Tesis

Uji Diagnostik Quick Stripe™ Chlamydia Rapid Test pada Laki-laki Risiko Tinggi di Jakarta = Diagnostic Study of QuickStripe TM Chlamydia Rapid Test among High-Risk Men in Jakarta.

Infeksi menular seksual masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk uretritis karena klamidia. Hal ini disebabkan kesulitan mendiagnosis pasti klamidia. Saat ini, pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan penunjang sederhana berupa pewarnaan Gram. Pemeriksaan ini relatif terjangkau, tetapi memerlukan sarana laboratorium sederhana, serta tidak dapat menunjukkan keberadaan klamidia. Sementara itu, pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) sebagai baku emas menunjukkan akurasi yang tinggi, tetapi memerlukan laboratorium lengkap, analis terlatih, dengan biaya cukup mahal. Untuk itu perlu sebuah tes cepat untuk mendiagnosis uretritis klamidia dengan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik dari pewarnaan Gram. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai diagnostik QuickStripe TM Chlamydia rapid test dalam mendiagnosis uretritis klamidia pada laki-laki risiko tinggi di Jakarta. Studi potong lintang ini melibatkan laki-laki risiko tinggi dengan keluhan duh tubuh yang berkunjung ke empat Klinik IMS Puskesmas Kecamatan di Jakarta selama bulan Maret hingga Juni 2021. Apusan uretra diambil dari tiap subjek untuk pemeriksaan QuickStripe TM Chlamydia rapid test, pewarnaan Gram, dan real time PCR sebagai baku emas. Sebanyak 33 subjek berpartisipasi dalam penelitian ini. Sensitivitas dan spesifisitas QuickStripe TM Chlamydia rapid test pada penelitian ini adalah 83,33% (IK 95%: 35,88% sampai 99,58%) dan 88,89% (IK 95%: 70,84% sampai 97,65%), dengan nilai duga positif dan negatif sebesar 62,5% (IK 95%: 35,1% sampai 83,7%) dan 96% (IK 95%: 79,96% sampai 99,31%). Proporsi uretritis klamidia pada penelitian ini sebesar 18,18%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa QuickStripe TM Chlamydia rapid test dapat menjadi alternatif dalam mendiagnosis uretritis klamidia pada laki-laki risiko tinggi di Jakarta.
Kata kunci : uretritis, klamidia, tes cepat, point of care test, diagnosis


Sexually transmitted infection remains a major challenge in Indonesia, including chlamydial urethritis, due to difficulty of definitive diagnosis for Chlamydia trachomatis. Gram staining is quick, affordable, and commonly used to make presumptive diagnosis. However, it shows low sensitivity and specificity, technically difficult to be performed in low-resource settings, and cannot reveal the organism as Chlamydia tachomatis is difficult to stain. On the other side, polymerase chain reaction (PCR) as gold standard is accurate, but requires infrastructure, trained laboratory professionals, and costly. Thus, a rapid test with higher sensitivity and specificity is needed to aid the diagnosis of chlamydial urethritis. This study aims to determine the diagnostic value of QuickStripe TM Chlamydia rapid tests in diagnosing chlamydial urethritis among high-risk men in Jakarta. This cross-sectional study included high risk men who visited four STI clinics in Jakarta during March to June 2021. Urethral swabs from each participant were taken for QuickStripe™ Chlamydia rapid test, Gram staining, and real time PCR. A total of 33 participants were enrolled. The sensitivity and specificity for QuickStripe™ Chlamydia rapid test are 83.33% (95% CI: 35,88% to 99.58%) and 88.89% (95% CI: 70.84% to 97.65%). Positive and negative predictive value are 62.5% (95% CI: 35.1% to 83.7%) and 96% (95% CI: 79.96% to 99.31%). Chlamydial urethritis proportion was 18.18% in this study. We concluded that QuickStripe™ Chlamydia rapid test may become alternative diagnostic test among high-risk men in Jakarta.
Keyword : urethritis, chlamydia, rapid test, point of care test, diagnosis