Tesis

Hubungan Kadar Polutan Udara di Jakarta Timur dengan Angka Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional (RSRRN) Persahabatan tahun 2019.

Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang dapat dicegah dan diobati. Asap rokok menjadi faktor risiko utama terjadinya PPOK. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pajanan terhadap lingkungan sekitar seperti biomas dan polusi udara berkontribusi terhadap terjadinya PPOK. Saat ini di Indonesia belum terdapat penelitian yang menghubungkan pajanan polusi udara dengan angka eksaserbasi PPOK. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif pada pasien PPOK yang mengalami eksaserbasi pada tahun 2019 dan datang ke IGD RSRRN Persahabatan. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan data subjek yang memenuhui kriteria inklusi diambil dari rekam medis. Sedangkan data kadar polusi udara didapatkan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Hasil Penelitian: Dari total 318 subjek, 198 diantaranya yang memenuhi kriteria inklusi. Mayoritas subjek merupakan laki-laki (92,4%), rerata usia subjek 63,39 tahun dengan rerata IMT 21,52 kg/m 2 . Mayoritas subjek ada perokok dengan IB berat dan 172 (86,9%) subjek termasuk kedalam PPOK Grup D. Angka eksaserbasi PPOK tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan 25 kunjungan (0,81 kasus/hari). Nilai median nilai ISPU untuk PM10, SO2, CO, O3 dan NO2 saat hari terjadinya eksaserbasi PPOK secara berurutan adalah 60,50 (17-90), 28 (7-37), 16 (5-46), 75 (13-185) dan 8 (3-19). Dari kelima zat polutan udara yang dianalisis, terdapat tiga kadar zat polutan yang mempunyai korelasi positif dengan angka eksaserbasi PPOK, yaitu kadar PM10 (r = 0,245), SO2 (r = 0,497) dan O3 (r = 0,344). Sedangkan yang berkorelasi negatif adalah kadar CO (r = -0,187) dan NO2 (r = -0,366). Namun, korelasi tersebut tidak bermakna secara statistik. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara jumlah pajajan terhadap polusi udara dengan angka eksaserbasi PPOK, namun korelasi tersebut tidak menyimpulkan suatu hubungan sebab-akibat.
Kata kunci: eksaserbasi, karbon monoksida, ozon, NO2, particulate matter, PM10, PPOK, SO2

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Januar Habibi - Nama Orang
Agus Dwi Susanto - Nama Orang
Ratnawati - Nama Orang

No. Panggil
T21456fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 61 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21456fkT21456fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Kadar Polutan Udara di Jakarta Timur dengan Angka Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional (RSRRN) Persahabatan tahun 2019.

Related Collection