Text

Perbandingan Keputusan Rujuk Pasien Stroke Baru dengan Pasien yang Pernah Didiagnosis Sebelumnya pada Layanan Telemedis di Indonesia = Comparison of Referral Decisions for New Stroke Patients and Patients Previously Diagnosed in Telemedical Services in Indonesia.

Latar belakang: Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di dunia. Sayangnya, tingginya kasus stroke di Indonesia tidak berimbang dengan ketanggapan penanganannya. Sehingga, tingkat disabilitas akibat stroke di Indonesia menjadi tinggi. Karena keterbatasan yang ada, pengambilan keputusan dari layanan telemedis menjadi cukup sulit. Oleh sebab itu, penelitian ini akan melihat perbandingan keputusan stroke pada pasien yang baru didiagnosis dan pasien yang pernah didiagnosis sebelumnya. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang retrospektif. Data penelitian adalah 256 data sekunder yang didapat dari percakapan perusahaan telemedis pada rentang bulan Maret dan April 2020. Status pasien dibagi menjadi pasien stroke baru dan pasien stroke yang pernah didiagnosis sebelumnya. Hasil: Dari 256 subjek, didapat hubungan signifikan antara status pasien dengan keputusan rujuk dan tatalaksana farmakologi. Pasien stroke baru lebih banyak mendapat keputusan rujuk dan pasien yang pernah didiagnosis stroke sebelumnya lebih banyak mendapat tatalaksana farmakologi. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara status pasien dengan keputusan rujuk dan tatalaksana farmakologi pada layanan telemedis. Diperlukan studi dengan jumlah sampel dan rentang waktu yang lebih luas untuk dapat merepresentasikan keadaan di Indonesia.
Kata kunci: telemedis, stroke, status pasien, rujukan, tatalaksana farmakologi.


Background: Stroke is the third leading cause of death in the world. Unfortunately, the responsiveness of stroke handling does not match the high number of cases in Indonesia, making the level of stroke-driven disability high. However, due to the existing limitations, the decision-making process in telemedical services is becoming more complex. Thus, this study compares the decisions made for newly and previously diagnosed stroke patients. Method: This study was conducted using a retrospective cross-sectional design. The data consist of 256 pieces of secondary data obtained from the telemedical company database in the range of March and April 2020. Patient status is divided into newly and previously diagnosed stroke patients. Results: From 256 subjects, there is a significant relationship between patient status and the referral decision and pharmacological management. While newly diagnosed stroke patients are more likely to receive referral decisions, previously diagnosed stroke patients are prone to get pharmacological treatment. Conclusion: There is a strong connection between patient status, referral decisions, and pharmacological management in telemedicine services. A study with a larger number of samples and a wider span is needed to represent the situation in Indonesia more precisely.
Keywords: telemedicine, stroke, patient status, referral, pharmacological treatment.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Fooann Alexander - Nama Orang

No. Panggil
S21111fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 34 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S21111fkS21111fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Keputusan Rujuk Pasien Stroke Baru dengan Pasien yang Pernah Didiagnosis Sebelumnya pada Layanan Telemedis di Indonesia = Comparison of Referral Decisions for New Stroke Patients and Patients Previously Diagnosed in Telemedical Services in Indonesia.

Related Collection