Tesis

Peran Nadir Leukosit dalam Memprediksi Kejadian Remisi Lengkap pada Pasien Leukemia Mieloid Akut yang Menjalani Kemoterapi Induksi Remisi D3A7 = Role of Leukocyte Nadir in Predicting Complete Remission in Acute Myeloid Leukemia Patients Undergoing D3A7 Remission Induction Chemotherapy.

Latar Belakang: Leukemia mieloid akut (LMA) adalah bentuk leukemia akut yang paling sering ditemui pada pasien dewasa. Untuk tujuan kuratif, regimen D3A7 masih menjadi pilihan utama kemoterapi induksi remisi pada LMA yang bukan leukemia promielositik akut (LPA). Tercapainya remisi lengkap (CR) serta waktu yang diperlukan untuk mencapainya menentukan kesintasan dan pilihan pengobatan pascaremisi. NCCN dan ESMO merekomendasikan pemeriksaan sumsum tulang hari ke-14 kemoterapi untuk memprediksi CR, namun metode ini bersifat invasif dan masih kurang akurat. Masih diperlukan pemeriksaan alternatif yang kurang invasif dan lebih akurat. Tujuan: Mengkaji peran nadir leukosit dalam memprediksi dan hubungannya dengan CR pada pasien LMA yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7. Metode: Studi prognostik dengan desain kohort retrospektif dilakukan di RS Dharmais PKN dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan data rekam medis pasien yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7 dari 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2019. Semua pasien yang sesuai dengan kriteria penelitian dijadikan subjek penelitian. Peran prediktif kadar leukosit nadir dan waktu yang diperlukan untuk tercapainya terhadap CR dinilai melalui analisis kurva ROC sedangkan hubungannya terhadap CR dengan analisis multivariat regresi logistik. Hasil: Seratus satu subjek penelitian direkrut dengan median usia 39 tahun dan 55% pria. Hanya 7,9% subjek memiliki riwayat MDS dan tidak ada kasus LMA terkait terapi. Sebanyak 55,4% subjek mencapai CR. Kadar leukosit nadir memiliki peran dalam memprediksi CR (AUC 0,63; IK 95% 0,52 – 0,74) namun tidak untuk waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya. Pasien dengan kadar leukosit nadir < 200 /mcl berhubungan dengan peningkatan probabilitas CR (RO adjusted 2,45; IK 95% 1,01 – 5,94) pasca kemoterapi induksi remisi D3A7. Simpulan: Kadar nadir leukosit memiliki peran dalam memprediksi dan berhubungan dengan kejadian CR namun tidak untuk waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar leukosit nadir pada pasien LMA non-LPA yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7.
Kata kunci: leukemia mieloid akut, nadir leukosit, prediksi, remisi lengkap


Background: Acute myeloid leukemia (AML) is the most common form of acute leukemia found in adult patients. For curative purpose, the D3A7 regimen is still the main choice of remission induction chemotherapy in AML that is not acute promyelocytic leukemia (APL). Achieving complete remission (CR) and the time required to achieve it determine survival and post-remission treatment options. NCCN and ESMO recommend bone marrow examination on day 14 of chemotherapy to predict CR, but this method is invasive and still less accurate. There is still a need for alternative tests that are less invasive and more accurate. Objective: To examine the role of the leukocyte nadir in predicting and its association to CR in AML patients undergoing D3A7 remission induction chemotherapy. Methods: A prognostic study with a retrospective cohort design was conducted at Dharmais National Cancer Center Hospital and Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital based on medical record data of patients who underwent D3A7 remission induction chemotherapy from January 1 st , 2015 to December 31 st , 2019. All patients who met the research criteria were recruited as research subjects. The predictive role of leukocyte lowest level and the time required to achieve it to CR was assessed by analysis of the ROC curve and their associations to CR were analyzed by multivariate logistic regression analysis. Results: A hundred and one subjects were recruited with a median age of 39 years and 55% men. Only 7.9% subjects had a history of MDS and there were no cases of therapyrelated AML. A total of 55.4% subjects achieved CR. Leukocyte lowest level has a role in predicting CR (AUC 0.63; 95% CI 0.52 – 0.74) but not for the time required to achieve it. Patients with leukocyte lowest level of < 200/mcl were associated with an increased probability of CR (adjusted OR 2.45; 95% CI 1.01 – 5.94) following D3A7 remission induction chemotherapy. Conclusion: The leukocyte lowest level has a role in predicting and correlates with the incidence of CR but not for the time required to reach the leukocyte lowest level in nonAPL AML patients undergoing D3A7 remission induction chemotherapy.
Keywords: acute myeloid leukemia, leukocyte nadir, prediction, complete remission

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Dwi Wahyunianto Hadisantoso - Nama Orang
Aulia Rizka - Nama Orang
Dody Ranuhardy - Nama Orang
WULYO Rajabto - Nama Orang

No. Panggil
T22049fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xx, 75 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22049fkT22049fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Peran Nadir Leukosit dalam Memprediksi Kejadian Remisi Lengkap pada Pasien Leukemia Mieloid Akut yang Menjalani Kemoterapi Induksi Remisi D3A7 = Role of Leukocyte Nadir in Predicting Complete Remission in Acute Myeloid Leukemia Patients Undergoing D3A7 Remission Induction Chemotherapy.

Related Collection