Tesis

Hubungan Kadar Laktat Darah Dengan Luaran Klinis Pasca Operasi Pasien Cedera Otak Traumatika = Relationship between Blood Lactate Levels and Post-Operative Clinical Outcome in Traumatic Brain Injury Patients.

Latar belakang. Sementara studi awal menganggap laktat sebagai produk berbahaya dari metabolisme anaerobik dan prediktor prognosis buruk, ada bukti yang berkembang bahwa laktat dapat melindungi neuron dan memperbaiki luaran neurologis. Laktat berperan penting dalam penelitian lebih lanjut tentang tatalaksana cedera otak traumatis (ttraumatic brain injury, TBI). Dalam studi ini, kami mencari korelasi antara kadar laktat darah dan hasil pasca operasi pasien dengan TBI. Metode. Studi kohort prospektif ini mengambil sampel dari pasien dengan TBI terisolasi yang menjalani operasi di Departemen Bedah Saraf RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dari April 2020 hingga Juni 2021. TBI dikategorikan menjadi ringan (GCS 13-15), sedang (GCS 9-12), dan berat (GCS 3-8). Kadar laktat darah diukur sebelum operasi dan pada hari ke-3 pasca operasi. Luaran klinis dievaluasi berdasarkan GCS pada hari ke-7 pasca operasi, lalu dibagi menjadi 3 kelompok: membaik, tidak ada perubahan, dan memburuk. Hasil. Dari 72 subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini, terdapat 27 (37,5%) kasus dengan TBI ringan, 25 (34,7%) TBI sedang, dan 20 (27,8%) TBI berat. Kadar laktat awal meningkat seiring dengan meningkatnya derajat TBI (p = 0,005) dan lebih tinggi pada kelompok 'baik' (median 2,8, min-maks 0,7-7,1). Ada korelasi yang signifikan (p = 0,019, r = 0,275) antara kadar laktat awal dengan perubahan GCS. Berdasarkan analisis dengan kurva receiver operating characteristics (ROC) dan analisis ulang menggunakan Chi-square, ditemukan bahwa subjek dengan kadar laktat ³2,35 mmol/L memiliki kemungkinan 1,64 kali lebih besar untuk mengalami peningkatan GCS pascaoperasi. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar laktat darah preoperatif dengan perubahan GCS, dimana semakin tinggi kadar laktat preoperatif maka perubahan GCS akan semakin positif. Peningkatan laktat pada TBI mungkin bersifat neuroprotektif dan digunakan sebagai substrat energi oleh otak yang cedera. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang peran laktat dalam TBI.
Kata kunci: laktat, cedera otak traumatika, hiperlaktatemia, neuroprotektif, cedera otak sekunder


Background. While early studies considered lactate to be a harmful product of anaerobic metabolism and predictor of poor prognosis, there are growing evidences that lactate can be neuroprotective and improve neurologic outcomes. Lactate plays an important role in further research on the treatment of traumatic brain injury (TBI). We sought the correlation between blood lactate levels and the postoperative outcome of patients with TBI. Methods. This prospective cohort study took samples from patients with isolated TBI who underwent surgery in the Department of Neurosurgery, Cipto Mangunkusumo Hospital from April 2020 to June 2021. TBI was categorized into mild (GCS 13-15), moderate (GCS 9-12), and severe (GCS 3-8). Blood lactate levels were measured preoperatively and on day 3 postoperatively. Outcomes were evaluated based on GCS on day 7 postoperatively, divided into 3 groups: improved, no change, and worsen. Results. From 72 subjects who were included in this study, there were 27 (37.5%) mild TBI, 25 (34.7%) moderate TBI, and 20 (27.8%) severe TBI. Initial lactate level was increased with increasing degree of TBI (p = 0,005) and higher in ‘improved’ group (median 2.8, min-max 0.7-7.1). There was significant correlation (p = 0.019, r = 0.275) between initial lactate levels with changes of GCS. Based on the analysis with receiver operating characteristics (ROC) curve and re-analysis using Chi-square, it was found that subjects with lactate levels ³2.35 mmol/L were 1.64 times more likely to have GCS improvement post-operatively. Conclusion. There was significant correlation between preoperative blood lactate levels with change of GCS, where the higher preoperative lactate level, the more positive change in GCS will be. Lactate elevation in TBI might be neuroprotective and used as an energy substrate by injured brain. Further studies with larger samples were needed to get more information about the role of lactate in TBI.
Keywords: lactate, traumatic brain injury, hyperlactatemia, neuroprotective, secondary brain injury

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Amanda Aldilla - Nama Orang
Wismaji Sadewo - Nama Orang
Samsul Ashari - Nama Orang
Hanif G. Tobing - Nama Orang
David Tandian - Nama Orang

No. Panggil
T22137fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Saraf.,
Deskripsi Fisik
xvi, 58 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22137fkT22137fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kadar Laktat Darah Dengan Luaran Klinis Pasca Operasi Pasien Cedera Otak Traumatika = Relationship between Blood Lactate Levels and Post-Operative Clinical Outcome in Traumatic Brain Injury Patients.

Related Collection