Text

Analisis Kadar Mangiferin dalam Kitosan-Alginat Nanopartikel di Ginjal Tikus pada Fase Tmax dan Fase Eliminasi = Analysis of Mangiferin Levels in Chitosan-Alginate Nanoparticles in Rat Kidneys in The Tmax Phase and Elimination Phase.

Latar belakang: Mangiferin merupakan zat polifenolik yang berasal dari Mangifera indica L dan memiliki berbagai manfaat yang baik. Walau memiliki berbagai manfaat yang baik, mangiferin memiliki bioavailabilitas yang rendah, hanya 1,2%, dengan memiliki konsentrasi maksimum (Cmax) sebesar 191,8 ng/mL dengan waktu yang dibutuhkan sebanyak 4 jam (Tmax). Metode: Penelitian ini mengukur kadar mangiferin konvensional dan nanopartikel kitosan-alginat pada fase Tmax (jam ke-4) dan fase eliminasi (jam ke-6) di organ ginjal tikus Sprague Dawley sebagai organ tempat ekskresi mangiferin. Pengukuran kadar dilakukan dengan metode HPLC. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara kadar kedua bentuk mangiferin pada fase Tmax di ginjal, namun ditemukan adanya peningkatan relatif sebesar 55,12% jika dihantar dalam bentuk nanopartikel kitosan-alginat. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah ukuran nanopartikel kitosan-alginat yang cenderung masih besar, yaitu 235-275 nm. Pada fase eliminasi, kadar kedua bentuk mangiferin memilki perbedaan yang bermakna, dengan kadar 37,8% lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena pada pengukuran di fase eliminasi, mangiferin dari berbagai organ masuk ke ginjal sebagai organ ekskresi mangiferin dan sudah memasuki proses eliminasi. Kesimpulan: Pada fase Tmax (jam ke-4), kadar mangiferin di ginjal yang dihantar dalam bentuk nanopartikel kitosan-alginat tidak berbeda dengan mangiferin konvensional, sedangkan pada fase eliminasi (jam ke-6), kadar mangiferin di ginjal yang dihantar dalam bentuk nanopartikel kitosan-alginat lebih tinggi dibanding mangiferin konvensional.
Kata kunci: mangiferin, nanopartikel, kitosan-alginat, ginjal


Background: Mangiferin is a polyphenolic substance derived from Mangifera indica L and has various good benefits. Despite having various good benefits, mangiferin has a low bioavailability, only 1.2%, with a maximum concentration (Cmax) of 191.8 ng / mL within 4 hours (Tmax). Methods: This study measured the levels of conventional mangiferin and chitosan-alginate nanoparticles in the Tmax phase (4 th hour) and elimination phase th (6 hour) in the kidney of Sprague Dawley rats as mangiferin eliminator organs. Measurement of levels was carried out by the HPLC method. Results and discussion: The results showed that there was no significant difference between the levels of the two forms of mangiferin on the Tmax phase in the kidney, but there was a relative increase of 55.12% when delivered in the form of chitosan-alginate nanoparticles. The factor that causes this to happen is the size of the chitosan-alginate nanoparticles which tends to be large, around 235-275 nm. In the elimination phase, the levels of the two forms of mangiferin were significantly different, with levels 37.8% higher. This happened because mangiferin from various organs enters the kidneys as mangiferin’s excretory organ and has entered the process of elimination. Conclusion: In the Tmax phase (4 th hour), the levels of mangiferin in the kidneys which were delivered in the form of chitosan-alginate nanoparticles were not different from conventional mangiferin, while in the elimination phase (6 th hour), the levels of mangiferin in the kidneys which were delivered in the form of chitosan-alginate nanoparticles were higher than conventional mangiferin.
Keywords: mangiferin, nanoparticle, chitosan-alginate, kidney