Skripsi

Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Gangguan Tidur pada Anak Usia Sekolah di Provinsi DKI Jakarta Serta Faktor-faktor yang Memengaruhi = The Effect of Body Mass Index (BMI) on Sleep Disorders in School-Aged Children in DKI Jakarta Province of Indonesia and The Affecting Factors.

Obesitas merupakan salah satu masalah utama di dunia. Prevalensi obesitas pada anak usia sekolah di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018 sebesar 10,8%. Sedangkan di Provinsi DKI Jakarta, prevalensi masalah yang sama adalah sebesar 14,0%. Ketidakseimbangan Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan melalui ketidakseimbangan hormon seperti ghrelin dan leptin sehingga dapat memengaruhi kualitas tidur dan kemudian menyebabkan gangguan tidur pada anak. Prevalensi gangguan tidur pada anak usia sekolah di Jakarta Pusat adalah 25,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMT terhadap gangguan tidur pada anak usia sekolah di Provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross-secitonal dengan data sekunder diperoleh dari South-East Asian Nutrition Survey 2.0 (SEANUTS 2.0). Subjek dalam penelitian ini adalah 104 anak usia 6-12 tahun yang terdiri dari 62 anak perempuan dan 42 anak laki-laki. Analisis bivariat menunjukkan bahwa IMT tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan tidur (p=0,135), sedangkan variabel lain yaitu kecemasan (p=0,000), berkeringat pada malam hari (p=0,013), dan persentase lemak (p=0,034) memiliki hubungan yang signifikan. Hasil analisis regresi linier berganda menyimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap gangguan tidur adalah kecemasan (p=0,000) dan berkeringat pada malam hari (0,020). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa IMT tidak berpengaruh terhadap gangguan tidur pada anak Provinsi DKI Jakarta. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan faktor-faktor lain yang mendasari yang mungkin memengaruhi gangguan tidur pada anak-anak khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
Kata kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), Gangguan Tidur, Anak Usia Sekolah, Provinsi DKI Jakarta, SEANUTS 2.0



Obesity is one of the main problems in the world. The prevalence of obesity in schoolaged children in Indonesia based on data provided by Ministery of Health in Indonesia in the year 2018 is 10.8%. While in DKI Jakarta province, the prevalence of the same problem is 14,0%. These imbalance in Body Mass Index (BMI) could affect growth and development thorugh imbalance of hormones such as ghrelin and leptin, which then could affect the quality of sleep and then cause sleep disturbances in children. The prevalence of sleep disturbances in school-age children in Central jakarta is 25.1%. This study aims to determine the effect of BMI on sleep disturbances in school-aged children in DKI Jakarta Province, as the capital city of Indonesia. The design utilized in this study was a cross-secitonal design with secondary data obtained from the South-East Asian Nutrition Survey 2.0 (SEANUTS 2.0). The subjects in this study were 104 children aged 6--12 years old, consisting of 62 girls and 42 boys. Bivariate analysis showed that BMI do not have a significant relationship with sleep disturbance (p=0.135), while other variables which is anxiety (p=0.000), sweating at night (p=0.013), and fat percentage (p=0.034) do have significant relationship. Results of multiple linear regression analysis conclude that variable with the most influence for sleep disturbances are anxiety (p=0.000) and sweating at night (0.020). In conclusion, BMI does not affect sleep disturbances in children of DKI Jakarta Province. More research is needed to conclude other underlying factors that might affect sleep disturbances in children especially in DKI Jakarta
Key words: Body Mass Index (BMI), Sleep Disturbances, School-aged Children, DKI Jakarta, SEANUTS 2.0