Tesis

Perbandingan efek terapi elektroakupunktur dengan akupunktur tanam benang pada pasien obesitas yang menjalani intervensi diet = Comparison therapeutic effects between electroacupuncture and thread embedded acupuncture in obese patients with dietary intervention.

Pendahuluan: Obesitas dinyatakan sebagai suatu epidemik dan prevalensinya masih meningkat di negara ekonomi berkembang. Kondisi obesitas dapat mempengaruhi hampir seluruh fungsi fisiologis tubuh dan menyebabkan ancaman signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Penanganan obesitas seringkali sulit dan membutuhkan biaya mahal. Terapi farmakologi banyak memiliki efek samping. Akupunktur sebagai salah satu terapi non-farmakologi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam terapi obesitas. Elektroakupunktur dan akupunktur tanam benang merupakan modalitas yang dapat digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek terapi elektroakupunktur dengan akupunktur tanam benang PDO terhadap penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan kadar leptin plasma pada pasien obesitas yang menjalani intervensi diet Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal. Sebanyak 34 subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok elektroakupunktur dengan intervensi diet (EA) dan kelompok akupunktur tanam benang dengan intervensi diet (ATB). Pada kelompok EA, akupunktur dilakukan 3 kali seminggu. Sedangkan pada kelompok ATB, akupunktur dilakukan hanya 1 kali. Berat badan dan lingkar pinggang diukur sebelum terapi, hari ke-3, 7, 14, 21, dan ke-28. Sedangkan kadar leptin plasma diukur sebelum terapi dan hari ke-28. Hasil: Terdapat penurunan yang bermakna pada rerata berat badan dan lingkar pinggang pada kedua kelompok sebelum dan setelah terapi (p < 0,001), serta penurunan kadar leptin plasma pada kelompok EA (p = 0,012) dan pada kelompok ATB (p = 0,001). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok baik terhadap selisih penurunan berat badan (p = 0,342), penurunan lingkar pinggang (p = 0,826), dan penurunan kadar leptin plasma (p = 0,784). Kesimpulan: Elektroakupunktur dan akupunktur tanam benang PDO yang disertai intervensi diet memiliki efektivitas yang sama baiknya terhadap penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan kadar leptin plasma pada pasien obesitas. Akupunktur tanam benang memiliki efisiensi waktu dibandingkan dengan elektroakupunktur karena hanya dilakukan satu kali.
Kata Kunci: Elektroakupunktur, akupunktur tanam benang PDO, obesitas, berat badan, lingkar pinggang, leptin plasma


Introduction: Obesity is declared as an epidemic and its prevalence is still increasing in developing countries. Obesity can affect almost all physiological functions of the body and create a significant threat to public health. Treatment of obesity is often difficult and expensive. Pharmacological therapy has many side effects. Acupuncture as a nonpharmacological therapy has shown promising results in the treatment of obesity. Electroacupuncture and thread embedding acupuncture are modalities that can be used. The aim of this study was to analyze therapeutic effects of electroacupuncture with PDO thread embedding acupuncture on weight loss, waist circumference, and plasma leptin levels in obese patients with dietary intervention. Methods: This study design was a single blind randomized clinical trial. A total of 34 subjects were divided into 2 groups: electroacupuncture with dietary intervention group (EA) and thread embedding acupuncture with dietary intervention group (TEA). In EA group, acupuncture was performed 3 times a week. While in TEA group, acupuncture was performed only once. Body weight and waist circumference were measured before treatment, on the 3 rd th th , 7 st , 14 , 21 th , and 28 days. Meanwhile, plasma leptin levels were measured before treatment and on the 28 th day. Results: There was a significant decrease in body weight and waist circumference in both groups before and after treatment (p < 0.001), and also a significant decrease in plasma leptin level in EA group (p = 0,012) and TEA group (p = 0,001). There was no significant difference between the two groups in term of weight loss (p = 0.342), waist circumference (p = 0.826), and plasma leptin levels (p = 0,784). Conclusion: Electroacupuncture and PDO thread embedding acupuncture with dietary intervention have the same effectiveness in reducing body weight, waist circumference, and plasma leptin levels in obese patients. However, thread embedding acupuncture has better time efficiency than electroacupuncture.
Keywords: Electroacupuncture, PDO thread embedding acupuncture, obesity, body weight, waist circumference, plasma leptin

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Cindy Notonegoro - Nama Orang
Irma Nareswari - Nama Orang
Triyani Kresnawan - Nama Orang
Christina L. Simadibrata - Nama Orang

No. Panggil
T22068fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Akupunktur Medik.,
Deskripsi Fisik
xvii, 125 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22068fkT22068fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan efek terapi elektroakupunktur dengan akupunktur tanam benang pada pasien obesitas yang menjalani intervensi diet = Comparison therapeutic effects between electroacupuncture and thread embedded acupuncture in obese patients with dietary intervention.

Related Collection