophotometer. Data analysis is done with the Saphiro-Wilk test followed up by Kruskal Wallis test and the Mann-Whitney test. Results: The median of the control, intermittent, and prolonged groups are 0.015 ± 0.004375 mol/mg protein, 0.028 ± 0.006078 mol/mg protein, and 0.018 ± 0.001265 mol/mg protein, respectively. The Kruskal-Wallis test revealed a significant effect test between fasting and GSH levels (P < 0.05). However, the Mann-Whitney test only shows a significant difference (P < 0.05) between the intermittent and prolonged fasting groups. Conclusion: There is a significant improvement of GSH levels between groups. However, only the intermittent and prolonged fasting groups had a significant difference in the brain of New Zealand white rabbits.
Key words: Oxidative Stress, Dietary Restriction, Fasting, Gluthathione (GSH), Brain Tissue, New Zealand White Rabbits



Pendahuluan: Stres oksidatif adalah keadaan di mana oksidan dan antioksidan tubuh tidak seimbang, menyebabkan efek merugikan pada fungsi sel, dan berpotensi menyebabkan penuaan dan penyakit. Puasa telah terbukti bermanfaat dalam pencegahan stres oksidatif. Penelitian sebelumnya telah dilakukan pada tikus, namun belum ada penelitian yang dilakukan pada kelinci dengan jenis puasa yang berbeda. Selain itu, periode puasa terbaik untuk meningkatkan antioksidan masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana puasa intermiten 16 jam dan puasa diperpanjang 40 jam mempengaruhi konsentrasi glutathione (GSH), antioksidan endogen sel yang paling melimpah, di jaringan otak kelinci putih New Zealand. Metode: Subyek dikategorikan ke dalam kelompok kontrol yang makan normal, kelompok puasa intermiten 16 jam, dan kelompok puasa 40 jam berkepanjangan yang berpuasa selama satu minggu. Kadar GSH di jaringan otak kemudian dievaluasi menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan dengan uji Saphiro-Wilk dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil Penelitian: Median kelompok kontrol, intermiten, dan berkepanjangan adalah 0,015 ± 0,004375 mol/mg protein, 0,028 ± 0,006078 mol/mg protein, dan 0,018 ± 0,001265 mol/mg protein. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan uji pengaruh yang signifikan antara puasa dan kadar GSH (P < 0,05). Namun, uji Mann-Whitney hanya menunjukkan perbedaan yang signifikan (P < 0,05) antara kelompok puasa intermiten dan puasa berkepanjangan. Kesimpulan: Ada peningkatan yang signifikan dari tingkat GSH antara kelompok. Namun, hanya kelompok puasa intermiten dan berkepanjangan yang memiliki perbedaan signifikan pada otak kelinci putih New Zealand.
Kata Kunci: Stres Oksidatif, Pembatasan Makanan, Puasa, Glutation (GSH), Jaringan Otak, Kelinci Putih New Zealand

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Shofiyya Imtiyaz - Nama Orang

No. Panggil
S21212fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xii, 32 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S21212fkS21212fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of The Impact of Intermittent and Prolonged Fasting on GSH (Glutathione) levels in New Zealand White Rabbits Brain.

Related Collection