Text

Efek Antioksidan Minyak Bekatul (Rice Brain Oil) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) pada Testis Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida = Rice Brain Oil Antioxidant Effect towards Malondialdehyde Level in Mice Testis that is Induced with Carbon Tetrachloride.

Latar belakang: Infertilitas telah mempengaruhi 8-12% pasangan usia reproduktif dengan 50% kasus disebabkan infertilitas laki-laki. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan ROS pada testis yang menginisiasi kerusakan spermatozoa. Minyak bekatul mengandung γ-oryzanol dan vitamin E yang dapat menurunkan ROS tubuh. Metode: Digunakan tikus Sprague Dowley jantan dengan berat 280-400 gram yang berumur 8-12 minggu. Tikus diinduksi CCl4 dengan dosis 0,55 g/KgBB dan diberikan minyak bekatul sebanyak 0,5 mL atau 1,5 mL per hari selama 8 minggu. Terdapat enam kelompok perlakuan: kontrol, preventif dosis 0,5 mL, preventif dosis 1,5 mL, kuratif dosis 0,5 mL, kuratif dosis 0,5 mL, dan kontrol negatif (CCl4). Pada kelompok preventif, tikus diberikan minyak bekatul terlebih dahulu lalu CCl4 sedangkan pada kelompok kuratif sebaliknya. Lalu dibuat homogenat testis dan dilakukan pengukuran MDA. Hasil: Didapatkan kadar MDA tertinggi pada testis yang diinduksi CCl4 yaitu sebesar 0,209 nmol/mg jaringan. Seluruh Kadar MDA pada kelompok perlakuan minyak bekatul cenderung menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif, terutama pada kelompok preventif dengan perbedaan bermakna (p < 0,05). Pemberian dosis 2 juga cenderung menunjukkan hasil MDA lebih rendah dibandingkan dosis 1 (p > 0,05). Perlakuan preventif memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok kuratif (p < 0,05). Kesimpulan: Minyak bekatul baik untuk tindakan preventif karena dapat menurunkan kadar MDA pada testis yang diinduksi CCl4. Pemberian minyak bekatul secara preventif lebih baik dibandingkan kuratif
Kata kunci: Minyak bekatul, Malondialdehid, MDA, Rice Bran Oil, Antioksidan, Testis


Introduction: Infertility has effect 8-12% couples in reproductive age with 50% of the cases caused by male infertility. One of the causes of this event is high ROS concentration in testis that initiate spermatozoa damage. Rice Brain Oil (RBO) contains γ-oryzanol and vitamin E that can lowered body’s ROS. Method: Male Sprague Dowley with 280-400gram weight and 8-12 weeks age is used. The mice are induced with 0,55 g/KgBW CCl4 and given RBO 0,5 mL or 1,5 mL dosage in 8 weeks. There are 6 groups: control, preventive dose 0,5 mL, preventive dose 1,5 mL, curative dose 0,5 mL, curative dose 0,5 mL, and negative control. The preventive groups are given RBO before CCl4, while the curative groups given the opposite treatment. After the treatment finish, mice testis is taken and made into homogenate and MDA is calculated. Result: MDA level is highest in testis that is inducted with CCl4. Groups with RBO treatment tend to have lower MDA levels compared to the control negative with preventive groups show significant differences (p < 0,05). Preventive groups have lower MDA levels compared to curative (p < 0,05). Dose 2 treatment tend to show better MDA level than dose 1 (p > 0,05). Conclusion: Preventive RBO treatment able to lower MDA levels in mice testis induced with CCl4 significantly. Preventive RBO treatment is better than curative treatment.
Keywords: Rice Bran Oil, Malondialdehyde, MDA, Antioxidant, testis

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Farhana Ibrahim Syuaib - Nama Orang

No. Panggil
S21150fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 57 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S21150fkS21150fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Antioksidan Minyak Bekatul (Rice Brain Oil) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) pada Testis Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida = Rice Brain Oil Antioxidant Effect towards Malondialdehyde Level in Mice Testis that is Induced with Carbon Tetrachloride.

Related Collection