Tesis

Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Luaran Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Latar Belakang : Faktor-faktor yang terkait dengan derajat klinis dan luaran penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) adalah topik yang menarik untuk dipelajari. Merokok telah lama diketahui berdampak negatif pada respon terhadap infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan, lama rawat dan luaran pasien COVID-19. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif terhadap pasien COVID-19 yang dirawat di RS Persahabatan, Jakarta, Indonesia. Subjek diikutsertakan secara consecutive sampling dari bulan Agustus sampai Oktober 2021. Subjek dikelompokkan menjadi perokok dan bukan perokok. Semua subjek dinilai derajat klinis, lama rawat dan luarannya; pada pasien perokok, skor Indeks Brinkman (IB) dan Fagerström Test for Nicotine Dependent (FTND) juga dicatat. Uji statistik kemudian dilakukan untuk menilai hubungan bermakna antara riwayat merokok dengan derajat klinis, lama rawat dan luaran COVID-19 pada semua pasien serta skor FTND dan IB dengan derajat klinis, lama rawat dan luaran COVID-19 pada perokok. Hasil : Kami menemukan bahwa 39/100 (39%) dari subjek kami adalah perokok. Riwayat merokok berkorelasi dengan luaran (p=0,001) tetapi tidak dengan derajat klinis penyakit (p=0,410) dan lama rawat (p=0,780). Di antara subjek dengan riwayat merokok, ditemukan korelasi antara skor FTND dengan derajat klinis dan luaran (p=0,022 dan p=0,012), tetapi tidak dengan lama rawat (p=0,716). Indeks Brinkman hanya berkorelasi dengan derajat klinis penyakit (p=0,020). Kesimpulan : Penelitian kami menemukan bahwa kebiasaan merokok berhubungan dengan derajat klinis dan luaran penyakit pada pasien COVID-19.
Kata kunci: COVID-19, derajat klinis, lama rawat, luaran, kebiasaan merokok