Tesis

Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada Guru Sekolah dasar dan Menengah pada Pembelajaran jarak Jauh = Computer vision syndrome among primary and secondary Teacher during Online Learing: Prevalence and Associated Factors.

Latar belakang: Sejak terjadinya pandemi COVID-19, terjadi perubahan pola pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran jarak jauh (daring dan luring). Penggunaan media elektronik sebagai alat pembelajaran bagi guru merupakan suatu hal yang baru. Salah satu bahaya potensial dari penggunaan komputer dan gawai dalam waktu yang lama adalah keluhan computer vision syndrome (CVS). Prevalensi CVS berkisar antara 73.0 sampai 93.6% dari studi di India, Arab Saudi, dan China, yang juga dilakukan selama pandemic. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan memprediksi faktor risiko yang memengaruhi kejadian CVS pada guru sekolah dasar dan menengah selama pembelajaran pembelajaran jarak jauh. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner CVS-Q yang telah di uji validasi (nilai r = 0.382-0.662; nilai r tabel 0.195; p 0.05) dan reliabilitas (Cronbach’s alpha=0.882) dalam Bahasa Indonesia yang didistribusikan secara online. Sebanyak 123 responden yang bekerja sebagai guru sekolah dasaar dan sekolah menengah di tiga sekolah swasta bersedia mengikuti penelitian ini serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pendekatan regresi logistik digunakan untuk memprediksi faktor risiko terkait. Hasil: Prevalensi CVS pada guru sekolah dasaar dan sekolah menengah selama pembelajaran daring sebesar 73,2%. Faktor risiko dominan yang mempengaruhi CVS adalah durasi penggunaan komputer dan gawai di waktu luang (p=0,003, aOR 0,679, CI95% 0,524- 0,880). Faktor risiko lainnya yang signifikan terkait terjadinya CVS adalah pengaturan layar monitor (p = 0,004), jarak mata-ke-komputer (p = 0,018), gangguan pembiasan (p = 0,019), dan jenis kelamin (p = 0,027). Kesimpulan: Sebagian besar guru yang melakukan pembelajaran jarak jauh mengalami gejala computer vision syndrome sehingga diperlukan pengendalian fakor resiko pekerjaan yang dapat dikontrol untuk mencegah timbulnya gejala.
Kata kunci: computer vision syndrome, guru, pembelajaran daring, pembelajaran jarak jauh.



Objective: Since the COVID-19 pandemic, there has been a change in teaching methods from classroom learning to online learning. The use of electronic devices as a learning tool for teachers is a new challenge. One of the potential hazards of using a computer, smartphone, or tablet for a long time is computer vision syndrome (CVS). The prevalence of CVS ranged from 73.0 to 93.6% from studies in India, Saudi Arabia, and China, which were also conducted during the pandemic. This study aims to determine the prevalence and the associated risk factors for CVS among primary and secondary school teachers during online learning. Methods: This study used the cross-sectional method. The CVS-Q questionnaire is used as an instrument to diagnose CVS and has good validation (r-value = 0.382-0.662; r table 0.195; p=0.05) and reliability (Cronbach’s alpha of 0.882) in the Indonesian language which is distributed via online form. 123 respondents who worked as primary and secondary school teachers in three private schools were willing to take part in this study and met the inclusion and exclusion criteria. The Logistic regression approach is used to predict the associated risk factors. Results: The prevalence of CVS in primary and secondary school teachers during online learning was 73.2%. The dominant risk factor affecting CVS was the duration of using computers, smartphones, and tablets in leisure time (p=0.003; aOR 0.679; CI 95% 0.524- 0.880). Monitor screen setting (p = 0.004), eye-to-computer distance (p = 0.018), refraction disorders (p = 0.019), and gender (p = 0.027) were also significant risk factors related to CVS. Conclusion: Most of the teachers who did online learning experienced CVS, so it is necessary to control the controllable occupational risk factors to prevent the symptoms of CVS.
Keywords: computer vision syndrome, teacher, e-learning, online learning

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Levica Arnest Tiranda - Nama Orang
Muhammad Ilyas - Nama Orang
Umar Mardianto - Nama Orang

No. Panggil
T22396fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Kedokteran Kerja.,
Deskripsi Fisik
xv, 60 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22396fkT22396fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada Guru Sekolah dasar dan Menengah pada Pembelajaran jarak Jauh = Computer vision syndrome among primary and secondary Teacher during Online Learing: Prevalence and Associated Factors.

Related Collection