Skripsi

The association between the frequency of online food application use and obesity among university students = Hubungan antara frekuensi penggunaan aplikasi makanan online dan status gizi di kalangan mahasiswa kedokteran saat pandemi Covid-19.

Background: The double burden of malnutrition is defined as a condition where both overnutrition and undernutrition exists in a given population. On one hand, the obesogenic environment that is attributed to advancements in technology is a pressing health concern for non-communicable diseases while on the other hand undernutrition leads to impaired cognition, lower economic productivity, poor physical development, a higher mortality rate, and creates an intergenerational cycle of malnutrition. Indonesia is an example of a developing country where rapid economic transition leads to an increase in income inequality that further aggravates the double burden of malnutrition that even coexists in normal common households. In 2007, the National Basic Health Research (Riskesdas) conducted a cross sectional study on 987,205 which indicated that there was a relatively equal prevalence of 14.4% for undernutrition and 17.9% of overnutrition. Online applications such as GoFood and Grab Food are becoming accessible, affordable, and convenient for Indonesians living in urban environments to order food. Students, especially medical students that are constricted to a busy learning schedule may not be able to cook or look for food which leads them to order food online as a more timeefficient solution. This study aims to investigate whether university students with a high academic demand such as those in medical school have a high frequency of ordering food online, especially during the COVID-19 pandemic where people are encouraged to stay at home, which would inadvertently affect their nutritional status. Method: This research design was a cross-sectional analytical study that collected its data through an online questionnaire targeted towards pre-clinical medical students in Universitas Indonesia. The aim of this study was to assess the nutritional status, physical activity, and their association with the frequency of online food application use. The acquired data would be analyzed through the SPSS 2.0 program. Daily nutritional intake levels were assessed through Nutrisurvey whereas physical activity was assessed with IPAQ. Result: Although there were 274 respondents that attempted to fill in the questionnaire, only 192 respondents successfully completed the body weight, height, frequency of online food application use, and the physical activity (IPAQ) section. Out of the 192 respondents, only 111 students completed the 24-hour food recall section. Online food application use is a common practice among medical students from Universitas Indonesia with only 29 (15,1%) respondents having never ordered online food and 171 (84,9%) respondents that ordered online food in various frequencies per week. Based on the AsianPacific BMI classification, a majority of 98 (51,0%) students had normal weight with 54 (28,1%) being obese, 27 (14,1%) being overweight, and only 13 (6,8%) were underweight. Since the Pearson Chi-Square value was 0.011, cOR 3.267, CI 95% (1.264 – 8.446) and the multivariate analysis result was a p-value of < 0.001, aOR 20.857, CI 95% (5.740 – 75.785) for the relation between the frequency of online food application use and BMI, this would indicate that there was a strong association between the frequency of ordering food online and BMI based on this study. A Pearson Chi-Square p-value of 0.424, cOR 0.791, CI 95% (0.445 – 1.407) for the relation between IPAQ and BMI indicated that there was no association between IPAQ score and BMI based on this study. Conclusion: The research concluded that online food application use was a common daily life practice among medical students of Universitas Indonesia and that there was a relation between the frequency of online food application use and nutritional status. The IPAQ score based on this study did not play a significant role in affecting nutritional status.
Keywords: Malnutrition, Overweight, Underweight, IPAQ, Online Food Application, Body Mass Index (BMI)


