Tesis

Evaluasi Kekerapan Pemanjangan Interval QT Pada Pasien Tuberkulosis Resistan Obat Yang Memakai Paduan Bedaquilin Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional (RSRRN) Persahabatan Tahun 2020.

Latar Belakang : Tatalaksana tuberkulosis resistan obat menggunakan obat anti tuberkulosis lini kedua diketahui memiliki efek samping lebih banyak. Penelitian terbaru menunjukan perhatian terhadap regimen yang dapat menyebabkan pemanjangan interval QT terkoreksi (QT corrected/QTc). Pemanjangan interval QT diketahui merupakan faktor risiko timbulnya Torsades de Pointes, yang merupakan suatu aritmia kardiak yang letal. Bedaqulin dan delamanid memiliki potensi untuk menimbulkan pemanjangan interval QT yang mempengaruhi elektrofisiologi jantung. Metode : penelitain ini adalah studi kohort prospektif. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2020 hingga Februari 2021 di Poliklinik TB MDR yang mendapatkan terapi bedaquilin yang datang ke poli MDR RSUP Persahabatan Jakarta pada bulan Februari 2020 hingga Februari 2021. Dilakukan pengamatan terhadap pasien yang menjalani pengobatan pada fase intensif 0-2 minggu dengan Bedaqulin 400 mg sebanyak 4 tablet 100 mg setiap hari, serta fase lanjutan, bedaqulin 200 mg 3 kali per minggu. Setelah itu dilakukan pemantuan interval QT melalui EKG. Uji analitik data numerik dengan kelompok luaran lebih dari 2 kelompok pada sebaran data normal menggunakan uji Analysis of variant (ANOVA). Sebaran data tidak normal makan digunakan uji non-parametrik yaitu uji Kruskal Wallis. Nilai p < 0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil: pemanjangan interval QT pada pasien TB-MDR yang mendapatkan regimen bedaquilin dialami oleh 18%(13/71) pasien dan sebanyak 82%(52/71) tidak mengalami pemanjangan interval QT. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada variabel hipokalemia, Sedangkan pada variabel merokok, riwayat konsumsi alkohol, hipoalbumin, penggunaan quinolon, penggunaan clofazimin, riwayat penggunaan obat anti aritmia, dan riwayat penggunaan obat anti psikotik tidak ditemukan perbedaan bermakana secara statistik Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara hipokalemia dan pemanjangan interval QT. Oleh sebab itu keseimbangan elektrolit merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan pada pengobatan pasien TB.
Kata kunci : bedaquilin, interval QT, tuberkulosis resistan obat

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Fitri Rahmawati Hatta - Nama Orang
Erlina Burhan - Nama Orang
Nana Maya Suryana - Nama Orang
Fathiyah Isbaniah - Nama Orang

No. Panggil
T21454fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 89 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21454fkT21454fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi Kekerapan Pemanjangan Interval QT Pada Pasien Tuberkulosis Resistan Obat Yang Memakai Paduan Bedaquilin Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional (RSRRN) Persahabatan Tahun 2020.

Related Collection