Tesis

Alur Perjalanan Pasien Meningitis Tuberkulosis Sebelum Mendapatkan Pengobatan di Rumah Sakit Rujukan Tersier RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta = Tuberculous Meningitis Patient Pathway Before Getting Treatment at Tertiary Referral Hospital RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Latar Belakang: Meningitis tuberkulosis (TBM) merupakan manifestasi terberat infeksi TB dan prognosisnya bergantung pada kecepatan memulai terapi. Studi ini bertujuan mengetahui alur perjalanan pasien TBM serta faktor yang memengaruhi keterlambatan dalam mendapatkan pengobatan. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi potong lintang teradap pasien TBM yang sudah mendapatkan OAT dan dirawat di RSCM pada Januari 2020–April 2022. Data diperoleh melalui wawancara terhadap pasien atau pendamping dan telusur rekam medis. Hasil: Sebanyak 99 subjek memenuhi kriteria. Terdapat 6 pola alur perjalanan pasien dengan yang terbanyak adalah mengalami gejala umum diikuti gejala neurologis, mencari pertolongan kesehatan, terdiagnosis, dan mendapatkan pengobatan (52,5%). Fasilitas kesehatan pertama terbanyak dikunjungi pasien adalah praktek dokter swasta (L1b) (35,4%). Median jumlah kunjungan yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan pengobatan adalah 6 (4-9) kunjungan dengan durasi keterlambatan sebagai berikut: keterlambatan pasien 17 (3-33) hari, keterlambatan diagnosis 44 (16-101) hari, keterlambatan pengobatan 1 (0-1) hari, dan keterlambatan total adalah 78 (33-170) hari. Faktor yang secara signifikan berhubungan dengan keterlambatan yang lebih panjang ( > 78 hari) adalah jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan aOR=3,51 (CI95=1,36-9,10; p=0,01) dan pendidikan rendah aOR=0,30 (CI95=0,01-0,89; p=0,03). Kesimpulan: Pasien TBM di RSCM menjalani kunjungan multipel dan membutuhkan waktu 2,5 bulan sejak mengalami gejala hingga mendapatkan pengobatan dengan keterlambatan terbesar berasal dari sistem kesehatan.
Kata Kunci: alur perjalanan; meningitis; keterlambatan; TBM; tuberkulosis


Background: Tuberculous meningitis (TBM) is the worst manifestation of TB infection. Its prognosis is depend on timely treatment initiation. This study intend to know TBM patient pathway and factors that affect treatment delay. Methods: This was a crossectional study of TBM patients who have received antituberculosis and admitted at the RSCM January 2020-April 2022. Data were obtained from interview to either patient or caregiver and medical reccord. Results: A total of 99 subjects met the criteria. There were 6 patterns of patient pathway with the most prevalent is having general symptoms followed by neurological symptoms, first healthcare visit, diagnosed, and treated (52.5%). The first healthcare visited by most patients was private doctor's practice (L1b) (35.4%). Median number of visits before recieving treatment was 6 (4-9) visits. Delay duration are as follow: patient delay 17 (3- 33) days, diagnosis delay 44 (16-101) days, treatment delay 1 (0-1) day, and total delay 78 (33-170) days. Factors that significantly associated with long delay ( > 78 days) were number of visits to healthcare facilities aOR=3.51 (CI95=1.36-9.10; p=0.01) and lower education aOR=0.30 (CI95=0 .01 -0.89; p=0.03). Conclusions: TBM patients experienced multiple visit and had 2.5 months delay from first symptoms to treatment with the longest delay coming from the healthcare system.
Keywords: delay; meningitis; patient pathway; TBM; tuberculosis

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Raesa Yolanda - Nama Orang
Astri Budikayanti - Nama Orang
Bony Wiem Lestari - Nama Orang
Riwanti Estiasari - Nama Orang

No. Panggil
T22316fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 99 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22316fkT22316fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Alur Perjalanan Pasien Meningitis Tuberkulosis Sebelum Mendapatkan Pengobatan di Rumah Sakit Rujukan Tersier RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta = Tuberculous Meningitis Patient Pathway Before Getting Treatment at Tertiary Referral Hospital RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Related Collection