Tesis

Perubahan klinis sebagai parameter kegagalan terapi pada pneumonia komunitas lanjut usia = Clinical changes as the parameters of treatment failure in community-acquired pneumonia of the elders.

Latar belakang: Kematian akibat pneumonia komunitas dilaporkan paling sering pada kelompok lanjut usia. Tingginya kegagalan terapi pada kelompok ini yang berkaitan dengan keterlambatan diagnosis, keparahan penyakit, infeksi bakteri atipikal, multipatogen, multiresisten, dan kondisi multikomorbiditas. Dengan memprediksi kegagalan terapi pada kelompok ini, klinisi dapat menyusun strategi yang lebih agresif untuk mencapai keberhasilan terapi. Namun mengingat respon klinis lanjut usia yang lebih lambat, parameter pencapaian stabilitas klinis dini ( < 3 hari) tidak dapat digunakan pada kelompok usia ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan klinis yang dapat digunakan dalam memprediksi kegagalan terapi pada pneumonia komunitas lanjut usia. Metode: Penelitian menggunakan desain kohort prospektif menggunakan data primer pada subjek pneumonia komunitas lanjut usia yang menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dilakukan pemeriksaan status klinis awal sebagai nilai dasar, dilanjutkan dengan pemantauan klinis hari pertama (24 jam setelah mendapatkan antibiotik) dan pemantauan klinis hari ke-tiga (72 jam setelah mendapat antibiotik). Hasil keluaran kegagalan terapi dinilai bila terdapat eskalasi antibiotik dan kematian dalam 14 hari pemantauan. Hasil: Sebanyak 231 subjek dimasukan dalam penelitian, 21 subjek mengalami drop out. Dari 210 subjek, kegagalan terapi dijumpai pada 111 subjek (52,9%). Setelah dilakukan analisis bivariat dan multivariat ditemukan perubahan klinis yang berhubungan dengan kegagalan terapi pada pneumonia komunitas lanjut usia adalah perubahan ADL pada hari pertama dengan RO 2,213 (95% IK: 1,269-3,861, p < 0,01), perubahan ADL pada hari ke- tiga dengan RO 2,966 (95% IK: 1,603-5,489, p=0,001) dan perubahan tekanan darah sistolik pada hari ke-tiga dengan RO 1,021 (95%IK 1,005-1,036, p < 0,01). Kesimpulan: Perubahan klinis dapat dijadikan parameter prognosis kegagalan terapi pada pneumonia komunitas lanjut usia. Perburukan atau tidak perbaikan status fungsional pada hari pertama dan hari ke-tiga pasca mendapatkan terapi antibiotik berhubungan dengan kegagalan terapi. Perubahan tekanan darah sistolik yang lebih tinggi juga berhubungan dengan kegagalan terapi dengan mekanisme yang belum dapat dijelaskan.
Kata kunci: perubahan klinis, stabilitas klinis, kegagalan terapi, pneumonia komunitas lanjut usia, perubahan hemodinamik, perubahan status mental, perubahan status fungsional


Background. Death rate was reported higher in elderly patients with community acquired pneumonia than the youngers due to high number of treatment failure. Early prediction of treatment failure cases, enable to arranged agresive treatment strategy in order to improve the outcome. However, since the clinical response of this population is slower than the younger one, using early clinical stability as the parameter of clinical failure might be overrated. We intended to observe the changes of clinical status that can be used to predict treatment failure in community acquired pneumonia of elders. Method. This research used cohort-prospective design with consecutive sampling methods. Included patient diagnosed with community acquired pneumonia aged > =60 years old. Clinical status were assesed after admission as the base value, 24 hours after first antibiotics administration, and 72 hours after first antibiotics administration. Treatment failure were assesed if there is antibiotics escalation or deaths within 14 days observation. Results. 231 subjects were included, 21 subjects drop out. Total 210 subjects show 52,9% rate of treatment failure. Using bivariate and multivariate analysis, we found the changes of functional status using Barthel Index after 24 hours treatment were related to treatment failrue, OR: 2.213 (95% CI: 1.269-3.861, p < 0.01); the changes of functional status and sistolic blood pressure on third day of treatment also related to treatment failure with OR: 2.966 (95%CI: 1.603-5.489, p=0.001) dan 1.021 (95%CI 1.005-1.036, p < 0.01), respectively. Conclusion. Clinical changes can be used as prognostics parameters of treatment failure in community acquired pneumonia of the elders. Deteriorating of functional status after one and three days of treatment related with treatment failure. The higher changes of systolic blood pressure related with treatment failure, though the mechanism still can not be explained.
Keywords. clinical changes, clinical stability, treatment failure, community acquired pneumonia of the elders, hemodynamics changes, mental state changes, functional state changes

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Sari Purnama Hidayat - Nama Orang
Adityo Susilo - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang
Arya Govinda - Nama Orang

No. Panggil
T22139fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xxii, 117 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22139fkT22139fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perubahan klinis sebagai parameter kegagalan terapi pada pneumonia komunitas lanjut usia = Clinical changes as the parameters of treatment failure in community-acquired pneumonia of the elders.

Related Collection