Tesis
Prevalensi Sindrom Metabolik pada Pasien Artritis Reumatoid di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dan Faktor-Faktor yang Berhubungan = Prevalence of Metabolic Syndrome in Rheumatoid Arthritis Patients at Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo and Related Factors.
Latar Belakang Artritis reumatoid (AR) merupakan faktor risiko independen cardiovascular disease (CVD) yang menyebabkan 30-50% mortalitas pasien AR. Sindrom metabolik sebagai gabungan kriteria diagnosis dapat bermanifestasi sebagai obesitas sentral, gangguan pengaturan tekanan darah, ataupun kelainan metabolisme karbohidrat dan lipid berkaitan erat dengan CVD pada pasien AR. Prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik pada pasien AR bervariasi berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik pada pasien AR di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Metode Penelitian Sebanyak 145 pasien AR di Poliklinik Reumatologi RSUPN dr Cipto Mangunkusumo pada rentang waktu Oktober-Desember 2021 telah diperiksa sebagai subjek penelitian secara consecutive sampling. Setiap subjek menjalani anamnesis dan pengisian data demografi, pemeriksaan fisis dan status lokalis, pemeriksaan antropometri, serta pemeriksaan laboratorium. Prevalensi sindrom metabolik ditentukan menggunakan kriteria harmonisasi. Penentuan kemaknaan dari hubungan variabel usia, kebiasaan merokok, aktivitas penyakit, durasi penyakit, pengobatan glukokortikoid, dan pengobatan methotrexate terhadap kejadian sindrom metabolik pada pasien AR dilakukan secara statistik. Hasil Penelitian Prevalensi sindrom metabolik sebesar 19,31% pada pasien AR dengan rerata usia 49,83 ± 11,63 tahun. Berdasarkan analisis statistik, tidak diperoleh kemaknaan statistik baik pada variabel usia, kebiasaan merokok, aktivitas penyakit, durasi penyakit, pengobatan glukokortikoid, dan pengobatan methotrexate terhadap kejadian sindrom metabolik pada pasien AR. Kesimpulan Prevalensi sindrom metabolik pada pasien AR di Poliklinik Reumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta adalah 19,31%. Berdasarkan penelitian ini, faktor usia, kebiasaan merokok, aktivitas penyakit, durasi penyakit, pengobatan glukokortikoid, dan pengobatan methotrexate belum ditemukan berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik.
Kata Kunci: artritis reumatoid; prevalensi; sindrom metabolik
Background Rheumatoid arthritis (RA) is an independent risk factor for cardiovascular disease (CVD) which causes 30-50% mortality in RA patients. Metabolic syndrome as a combination of diagnostic criteria can manifest as central obesity, impaired blood pressure, or abnormalities of carbohydrate and lipid metabolism closely associated with CVD in RA patients. The prevalence and factors that related with the incidence of metabolic syndrome in RA patients vary on previous studies. This study aims to determine the prevalence and factors that related to incidence of metabolic syndrome in RA patients at Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Research Methods A total of 145 RA patients at the Rheumatology Polyclinic of dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in the period October-December 2021 were examined as research subjects by consecutive sampling methode. Each subject underwent history taking about disease and demographic data, physical and anthropometric examination, and laboratory tests. The prevalence of the metabolic syndrome was determined using harmonization criteria. Statistical determination of the significance of variables of age, smoking habits, disease activity, duration of disease, glucocorticoid treatment, and methotrexate treatment on the incidence of metabolic syndrome in AR patients was carried out statistically. Research Results The prevalence of metabolic syndrome was 19.31% in RA patients with a mean age of 49.83 ± 11.63 years. Based on statistical analysis, there was no statistical significance of the variables of age, smoking habits, disease activity, disease duration, glucocorticoid treatment, and methotrexate treatment on the incidence of metabolic syndrome in RA patients. Conclusion The prevalence of metabolic syndrome in RA patients at the Rheumatology Polyclinic, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta was 19.31%. Based on this study, variables of age, smoking habits, disease activity, disease duration, glucocorticoid treatment, and methotrexate treatment have not been found to be related to the incidence of metabolic syndrome.
Keywords: prevalence; metabolic syndrome; rheumatoid arthritis
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Ricky - Nama Orang
Hamzah Shatri - Nama Orang
Dicky L. Tahapary - Nama Orang
Rudy Hidayat - Nama Orang - No. Panggil
-
T22069fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 79 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T22069fk | T22069fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi