Tesis

Gambaran Citra Diri Pada Pasien Dengan Gangguan Kepribadian Ambang Dengan Faktor Risiko Pengalaman Masa Kecil Yang Tidak Menyenangkan (Studi Kualitatif) = Self-image and adverse childhood experience risk factor in patients with borderline personality disorder.

Pendahuluan: Dewasa ini, prevalensi penderita gangguan kepribadian ambang diperkirakan terus meningkat pada populasi orang dengan gangguan jiwa. Individu dengan gangguan kepribadian ambang memiliki ketidakstabilan citra diri yang berdampakn pada hubungan interpersonal, afek yang tak stabil dan menyeluruh, serta impulsivitas yang nyata dan biasanya menetap. Hal ini membuat pasien dengan gangguan kepribadian ambang memiliki komorbiditas dengan gangguan jiwa lain seperti gangguan suasana perasaan, gangguan cemas, gangguan makan, hingga penyalahgunaan zat, dan diasosiasikan dengan peningkatan risiko bunuh diri, gangguan fungsi menetap, hingga pengobatan intensif jangka panjang yang membebankan masyarakat. Hingga saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang membahas tentang gambaran citra diri pada pasien dengan gangguan kepribadian ambang, meskipun pengetahuan yang lebih menyeluruh mengenai konstruksi citra diri pasien akan sangat berdampak pada luaran diagnosis dan terapi. Oleh karena itu, peneliti akan mencari gambaran pengalaman masa kanak dan citra diri pada pasien dengan gangguan kepribadian ambang. Metode: Penelitian ini merupakan studi kualitatif. Subjek yang dilibatkan adalah pasien dengan gangguan kepribadian ambang yang dalam kondisi tengah berobat jalan di Poliklinik Jiwa Dewasa atau berobat rawat inap di Bangsal Psikiatri RSCM. Subjek dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan wawancara langsung dan menggunakan aplikasi konferensi video (Zoom). Penelitian dilakukan pada bulan September 2020 hingga Desember 2021. Hasil: Dari hasil wawancara mendalam pada 4 subjek didapatkan adanya gambaran citra diri yang berangkat dari citra diri yang kurang baik. Seluruh subjek mengatakan bahwa citra diri mereka saat ini berhubungan dengan pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan, dan dapat menjelaskan hubungannya dengan sudut pandang masing-masing subjek. Sebagian subjek mengatakan ada faktor lain yang berkontribusi dalam konstruksi citra diri yang mereka rasakan, yakni terapi dan pandangan orang lain terhadap diri subjek. Kesimpulan: Pengalaman yang tidak menyenangkan masa kecil tersebut merupakan pencetus dan dikorelasikan pengalaman tersebut dengan kondisi gangguan saat ini serta kekurangan pribadi yang mereka rasakan. Sebagian besar subjek mengatakan bahwa pengalaman tersebut memilki dampak positif dan negatif terhadap mereka yang membuat adanya perubahan pada citra diri.
Kata kunci: gangguan kepribadian ambang, citra diri, pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan.


Introduction: Nowadays the prevalence of people with mental disorders is estimated to continue to increase in the population of individuals with mental illnesses. Individuals with borderline personality disorder have an unstable self-image that affects interpersonal relationships, an unstable affect, and a marked, usually persistent impulsivity. This makes patients with the disorders have comorbidities with other mental disorders such as mood disorders, anxiety disorders, and eating disorders and is associated with an increased risk of suicide, and permanent dysfunction, to intensive treatment that burdens society. Up to now, in Indonesia, there has been no research that discusses the picture of self-image in patients with borderline personality disorder, although a more thorough knowledge of the construction of the patient's self-image will greatly impact external diagnosis and therapy. Therefore, researchers will look for a description of childhood experiences and self-image in patients with borderline personality disorder. Method: This is qualitative study research. The subjects involved were patients with borderline personality disorder who were in an outpatient clinic at Rumah Sakit Umum Pendidikan Cipto Mangunkusumo. Subjects were selected by purposive sampling. Data was collected through in-depth interviews with direct interviews, using a video conferencing application (Zoom). The research was conducted from September 2020 to December 2021. Result: From the results of in-depth interviews on 4 subjects, it was found that there was a picture of self-image that departed from a bad self-image. All subjects said that their current self-image was related to unpleasant childhood experiences, and could explain the relationship with each subject's point of view. Some of the subjects said that other factors contributed to the construction of the self-image they felt, namely therapy and other people's views of the subject. Conclusion: These adverse childhood experiences were the triggers and correlated with the current state of the disorder and the personal shortcomings they felt. Most of the subjects said that the experience had both positive and negative impacts on those who made changes to their self-image.
Keywords: Borderline personality disorders, self image, adverse childhood experience.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Emilya Kusnaidi - Nama Orang
Fransiska Kaligis - Nama Orang
HERIANI - Nama Orang
Sylvia Detri Elvira - Nama Orang

No. Panggil
T22161fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Studi Ilmu Kedokteran Jiwa.,
Deskripsi Fisik
xv, 122 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa hardcopy
T22161fkT22161fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gambaran Citra Diri Pada Pasien Dengan Gangguan Kepribadian Ambang Dengan Faktor Risiko Pengalaman Masa Kecil Yang Tidak Menyenangkan (Studi Kualitatif) = Self-image and adverse childhood experience risk factor in patients with borderline personality disorder.

Related Collection