Skripsi

Hubungan Anemia terhadap Kejadian Perdarahan Pascapersalinan pada Ibu Melahirkan di Kabupaten Brebes pada Tahun 2020-2021 = Association between Anemia and Prevalence of Postpartum Hemorrhage among Postpartum Women in Kabupaten Brebes within Year 2020-2021.

Latar belakang: Perdarahan pascapersalinan (PPP) merupakan peristiwa kehilangan darah dengan jumlah kumulatif lebih besar dari 1000 mL serta disertai adanya gejala dan tanda hypovolemia setelah 24 jam proses kelahiran. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di tahun 2019, PPP menjadi penyebab utama kematian ibu di Indonesia. PPP dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan kejadian perdarahan pascapersalinan pada ibu melahirkan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara anemia dengan kejadian perdarahan pascapersalinan pada ibu melahirkan. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan studi case control yang dilakukan kepada 25 sampel ibu melahirkan di Kabupaten Brebes yang mengalami PPP serta 25 ibu yang tidak mengalami PPP pada tahun 2020-2021. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari pencatatan yang tertera pada rekam medis RSUD Kabupaten Brebes. Sampel diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling. Dilakukan uji statistik dengan uji Chi-square dan jika tidak memenuhi syarat uji tersebut maka menggunakan uji Fisher untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan kejadian perdarahan pascapersalinan. Hasil: Didapatkan sebanyak 50 sampel yang dilakukan analisis uji statistik, dengan frekuensi ibu yang mengalami PPP sebanyak 25 ibu dan yang tidak mengalami PPP sebanyak 25 ibu. Karakteristik ibu yang menjadi sampel adalah 76% berusia 20-35 tahun, 72% multipara, 38% memiliki IMT di rentang 25-29,9 kg/m2, 96% bersalin dengan persalinan pervaginam, serta 56% anemia. Hasil uji analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian perdarahan pascapersalinan dengan nilai p=0,010; 95%CI: 1,648-19,232; OR=5,63. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian perdarahan pascapersalinan di Kabupaten Brebes.
Kata kunci: Hubungan, anemia, perdarahan pascapersalinan



Introduction: Postpartum hemorrhage (PPH) is a term to describe heavy bleeding with the cumulative amount of blood loss being more than 1000 mL, which causes the signs and symptoms of hypovolemia, 24 hours after delivery. Ministry of Health Republic of Indonesia statistics shows that PPH is the leading cause of maternal mortality in Indonesia. PPH has several potential causes so this study was conducted to determine the association between anemia and the prevalence of PPH. Aim: To determine the association between anemia and the prevalence of PPH. Method: Case-control study was conducted with the data collected from clinical records of 25 women who had PPH and 25 women without PPH at RSUD Kabupaten Brebes within year 2020-2021. Number of samples was acquired using consecutive sampling method. The samples were then statistically-analyzed using chi-squared test and, if the assumptions were not met, fisher’s exact test to determine the association between anemia and the prevalence of postpartum hemorrhage. Result: Characteristics of the samples were women aged 20-35 years old (76%), multiparous women (women having had at least one previous birth, 72%), women with body mass index within 25-29.9 kg/m2 range (38%), women who had vaginal delivery (96%), and women who had prenatal anemia (56%). Bivariate analysis showed significant association between anemia and postpartum hemorrhage (p=0.010; 95%CI: 1.648- 19.232; OR=5.63). Conclusion: There was significant association between anemia and the prevalence of postpartum hemorrhage in Kabupaten Brebes.
Keywords: association, anemia, postpartum hemorrhage