Tesis

Kesintasan Pasien Glioma Dewasa Pasca Operasi Pengangkatan Tumor di Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM Tahun 2012-2018 = Survival Of Adult Glioma Patients After Tumor Removal Surgery In The Department Of Neurosurgery FMUI-CMH Between 2012-2018.

Glioma merupakan tumor primer otak yang paling sering ditemukan pada pasien dewasa. Beban penatalaksanaan pasien glioma masih menjadi masalah, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Tidak banyak penelitian di Indonesia yang melaporkan kesintasan pasien glioma, yang membuat penyakit ini menjadi tidak terlalu diperhatikan, meskipun membutuhkan biaya penanganan yang sangat tinggi. Penulis mengkaji register pasien glioma dewasa di Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM dan membuat analisa kesintasan berdasarkan beberapa faktor yang diketahui memengaruhi prognosis pasien glioma. Penulis mendapatkan bahwa 60% pasien dengan glioma adalah dengan glioma high-grade, di mana angka kesintasan keseluruhan pasien glioma pada 6 bulan, 1 tahun, dan 4 tahun pasca operasi berturut-turut adalah 91,4%, 77,1%, dan 63,9%. Beberapa faktor yang dikaji dalam rangka menilai kesintasan meliputi usia, jenis kelamin, Karnofsky Performance Scale (KPS), selang waktu antara munculnya gejala dengan operasi, komorbiditas, riwayat kemoterapi, radioterapi, dan reoperasi. Penulis juga menyimpulkan bahwa perbaikan sistem register merupakan Langkah awal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bedah saraf khususnya tumor otak.
Kata kunci: Glioma, kesintasan, pengangkatan tumor, operasi, negara berkembang


Glioma is the most frequent primary tumor found in an adult patient. The burden of glioma management still poses a problem both in developing and developed countries. Not many studies have been made in Indonesia reporting the survival of glioma patients, which may lead to this disease becoming under-concerned, albeit its high cost of treatment. We review our patient registry for adult glioma patients and made a survival analysis based on several factors known to affect prognosis in glioma. We found that high-grade glioma still accounts for 60% of all glioma patients, and the 6-month, 1-year, and 4-years survival is 91.4%, 77.1%, and 63.9% respectively. We also analyzed several factors known to be affecting survival in glioma patients, such as age, sex, Karnofsky Performance Scale (KPS), onset-to-surgery interval, comorbidities, history of chemotherapy, radiotherapy, and reoperation. In the end, we also conclude that improving our registry is the first step of developing better neurooncological service.
Key words: Glioma, survival, removal, surgery, developing country

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Antari Rahmadani Harmani - Nama Orang
Renindra Ananda Aman - Nama Orang
Retno Asti Werdhani - Nama Orang
Hanif Gordang Tobing - Nama Orang
David Tandian - Nama Orang

No. Panggil
T21447fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah Saraf.,
Deskripsi Fisik
xvi, 65 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21447fkT21447fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kesintasan Pasien Glioma Dewasa Pasca Operasi Pengangkatan Tumor di Departemen Bedah Saraf FKUI-RSCM Tahun 2012-2018 = Survival Of Adult Glioma Patients After Tumor Removal Surgery In The Department Of Neurosurgery FMUI-CMH Between 2012-2018.

Related Collection