Latar Belakang Beban ganda malnutrisi didefinisikan sebagai kondisi dimana terjadi kelebihan dan kekurangan gizi pada suatu populasi. Di satu sisi, lingkungan obesogenic yang dikaitkan dengan kemajuan teknologi merupakan masalah kesehatan yang mendesak untuk penyakit tidak menular sementara di sisi lain kekurangan gizi menyebabkan gangguan kognisi, produktivitas ekonomi yang lebih rendah, perkembangan fisik yang buruk, tingkat kematian yang lebih tinggi, dan siklus malnutrisi antargenerasi. Indonesia adalah contoh negara berkembang di mana transisi ekonomi yang cepat menyebabkan peningkatan ketimpangan pendapatan yang semakin memperburuk beban ganda malnutrisi yang bahkan ada di rumah tangga biasa. Pada tahun 2007, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melakukan studi cross-sectional terhadap 987,205 orang yang menunjukkan hasil prevalensi relatif antara kekurangan gizi yaitu 14,4% dan kelebihan gizi yaitu 17,9%. Aplikasi online seperti GoFood dan Grab Food menjadi mudah diakses, terjangkau, dan nyaman bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di lingkungan perkotaan untuk memesan makanan. Pelajar, terutama mahasiswa kedokteran yang terbatas dengan jadwal belajar padat dalam proses pembelajarannya sehingga terkadang tidak cukup waktu untuk mencari makanan sehingga memesan makanan secara online. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah mahasiswa dengan tuntutan akademis tinggi seperti yang di fakultas kedokteran banyak melakukan pemesanan makanan melalui aplikasi makanan online dan apakah kebiasaan tersebut mempengaruhi status gizi, terutama selama pandemi COVID-19 dimana semua orang dihimbau untuk dirumah saja. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik untuk data yang dikumpulkan melalui kuesioner online yang ditujukan kepada mahasiswa kedokteran praklinis di Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai status gizi, aktivitas fisik, dan hubungannya dengan frekuensi penggunaan aplikasi makanan online. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui program SPSS 2.0. Asupan makanan akan dianalisis menggunakan nutrisurvey, sedangkan aktivitas fisik menggunakan IPAQ. Hasil Terdapat 274 responden yang mencoba mengisi kuesioner dan 192 responden yang berhasil mengisi secara lengkap bagian berat badan, tinggi badan, frekuensi penggunaan aplikasi makanan online, dan aktivitas fisik (IPAQ). Dari 192 responden, sebanyak 111 mahasiswa yang menyelesaikan bagian 24 Hour Food Recall. Penggunaan aplikasi makanan online merupakan hal yang umum di kalangan mahasiswa kedokteran dari Universitas Indonesia dengan hanya 29 (15,1%) responden yang tidak pernah memesan makanan secara online dan 171 (84,9%) responden yang memesan makanan secara online dalam berbagai frekuensi per minggu. Berdasarkan klasifikasi IMT Asia Pasifik, mayoritas dari 98 (51,0%) siswa memiliki berat badan normal dengan 54 (28,1%) mengalami obesitas, 27 (14,1%) mengalami kegemukan, dan hanya 13 (6, 8%) yang kurus. Karena nilai p-value Pearson Chi-Square adalah 0.011, cOR 3.267, CI 95% (1.264 – 8.446) dan hasil multivariate analysis adalah p-value 0.000, aOR 20.857, CI 95% (5.740 – 75.785) untuk hubungan frekuensi penggunaan aplikasi makanan online dan IMT, maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara frekuensi memesan makanan secara online dan IMT berdasarkan penelitian ini. Hasil nilai p-value Pearson Chi Square adalah 0.424, cOR 0.791, CI 95% (0.445 – 1.407) untuk hubungan antara IPAQ dan BMI yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara skor IPAQ dengan BMI berdasarkan penelitian ini. Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi makanan online adalah kebiasaan sehari-hari yang umum di kalangan mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia dan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi pemesanan makanan online dengan status gizi. Skor IPAQ berdasarkan penelitian ini tidak berperan signifikan dalam mempengaruhi status gizi.
Kata kunci: Malnutrisi, Kekurangan gizi, Kelebihan gizi IPAQ, Aplikasi Makanan Online, Indeks Massa Tubuh

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Nicholas Sean - Nama Orang
Dewi Friska - Nama Orang

No. Panggil
S20210fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xiii, 63 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S20210fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S20210fkS20210fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of The association between the frequency of online food application use and obesity among university students = Hubungan antara frekuensi penggunaan aplikasi makanan online dan status gizi di kalangan mahasiswa kedokteran saat pandemi Covid-19.

Related Collection