Text

Korelasi antara Resiliensi dengan Sensitivitas Interpersonal pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tingkat 3 di Masa Pandemi COVID-19 = Correlation Between Resilience and Interpersonal Sensitivity in Third Year Students of the Faculty of Medicine, University of Indonesia during the Covid-19 Pandemic.

Latar belakang: Angka sensitivitas interpersonal lebih tinggi terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan mahasiswa pada umumnya, kejadian mental distress di mahasiswa kedokteran sangat tinggi, terlebih pada mahasiswa kedokteran tingkat 3. Sementara itu, resiliensi merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara resiliensi dan sensitivitas interpersonal pada mahasiswa kedokteran. Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Subjek merupakan 116 mahasiswa FKUI tingkat 3. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah SCL-90 bagian sensitivitas interpersonal dan CD-RISC 25 untuk menilai tingkat sensitivitas interpersonal dan resiliensi. Data resiliensi dan sensitivitas interpersonal dianalisis korelasinya dengan Uji Spearman. Hasil: Mayoritas dari subjek yaitu sebanyak 83 mahasiswa (71,6%) merupakan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Sebaran dari usia subjek berkisar antara 18 hingga 22 tahun dengan median 21 tahun. Sebagian besar subjek, yaitu sebanyak 90 mahasiswa (77,6%) berasal dari daerah Jabodetabek. Latar belakang sosioekonomi dari subjek dinilai berdasarkan pendidikan terakhir Ayah serta pendapatan bulanan, yang mana sebagian besar pendidikan terakhir Ayah dari subjek yaitu S1/D4 sebanyak 49 mahasiswa (42,2%) lalu pendapatan bulanan sebagian besar berkisar > Rp15.000.000,00 sebanyak 80 mahasiswa (69,0%). Sebagian besar subjek yaitu 107 mahasiswa (92,2%) saat ini tinggal bersama dengan orang tua atau wali serta mayoritas dari subjek memeluk agama Islam, yaitu 78 mahasiswa (67,2%). Rerata nilai resiliensi subjek adalah 69,39 ± 14,11, median dari nilai sensitivitas interpersonal adalah 8 dengan nilai minimal 0 dan maksimal 32. Hasil dari uji Spearman terhadap resiliensi dan sensitivitas interpersonal menunjukkan bahwa hasil signifikan (p < 0,05) serta terdapat korelasi negatif yang sedang antara resiliensi dengan sensitivitas interpersonal (r = -0,462). Kesimpulan: Resiliensi dan sensitivitas interpersonal memiliki korelasi yang sedang dan negatif, yaitu apabila resiliensi semakin tinggi maka sensitivitas interpersonal semakin rendah.
Kata kunci: Resiliensi, sensitivitas interpersonal, mahasiswa, mahasiswa kedokteran, mahasiswa kedokteran tingkat 3, pandemi COVID-19, COVID-19.


Introduction: Number of interpersonal sensitivity in medical students is higher than common university students, mental distress occurrence is more common in medical students, especially in third-year medical students. Meanwhile, resilience is a factor that can affect mental health. This study was conducted to assess the correlation between resilience and interpersonal sensitivity among medical students. Method: The design used in this study is cross-sectional. Subjects are 116 third-year students of FMUI. This study used interpersonal sensitivity section of SCL-90 and CDRISC 25 questionnaire to evaluate interpersonal sensitivity and resilience. Resilience and interpersonal sensitivity data were analyzed for their correlation by Spearman’s test. Result: The majority of the subjects are women (71,6%) with total 83 students. The age ranges from 18-22 years old with a median 21 years old. Most of the subjects, with total 90 students (77,6%) are from Jabodetabek. Meanwhile the socio-economic background of the subjects is based on their Father’s last education and income per month, with the majority is a bachelor’s degree/diploma (42,2%) with total 49 students and above > Rp15.000.000,00 (69,0%) with total 80 students. Most of the subjects (92,2%) are living with their parents or guardians and majority of the subjects are Muslim (67,2%). The mean of the subjects’ resilience is 69,39 ± 14,11, and the median of the subjects’ interpersonal sensitivity is 8 with minimum score 0 and maximum score 31. Based on Spearman’s test, resilience and interpersonal sensitivity are significantly correlated (p < 0,05) and they are correlated moderately and negatively (r = -0,462). Conclusion: Resilience and interpersonal sensitivity are correlated moderately and negatively (p < 0 ,05) and (r < 0). Therefore, the higher resilience score, the lower interpersonal sensitivity score.
Keywords: Resilience, interpersonal sensitivity, university students, medical students, third-year medical students, COVID-19 pandemic, COVID-19.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Sakina Oktavianti - Nama Orang

No. Panggil
S21128fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 44 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S21128fkS21128fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Korelasi antara Resiliensi dengan Sensitivitas Interpersonal pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tingkat 3 di Masa Pandemi COVID-19  = Correlation Between Resilience and Interpersonal Sensitivity in Third Year Students of the Faculty of Medicine, University of Indonesia during the Covid-19 Pandemic.

Related Collection