Skripsi

Expression of p21 Protein in Early Onset Pre-eclampsia Placenta = Ekspresi Protein p21 pada Plasenta Preeklampsia awitan dini.

Introduction: Preeclampsia (PE) is a pregnancy disorder with key feature of hypertension and proteinuria which occurs during the second and third trimester. PE increases the mortality and morbidity of both mother and baby. The pathogenesis is still unclear however multiple studies on various biomarkers in relation to preeclampsia have broaden our knowledge on how the exact pathogenesis might be. P21 protein a cyclin-dependent kinase inhibitor serves as a component for apoptosis where in case of PE, oxidative stress may occur leading to apoptosis of the cells in the placenta. Based on this, theoretically the expression of p21 will increase in PE. Thus, this research aims to analyze the expression of p21on placental tissue of women with early-onset preeclampsia. Methods: 23 sample of preeclamptic placenta were used in this descriptive crosssectional study. Expression of p21 level was measured using ELISA method and then by observing the OD value through a colorimeter assay at 450nm. Finally, statistical data analysis was performed through IBM SPSS software version 26.0 by using the normality test Shapiro-Wilk. Results: Normality test Shapiro-Wilk reveals that the data is normally distributed. The expression of p21 in preeclamptic placenta was 47.3 ± 14.15 pg/mg protein; p21 expression based on age group of < 30 years old was 44.10 ± 15.4 pg/mg protein while the average value of those ≥ 30 years old is 50.79 ±12.4 pg/mg protein; p21 expression based on gestational age of < 30 weeks was 48.55 ± 16.55 pg/mg protein while the average value of those ≥ 30 weeks is 46.16 ± 12.17 pg/mg protein. Conclusion: This study found that the average expression of p21 protein was 47.3 ± 14.15 pg/mg protein. P21 protein expression was higher in patients in age group ≥ 30 years old and in gestational group of < 30 weeks
Key words: Preeclampsia, Placenta, Protein p21, Senescence cell, ELISA method


Pendahuluan: Preeklampsia (PE) adalah sebuah gangguan kehamilan dengan fitur utama hipertensi dan proteinuria yang terjadi selama trimester kedua dan ketiga. PE meningkatkan morbiditas dan kematian dari kedua ibu dan bayi. Patogenesis preeklampsia masih tidak jelas namun beberapa kajian tentang berbagai biomarkers yang berhubungan dengan preeklampsia telah memperluas pengetahuan kita tentang bagaimana kerja patogenesis dari PE. Protein p21, adalah salah satuh contoh cyclindependent kinase inhibitor berfungsi sebagai salah satu komponen untuk menginduksi apoptosis dimana dalam kasus preeklampsia, oksidatif stres dapat terjadi dan menyebabkan adanya apopotosis pada sel-sel di dalam plasenta. Berdasarkan hal ini, secara teori ekspresi protein p21 akan meningkat di preeklampsia. Dengan demikian, penilitian ini bertujuan untuk menganalisis ekspresi protein p21 pada plasenta preeklampsia awitan dini Metode: 23 sampel plasenta dengan preeklampsia digunakan dalam studi deskriptif potong lintang ini. Ekspresi protein p21 diukur menggunakan metode ELISA lalu di observasi menggunakan uji kolorimeter pada 450 nm. Analisa data dilakukan melalui aplikasi IBM SPSS Statistics 26.0 dengan menggunakan tes normalitas Shapiro-Wilk Hasil: Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa distribusi normal. Ekspresi protein p21 pada pasien preeklampsia adalah 47.3 ± 14.15 pg/mg protein. Ekspresi protein p21 berdasarkan kategori usia < 30 tahun adalah 44.10 ± 15.4 pg/mg protein dan usia ≥ 30 mengekspresikan 50.79 ±12.4 pg/mg protein; Ekspresi protein p21 berdasarkan kategori usia gestasi < 30 minggu adalah 48.55 ± 16.55 pg/mg protein sedangkan ekspresi p21 pada ≥ 30 weeks adalah 46.16 ± 12.17 pg/mg protein. Kesimpulan: Studi ini menemukan bahwa rata-rata ekspresi protein p21 adalah 47.3 ± 14.15 pg/mg protein. Ekspresi protein p21 ditemukan lebih tinggi pada pasien kategori usia ≥ 30 tahun dan pada kategori usia gestasi < 30 minggu
Kata kunci: Preeklampsia, Plasenta, Protein p21, Senescence, ELISA