Skripsi

Pengaruh Pemberian Ekstrak Centella asiatica terhadap Kadar Karbonil Otak Tikus Rattus norvegicus Usia 12, 24, dan 36 Minggu = Effect of Centella asiatica on Carbonyl Content in 12, 24, and 36 weeks old Rattus norvegicus Rats’s Brain.

Latar belakang: Penyakit neurodegeneratif merupakan penyakit umum yang diderita oleh orang usia lanjut. Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi dan akan terus meningkat untuk menangani penyakit ini. Salah satu penyebab penyakit neurodegeneratif adalah penuaan yang dikaitkan dengan peningkatan kejadian stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan kerusakan protein yang ditandai dengan peningkatan kadar karbonil. Stres oksidatif bisa diatasi dengan penambahan suplementasi antioksidan. Centella asiatica (CA) adalah tanaman herbal yang berpotensi sebagai alternatif suplemen antioksidan yang dapat menurunkan kejadian stres oksidatif, termasuk di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CA terhadap kadar karbonil pada otak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sebanyak 36 ekor tikus Rattus norvegicus dipisahkan menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol usia 12, 24, dan 36 minggu serta kelompok perlakuan CA usia 12, 24, dan 36 minggu. Kelompok perlakuan diberi ekstrak CA 300 mg/kgBB selama 30 hari. Pengukuran kadar karbonil menggunakan metode uji spektrofotometer dengan panjang gelombang 390 nm. Hasil: Kadar karbonil otak pada tikus usia 36 minggu lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan tikus usia 12 minggu (p = 0,004) dan 24 minggu (p = 0,016). Kadar karbonil otak pada tikus usia 24 minggu yang diberi ekstrak CA lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan tikus kontrol usia 24 minggu (p = 0,026). Kadar karbonil otak pada tikus usia 12 dan 36 minggu yang diberi ekstrak CA tidak memiliki perbedaan bermakna dibandingkan dengan tikus kontrol usia 12 minggu (p = 0,956) dan 36 minggu (p = 0,602). Kesimpulan: Kadar karbonil otak tikus dipengaruhi oleh usia tikus, lebih tinggi secara bermakna pada kelompok usia 36 minggu dibandingkan dengan kelompok usia 12 dan 24 minggu. Ekstrak CA 300 mg/kg BB menyebabkan peningkatan kadar karbonil pada otak tikus usia 24 minggu, namun tidak pada usia 12 dan 36 minggu.
Kata kunci: penuaan, stres oksidatif, karbonil, otak, Centella asiatica, tikus Rattus norvegicus



Introduction: Neurodegenerative disease is a common disease suffered by the elderly. The costs incurred are very high and will continue to increase to treat this disease. One of the causes of neurodegenerative diseases is aging which is associated with an increased incidence of oxidative stress. Oxidative stress causes protein damage which is characterized by an increase in carbonyl levels. Oxidative stress can be overcome by adding antioxidant supplementation. Centella asiatica (CA) is a herbal plant that has the potential as an alternative antioxidant supplement that can reduce the incidence of oxidative stress, including in the brain. This study aims to determine the effect of CA on carbonyl levels in the brain. Method: A total of 36 Rattus norvegicus rats were separated into six groups, namely the control group aged 12, 24, and 36 weeks and the CA treatment group aged 12, 24, and 36 weeks. The treatment group was given the CA extract 300 mg/kgBW for 30 days. Measurement of carbonyl content using a spectrophotometer test method with a wavelength of 390 nm. Result: Brain carbonyl levels in rats aged 36 weeks were significantly higher than rats aged 12 weeks (p = 0.004) and 24 weeks (p = 0.016). Brain carbonyl levels in rats aged 24 weeks given the CA extract were significantly higher than control rats aged 24 weeks (p = 0.026). Brain carbonyl levels in rats aged 12 and 36 weeks that were given CA extract did not have a significant difference compared to control rats aged 12 weeks (p = 0.956) and 36 weeks (p = 0.602). Conclusion: The carbonyl content of the rats brain was influenced by the age of the rats, which was significantly higher in the 36 weeks age group compared to the 12 and 24 weeks age group. CA extract 300 mg/kg BW caused an increase in brain carbonyl levels in rats aged 24 weeks, but not in rats aged 12 and 36 weeks.
Keywords: aging, oxidative stress, carbonyl, brain, Centella asiatica, Rattus norvegicus rat

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Rendy Asmaradhana Sahara - Nama Orang
Ninik Mudjihartini - Nama Orang

No. Panggil
S22032fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xv, 40 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S22032fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S22032fkS22032fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh Pemberian Ekstrak Centella asiatica terhadap Kadar Karbonil Otak Tikus Rattus norvegicus Usia 12, 24, dan 36 Minggu = Effect of Centella asiatica on Carbonyl Content in 12, 24, and 36 weeks old Rattus norvegicus Rats’s Brain.

Related Collection