Text

Persepsi Mahasiswa Kedokteran Mengenai Rokok Elektronik Sebagai Alat Berhenti Merokok Sebelum dan Sesudah Edukasi = Perceptions of Medical Students on E-Cigarettes As Smoking Cessation Tools (Pre and Post Education).

Latar belakang: Penggunaan rokok elektronik memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, sehingga CDC telah merekomendasikan masyarakat untuk tidak menggunakan rokok elektronik. Terdapat miskonsepsi yang masih dimiliki oleh mahasiswa kedokteran mengenai adiksi akibat rokok elektronik, dampak buruknya, serta penggunaan rokok elektronik sebagai alat berhenti merokok, namun belum ada pemahaman yang memadai mengenai hal tersebut. Edukasi mengenai rokok elektronik merupakan rekomendasi intervensi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai rokok elektronik dan mengubah perilaku merokok seseorang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan desain prepost, dengan intervensi berupa video edukasi PDPI berjudul ‘Bahaya Rokok Elektronik (Vape)’. Kuesioner yang telah diuji validitasnya disebar secara daring ke 75 mahasiswa FKUI tingkat I dan II, untuk diukur persepsi pengetahuan dan perilaku sebelum dan sesudah pemberian video edukasi. Hasil: Sebanyak 64 responden mengalami peningkatan skor persepsi pengetahuan mengenai rokok elektronik, sebanyak 6 responden mengalami penurunan, dan sebanyak 5 responden tidak mengalami perubahan. Sebanyak 9 responden dari 12 yang pernah merokok elektronik berencana untuk berhenti dalam jangka pendek atau panjang sesudah diberikan video edukasi. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian video edukasi dan perubahan persepsi mahasiswa kedokteran mengenai rokok elektronik (p = 0.000). Kesimpulan: Pemberian video edukasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap perubahan persepsi mahasiswa kedokteran mengenai rokok elektronik. Pemberian video edukasi dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai rokok elektronik dan digunakan sebagai dasar untuk berhenti merokok dan tidak memulai merokok elektronik.
Kata kunci: Rokok konvensional, rokok elektronik, vaping, e-cigarettes, mahasiswa kedokteran, video edukasi


Introduction: Bad health outcomes from e-cigarettes use include the increase of risk in developing COPD and the decrease of lungs’ functions. CDC has recommended everyone to not use e-cigarettes. A few misconceptions were found among medical students about addiction and bad health outcomes from using e-cigarettes, and e-cigarette as a smoking cessation tool. There are not enough evidence about the effectiveness of e-cigarettes as smoking cessation tools. Education intervention can be done to increase people’s knowledge about e-cigarettes. Method: This study uses quasi-experimental with pre-post design, with an education video entitled ‘Bahaya Rokok Elektronik (Vape)’ as an intervention given in between the pre and post tests. Prevalidated questionnaire with 18 questions (score range 0 - 18) was given through an online form to a total of 75 first and second-year students of FMUI, before and after the education. Result: Scores of 64 students increased after receiving the video, scores of 6 students had a decreased, and the other 5 didn’t have changes in scores. Nine out of twelve students who admitted to having tried e-cigarette stated about wanting to stop using e-cigarettes after watching the video. There is a statistically significant association between an intervention of an educational video and changes in medical students’ perceptions about e-cigarettes (p = 0.000). Conclusion: Intervention using educational video is significantly associated to medical students’ perceptions about e-cigarettes. An educational video can be used to increase people’s knowledge and to change people’s attitudes towards e-cigarettes use.
Keywords: Smoking, cigarettes, e-cigarettes, vaping, medical students, educational video