Tesis

Analisis Faktor Risiko Penyakit Arteri Karotis Subklinis melalui Evaluasi Ketebalan Intima-Media (Intima-Media Thickness/IMT) pada Populasi Lanjut Usia di Jakarta Pusat = Risk Factors of Asymptomatic Carotid Artery Disease of Geriatric Population Evaluaetd uisng Intima-Media Thickness (IMT) Measurement.

Introduksi: Penyakit arteri karotis subklinis perlu dievaluasi dan ditatalaksana secara dini sebelum aterosklerosis pada karotis menyebabkan strok iskemik. Evaluasi ketebalan intima-media / intima-media thickness (IMT) dari arteri karotis dengan ultrasonografi sebagai metode skrining direkomendasikan untuk dikerjakan pada populasi lansia yang memiliki risiko tinggi. Perbedaan signifikansi faktor risiko antar negara membuat kategorisasi faktor risiko antar populasi tidak dapat disamakan, sehingga penting dikerjakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berperan pada populasi lansia di Indonesia disertai kategorisasi risikonya melalui sistem skoring. Metode: Dilakukan studi cross-sectional menggunakan data hasil skrining penyakit arteri karotis yang dikerjakan oleh Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular, KSM Ilmu Bedah FKUI – RSCM terhadap lansia binaan Puskesmas Kecamatan Senen, Johar Baru, dan Cempaka Putih, Kotamadya Jakarta Pusat pada Agustus 2018. Faktor-faktor risiko yang dinilai adalah jenis kelamin, indeks massa tubuh, diabetes mellitus, hipertensi, dan hiperkolesterolemia yang kemudian dianalisis hubungannya dengan penyakit arteri karotis subklinis melalui evaluasi IMT dengan batas > 0,9mm. Dilakukan analisis statistik bivariat dan multivariat terhadap variabel tersebut untuk menentukan signifikansi faktor risiko. Hasil: Dari 104 sampel, didapatkan 39 diantaranya menunjukkan hasil positif untuk penyakit arteri karotis subklinis, yang menunjukkan prevalensi sebesar 37,5%. Dari lima faktor risiko yang dinilai, hanya diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia yang bermakna secara statistik pada analisis chi-square dan regresi logistik dengan nilai p = 0,01 pada analisis bivariat untuk kedua variabel dengan odds ratio 3,56 (1,31 - 9,64, IK 95%) dibanding 2,85. (1,25 - 6,51, IK 95%). Skoring faktor risiko penyakit arteri karotis subklinis tidak bisa dibuat dari studi ini karena hanya didapatkan 2 faktor risiko yang signifikan. Studi ini menunjukkan angka probabilitas penyakit arteri karotis subklinis adalah sebesar 69,2% jika seorang lansia menderita diabetes mellitus dan hiperkolesteromia. Kesimpulan: Diabetes dan hiperkolesterolemia adalah faktor risiko yang signifikan berhubungan dengan penyakit arteri karotis subklinis pada lansia. Individu lansia dengan diabetes mellitus dan / atau hiperkolesterolemia disarankan untuk menjalani skrining penyakit arteri karotis subklinis dan memulai terapi preventif untuk menghambat laju progresi aterosklerosis pada arteri karotis.
Kata kunci: Penyakit arteri karotis subklinis, skrining ultrasonografi, intima-media thickness arteri karotis


Introduction: Carotid artery disease in geriatric is one of the important etioloy of stroke, which standing as third position of disease with highest mortality worldwide and topped the list in Indonesia. Specific prevention should be done as early as asymptomatic disease occured. Initial assessment can be performed using ultraound to measure the intimamedia thickness (IMT) of carotid artery, which can evaluate earlier progression of the atherosclerosis process. However, who need to be screened are the problems as we don’t have risk factors categorization that show us which Indonesian geriatrics population fall under high-risk stratification. Methods: Cross-sectional study was done by analyzing screening results Jakarta geriatric population in August 2018. Asymptomatic carotid disease was tested positive if IMT was > 0.9mm without any previous neurological symptoms. Correlation of the screening result was statistically tested with risk factors contributing the atherosclerosis process, such as sex, body mass index, presence of hypertension, diabetes mellitus, and hypercholesterolemia Results: Study obtained 104 subjects and showed that the prevalence of asymptomatic carotid disease was 37.5%. Two risk factors: presence of diabetes mellitus and hypercolesterolemia were considered statistically significant (p = 0.01) with odds ratio (OR) 3.56 (1.31 – 9.64, CI 95%) and OR 2.85 (1.25 – 6.51, CI 95%) respectively. Logistic regression showed the risk of asymptomatic carotid artery disease was 69.2% by having two of these commorbids, 47.2% or 42.5% if diabetes mellitus or hypercholesterolemia was only present. Conclusions: As diabetes mellitus and hypercholesterolemia were proved as significant risk factors for asymptomatic carotid artery disease, we recommend performing ultrasound screening to measure IMT for geriatric population who had diabetes mellitus and/or hypercholesterolemia to be diagnosed and furtherly treated.
Keywords: Asymptomatic carotid artery disease, intima-media thickness evaluation, risk factors

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Fajar Satria Rahmaditya - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Yefta Moenadjat - Nama Orang
Alexander Jayadi Utama - Nama Orang
Dedy Pratama - Nama Orang

No. Panggil
T21483fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
xii, 32 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T21483fkT21483fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Analisis Faktor Risiko Penyakit Arteri Karotis Subklinis melalui Evaluasi Ketebalan Intima-Media (Intima-Media Thickness/IMT) pada Populasi Lanjut Usia di Jakarta Pusat = Risk Factors of Asymptomatic Carotid Artery Disease of Geriatric Population Evaluaetd uisng Intima-Media Thickness (IMT) Measurement.

Related Collection