Text
Hubungan antara Usia Maternal Ekstrem dan Kejadian Preeklamsia dengan Gejala Berat di RSCM = Association between Extreme Maternal Age and the Incidence of Preeklamsia with Severe Features in RSCM.
Latar belakang: Preeklamsia dengan gejala berat adalah gangguan kehamilan berupa onset baru hipertensi dan proteinuria disertai gejala berat pada usia gestasi ≥ 20 minggu. Sindrom kehamilan ini merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Terdapat berbagai faktor risiko preeklamsia, salah satunya adalah usia maternal ekstrem (< 20 tahun dan > 35 tahun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia maternal ekstrem dan kejadian preeklamsia dengan gejala berat. Metode: Studi potong lintang dilakukan pada 100 sampel ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode consecutive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melahirkan di RSCM. Data pasien diperoleh dari laporan jaga tindakan persalinan dan rekam medis elektronik Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM pada periode Maret 2019-Oktober 2019. Hasil: Subjek penelitian ini memiliki karakteristik sebagian besar berasal dari DKI Jakarta, berusia 20-35 tahun, bekerja, status paritas nullipara, dan usia gestasi ≥ 37 minggu. Sebanyak 34% (17 dari 50 subjek) pada kelompok ibu dengan preeklamsia gejala berat dan 16% (8 dari 50 subjek) pada kelompok ibu tanpa preeklamsia gejala berat berusia ekstrem. Berdasarkan analisis bivariat dengan uji Chi-square, diperoleh hubungan yang signifikan (p = 0.038) antara usia maternal ekstrem dan kejadian preeklamsia dengan gejala berat (OR 2,705, IK 95% 1,040-7,036). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia maternal dan kejadian preeklamsia dengan gejala berat di RSCM. Usia maternal ekstrem (< 20 tahun dan > 35 tahun) merupakan faktor risiko preeklamsia dengan gejala berat.
Kata kunci: usia maternal ekstrem, preeklamsia dengan gejala berat
Introduction: Preeclampsia with severe features is a pregnancy disorder of new onset hypertension and proteinuria after 20 weeks gestational age. It is the leading cause of maternal and perinatal morbidity and mortality worldwide. There are various risk factors of preeclampsia, one of them is extreme maternal age (< 20 years and > 35 years). This study aims to determine the association between extreme maternal age and preeclampsia with severe features incidence. Method: A cross-sectional study was conducted on 100 samples of pregnant women who met the inclusion and exclusion criteria using consecutive sampling method. The population in this study are pregnant women who gave birth at RSCM. Patient’s data was obtained from the delivery report and electronic health record of the Obstetrics and Gynecology Department RSCM from March to October 2019. Result: The subjects of this study are mostly from DKI Jakarta, aged 20-35 years, working, nullipara, and have gestational age ≥ 37 weeks. A total of 34% (17 of 50 subjects) in the preeclampsia group and 16% (8 of 50 subjects) in the control group are in the extreme age. Based on Chi-square test, there is a significant association (p = 0.038) between extreme maternal age and the incidence of preeclampsia with severe features (OR 2.705, 95% CI 1.040-7.036). Conclusion: There is a significant association between maternal age and the incidence of severe preeclampsia in RSCM. Extreme maternal age is a risk factor of preeclampsia with severe features.
Keywords: extreme maternal age, preeclampsia with severe features
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Rizki Amalia Putri - Nama Orang
- No. Panggil
-
S21069fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xii, 49 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S21069fk | S21069fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi