Tesis
Pembuatan dan Karakterisasi Perancah Biologis Hati untuk Regenerasi Jaringan Hati = Generation and Characterization of Liver Biological Scaffold for Liver Tissue Regeneration.
Latar Belakang : Rekayasa jaringan hati memerlukan perancah biologis (biological scaffold) yang menyerupai struktur kompleks 3D hati yang multipolar sebagai lingkungan mikro yang baik untuk adhesi, proliferasi, dan diferensiasi sel. Perancah biologis hati didapat dengan mendeselularisasi hati dengan agen pendeselularisasi menggunakan metode dan protokol yang sampai saat ini belum baku namun belum ada yang menggunakan metode dengan injeksi jarum suntik pada beberapa area. Pada penelitian ini kami menggunakan metode tersebut untuk mengaplikasikan agen pendeselularisasi untuk pembuatan perancah biologis hati. Metode: Hati tikus (n=3) yang dipotong kotak berukuran 1,5 x 1,5 x 0,7-1 cm dideselularisasi dengan imersi EGTA dilanjutkan dengan injeksi SDS dengan konsentrasi bertingkat (0,1% - 1%) dengan jarum suntik 1cc pada beberapa area kemudian dicuci dengan aquabides. Evaluasi dilakukan dengan pewarnaan histologis (HE dan Masson Trikrom), penghitungan konsentrasi DNA dengan spektrofotometri, SEM, dan imunohistokimia (untuk kolagen tipe III dan fibronektin). Hasil : Hati tikus terdeselularisasi yang dipotong kotak tampak bening secara makroskopik setelah proses deselularisasi. Konsentrasi DNA yang diukur menunjukkan hilangnya materi genetik pada perancah. Pewarnaan histologis, SEM dan imunohistokimia menunjukkan tidak ada sel yang tampak dengan matriks ekstraseluler yang intak. Kesimpulan: Metode injeksi jarum suntik pada beberapa area dapat digunakan untuk mengaplikasikan agen pendeselularisasi untuk pembuatan perancah biologis hati.
Kata kunci: deselularisasi hati, biological scaffold, rekayasa jaringan hati, matriks ekstraseluler
Background : Liver tissue engineering needs scaffold that is similar to native liver 3D multipolar complex structure as a good microenvironment for cell adhesion, proliferation, and differentiation that biological scaffold has. Liver biological scaffold can be achieved by performing liver decellularization with different agents, methods, and protocols that have not been established yet but none using multiple site syringe injection method yet. Here we use multiple site syringe injection method to apply decellularization agents for liver biological scaffold. Methods: Rat liver (n=3) sliced in 1,5 x 1,5 x 0,7-1 cm cubes were subjected to decellularization with EGTA immersion continued with multiple site 1cc syringe injection using increasing SDS concentration (0,1% to 1%) and aquabidest washing. Decellularization evaluation were performed using histological staining (HE and Masson Trichrome), DNA concentration quantification via spectrophotometry, SEM, and immunohistochemistry (for collagen type III and fibronectin). Result : Decellularized liver cubes have transparent macroscopy appearances after decellularization process. DNA concentration measures showed no genetic material in scaffold. Histological staining, SEM, and immunohistochemistry showed no visible cells with intact extracellular matrix. Conclusion: Multiple site syringe injection method can be used to apply liver decellularization agents for biological scaffold development.
Keywords: liver decellularization, biological scaffold, tissue engineering, extracellular matrix
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
A A Ayu Asri Prima Dewi - Nama Orang
Radiana Dhewayani Antarianto - Nama Orang
Jeanne Adiwinata Pawitan - Nama Orang - No. Panggil
-
T21488fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xx, 127 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21488fk | T21488fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi