Tesis

Peran cardiac power dan bersihan laktat sebagai parameter keberhasilan resusitasi pada anak dengan renjatan di unit perawatan intensif anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = The role of cardiac power and lactat clearance as an indicator of rescucitation success in pediatric shock in intensive care unit of Cipto Mangunkusumo Hospital.

Latar belakang: Renjatan pada anak masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi di dunia. Berbagai parameter hemodinamik digunakan untuk membantu tata laksana renjatan sehingga mendapatkan luaran yang lebih baik. Parameter hemodinamik yang digunakan di antaranya cardiac power dan bersihan laktat. Cardiac Power adalah indeks kontraktilitas jantung yang menggunakan prinsip pengukuran suatu aliran dan tekanan, merupakan parameter hemodinamik yang baru berkembang serta masih terbatas penelitiannya. Sementara bersihan laktat sudah terbukti menjadi target keberhasilan resusitasi pada renjatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif pada anak berusia 1 bulan–18 tahun sejak April hingga Oktober 2021 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dilakukan pemeriksaan nilai cardiac power menggunakan ultrasonic cardiac output monitoring dan pemeriksaan laktat darah pada jam ke 0, 1, 6 dan 24, kemudian dihubungan dengan keberhasilan resusitasi. Hasil: Penelitian ini melibatkan 44 anak dengan renjatan. Jenis renjatan terbanyak adalah renjatan sepsis 27 kasus (61,4%) diikuti renjatan hipovolemik 7 kasus (15,9%) kemudian renjatan kardiogenik dan renjatan distributif masing-masing 4 kasus (9,1%) dan yang paling sedikit adalah renjatan obstruktif sebanyak 2 kasus (4,5%). Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara cardiac power jam 1, 6 dan 24 dengan keberhasilan resusitasi (p 0,140, p 0,166 dan p 0,235). Namun, didapatkan hubungan yang bermakna antara bersihan laktat 1 jam dan 24 jam dengan keberhasilan resusitasi (p 0,013 dan p 0,010). Nilai bersihan laktat 7,5% memiliki sensitivitas 75,00% dan spesifisitas 87,50%, nilai duga positif 96,43%, nilai duga negatif 43.75%. Penilaian area under curve (AUC) diperoleh bersihan laktat 95% (IK 95%, 57,80 – 87,88). Ditemukan juga bahwa bersihan laktat 1 jam pertama pemantauan, berkorelasi negatif dengan lama rawat RS dengan kekuatan korelasi sedang (r -0,362) dan nilai (p 0,017). Simpulan: Cardiac power tidak terbukti memiliki hubungan bermakna dengan keberhasilan resusitasi, namun bersihan laktat terbukti memiliki hubungan bermakna dengan keberhasilan resusitasi serta memiliki korelasi negatif dengan lama rawat RS.
Kata kunci: cardiac power, bersihan laktat, renjatan, anak


Background: Shock remains the primary cause of mortality and morbidity in children. Various hemodynamic monitoring has been used to support shock management in order to achieve better outcome. One of hemodynamic monitoring is cardiac power and lactate clearance. Cardiac power is cardiac contractility index base on flow and pressure measurements. This method is just recently developed with only limited research available. Meanwhile, lactate clearance has been proven as a target of successful rescucitation. Methods: This is an observational study which was conducted prospectively on children aged 1 month - 18 years old from April to October 2021 in Cipto Mangunkusumo Hospital who were admitted with shock. Cardiac power was measured using ultrasonic cardiac output monitoring and lactate clearance was measured at 0, 1, 6, and 24-hour after rescucitation initiated. Association of these parameters with successful rescucitation were then analyzed. Results: There were 44 subjects recruited, majority were septic shock 27 cases (61,4%), followed by hypovolemic 7 cases (15,9%), cardiogenic 4 cases (9,1%), distributive and obstructive shock 2 cases (4,5%), respectively. No association was found between cardiac power 1, 6 and 24-hour with successful rescucitation (p 0,140, p 0,166 and p 0,235) , however significant association between lactate clearance at 1 and 24-hour with successfull rescucitation was shown (p 0,013 and p 0,010) in this study. Lactate clearance value of 7.5% had 75.00% sensitivity, 87.50% specificity, 96.43% positive predictive value, and 43.75% negative predictive value. Area under the curve showed lactate clearance of 95% (CI 95%, 57.80 - 87.88). This study also revealed negative moderate correlation between lactate clearance at 1 hour and hospital length of stay (r: -0.362; p 0,017). Conclusions: Cardiac power was not associated with successful rescucitation, nevertheless lactate clearance showed significant association with successful rescucitation and had negative moderate correlation with hospital LOS.
Keywords: cardiac power, lactat clearance, shock, children

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Reni Fitriasari - Nama Orang
Irene Yuniar - Nama Orang
R. A. Setyo Handryastuti - Nama Orang

No. Panggil
T22075fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xv, 48 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22075fkT22075fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Peran cardiac power dan bersihan laktat sebagai parameter keberhasilan resusitasi pada anak dengan renjatan di unit perawatan intensif anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo = The role of cardiac power and lactat clearance as an indicator of rescucitation success in pediatric shock in intensive care unit of Cipto Mangunkusumo Hospital.

Related Collection