Tesis

Proporsi dan Karakteristik Ketersediaan Energi yang Rendah pada Penari Elit Wanita di Sekolah Tari X Jakarta = Proportion and Characteristics of Low Energy Availability Risk in Female Elite Dancers at X Dance School Jakarta.

Latar Belakang. Ketersediaan energi yang rendah (REN) merupakan gangguan kesehatan yang sering ditemukan pada atlet, dengan prevalensi yang lebih tinggi di olahraga yang mementingkan estetika seperti menari. Penari biasanya dipilih berdasarkan tampilan estetik mereka dan pada suatu titik mereka akan dipaksa untuk mengadopsi pola makan yang tidak sehat (baik itu disadari ataupun tidak) untuk menjaga berat badan mereka. Selain itu, banyak penari tidak tahu kapasitas tubuh mereka mengingat jumlah pengeluaran kalori mereka yang ekstrim. Karakteristik REN yang sering ditemui pada penari itu biasanya gejala menstruasi yang tidak normal, cedera muskuloskeletal dan gangguan pencernaan. Untuk pertama kalinya, studi ini mengevaluasi proporsi dan karakteristik REN serta melihat korelasinya pada penari elit wanita di Sekolah Tari X Jakarta. Metode. Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan mengambil data primer dari penari (total sampling) berupa komposisi tubuh, dan pengambilan biomarker darah untuk mengecek hormone triiodothyronine (T3), dan hormon kortisol. Partisipan juga diminta untuk mengisi 2 kuesioner daring untuk mengetahui risiko REN dan risiko gangguan makan. Kuesioner ini adalah kuesioner ketersediaan energi yang rendah (KEREN) yang memberikan informasi mengenai cedera muskuloskeletal, fungsi pencernaan, dan riwayat menstruasi, dan kuesioner Eating Attitude Test - 26 (EAT-26) untuk menilai perilaku makan. Skor KEREN ≥ 8 merupakan perhitungan utama untuk menetapkan risiko REN pada penari. Kategori inklusi merupakan subjek yang berusia 13-31 tahun, berlatih tari secara teratur di Sekolah Tari X, dan minimal 1 tahun menari. Kriteria ekslusi adalah penari dengan penyakit kronis (penyakit jantung, penyakit sistem reproduksi, dan penyakit tiroid), hamil, menopause, dan mereka yang tidak bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Hasil. Didapatkan 36,3% penari berisiko REN (skor KEREN ≥ 8) dan 9% berisiko terkena gangguan makan. Sebanyak 9% penari memiliki IMT yang rendah. Hormon T3 total dan kortisol memiliki hasil yang normal kecuali pada 1 penari. Secara statistik didapatkan hubungan signifikan antara skor KEREN ≥ 8 dan skor EAT-26 > 20 dengan penari yang berisiko REN. Tidak ditemukan hasil yang bermakna secara statistik antara 3 karakteristik REN (cedera muskuloskeletal, disfungsi pencernaan, dan gangguan menstruasi) dengan penari yang berisiko REN (skor KEREN ≥ 8). Kesimpulan. Skor KEREN dan skor EAT-26 berhubungan dengan penari yang berisiko REN, sedangkan karakteristik REN tidak memiliki hubungan terhadap penari yang berisiko REN. Kuesioner ini dapat berpotensi menjadi alat skrining kesehatan yang praktis dan objektif untuk mendeteksi adanya risiko kesehatan pada penari
Kata Kunci: ketersediaan energi yang rendah, penari elit wanita, proporsi, cedera muskuloskeletal, gangguan menstruasi, disfungsi pencernaan.


Background. Low energy availability (LEA) is a health problem that can be found in athletes, with a higher prevalence in aesthetic sports, like dancing. Dancers usually being chosen because of their aesthetic appearance and eventually they will adopt unhealthy eating pattern (consciously or unconsciously) to stay in their shape. Moreover, many dancers do not understand their body’s ability because of their massive calories output. One of the LEA characteristics that can be found in dancers is menstrual disturbance. The other characteristics are musculoskeletal injuries and digestive problems. For the first time, this study evaluates the prevalence and characteristics of LEA and its correlation between the LEA characteristics and its risks in female dancers in X dancing school in Jakarta. Methods. This research is a cross-sectional study. Participants completed body composition measurement and blood serum analysis to check T3 total (triiodothyronine) and cortisol hormone. Participants also filled 2 online questionnaires to assess the risk of LEA and eating disorder. The questionnaires are the Low Energy Availability Questionnaire (LEAF-Q), which provides information about musculoskeletal injuries, digestive problems, and menstrual history, and the Eating Attitude Test (EAT-26) to assess eating behavior. The LEAF-Q score ≥ 8 was used to determine primary assessment of the risk of LEA in dancers. The inclusion criteria are female dancers aged 1331 years old, they dance regularly in X dance school, and they’ve dancing for 1 year at least. The exclusion criteria are female dancers with chronic diseases (heart disease, reproductive system disease, thyroid disease), pregnant, menopause, and they are unwilling to participate in this study. Results. It was found that 36.3% of female dancers were at risk for having LEA (the LEAF-Q scored ≥ 8) and 9% of them have risk of eating disorder. Also, 9% of female dancer had low BMI. The results for T3 total and cortisol were normal in all female dancers, except one. Statistically, there was a significant correlation between the LEAF-Q scored ≥ 8 and the EAT-26 scored > 2 0 with the female dancers who have LEA. There was no significant difference in statistic between the 3 characteristics of LEA (musculoskeletal injuries, gastrointestinal dysfunction, and menstrual disturbance) with the female dancers with risk of LEA (the LEAF-Q scored ≥ 8). Conclusion. The LEAF-Q score and the EAT-26 score were correlated with the female dancers with LEA. However, LEA characteristics were not correlated with the female dancers with LEA. The LEAF-Q and the EAT-26 questionnaires can be used as a practical health screening tool and to detect health risks in dancers.
Keywords: low energy availability, female dancer, proportion, musculoskeletal injury, gastrointestinal dysfunction, menstrual disturbance.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Ria Lestari - Nama Orang
Sri Nilawati - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Nani Cahyani Sudarsono - Nama Orang
Nora Sutarina - Nama Orang
Jull Kurniarobbi - Nama Orang
Ade Tobing - Nama Orang
Angelica Anggunadi - Nama Orang

No. Panggil
T22078fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga.,
Deskripsi Fisik
xvii, 74 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
tanpa Hardcopy
T22078fkT22078fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Proporsi dan Karakteristik Ketersediaan Energi yang Rendah pada Penari Elit Wanita di Sekolah Tari X Jakarta = Proportion and Characteristics of Low Energy Availability Risk in Female Elite Dancers at X Dance School Jakarta.

Related Collection