Tesis
Gambaran Luaran Perawatan Pasien COVID 19 dengan Komorbid Asma dan Faktor-faktor yang memengaruhinya di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP).
Latar Belakang: Mengidentifikasi populasi yang rentan dengan kerentanan yang lebih tinggi dan prognosis yang lebih buruk penting dalam perang melawan COVID-19. Asma sebagai salah satu jenis dari penyakit paru kronik diperkirakan merupakan salah satu faktor risiko potensial penyebab derajat berat pada pasien dengan COVID-19, namun data prevalens asma yang rendah di antara pasien dengan COVID-19 dikaitkan dengan potensi mediasi T helper 2 (Th2) sebagai perlindungan dari COVID-19 pada pasien asma. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada pasien COVID 19 yang memiliki komorbid asma yang dirawat di RSUPP pada periode Maret 2020 hingga Maret 2021. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan data subjek yang memenuhui kriteria inklusi diambil dari rekam medis. Hasil Penelitian: Dari total 69 subjek, 50 diantaranya yang memenuhi kriteria inklusi. Prevalens kasus asma pada pasien COVID 19 adalah sebesar 1,56% dengan 1% diantara kematian akibat COVID 19 yang memiliki komorbid asma meningal dunia dalam perawatan di RSUPP Maret 2020 hingga Maret 2021. Mayoritas subjek berusia lebih dari 60 tahun, dengan 60% pasien memiliki komorbid lain selain asma. Penggunaan perangkat okisgen terbanyak adalah kanula hidung dan terdapat 88% pasien yang berhasil mencapai saturasi oksigen lebih dari 95% pada awal perawatan, namun pasien yang dirawat mayoritas pada derajat penyakit kritis yaitu 40%, dan terdapat hubungan dengan luaran perawatan COVID 19 di RSUPP penanda inflamasi berupa CRP, RNL, eusinofil, nilai Ddimer darah dan usia pasien memengaruhi luaran perawatan pasien. Penggunaan inhalasi kortikosteroid yang rutin pada pasien asma disinyalir mampu memiliki efek perlindungan pada COVID 19. Namun pasien telah datang pada kondisi yang kritis, asma dan penggunaan ICS bukan lagi merupakan faktor yang berpengaruh secara bermakna pada luaran perawatan pasien. Kesimpulan: Nilai penanda inflamasi darah, D-dimer darah dan eusinofil darah pasien memiliki perbedaan bermakna pada luaran perawatan pasien COVID 19 dengan komorbid asma. Prevalens pasien COVID-19 dengan komorbid asma 1,56% dengan luaran perawatan mayoritas sembuh (88%).
Kata Kunci: asma, COVID 19, penanda inflamasi darah, ICS.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Andari Rahmani Putri - Nama Orang
Budhi Antariksa - Nama Orang
Ratnawati - Nama Orang - No. Panggil
-
T21453fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 65 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Harcopy
T21453fk | T21453fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi