Skripsi

Impact of Estimated Plasma Volume Status on Mortality in Right Heart Failure Patients: A Retrospective Cohort Study in Indonesia = Pengaruh Status Volume Plasma Terestimasi terhadap Kematian pada Pasien Gagal Jantung Kanan: Studi Kohort Retrospektif di Indonesia.

Introduction: Plasma volume (PV) expansion hallmarks the syndrome of heart failure (HF) but is difficult to be quantified non-invasively. Estimated plasma volume status (ePVS) has marked prognostic utility in the failing left heart; however, its use in right heart failure (RHF) remains unknown. Methods: The study retrospectively included 208 patients admitted for isolated RHF. Calculated from hematocrit and body weight at admission, PV became the basis for dividing patients into low or high group. Association between ePVS and in-hospital mortality was assessed using a logistic regression model. Results: Overall in-hospital mortality was 12.5%, tripled from the low group to the high group (6.7% vs.18.3%), within a median of 6 (3–19) days. High ePVS significantly predicted mortality in RHF, even after adjusting for demographic, hemodynamic, chemistry and medication variables (adjusted OR: 5.83, 95% CI:1.62–20.95, p < 0.01). Conclusion: ePVS is capable of predicting in-hospital mortality among patients with isolated RHF. Given not only wide accessibility of hemogram but also low cost and rapid quantification of relative PV, this simple tool can potentially assist in optimizing RHF management.
Key words: Plasma volume; Mortality; Prognosis; Right ventricular failure


Pendahuluan: Meningkatnya volume plasma yang meningkat menandai sindrom gagal jantung, tetapi keadaan ini sulit diukur secara noninvasif. Status volume plasma terestimasi (ePVS) memiliki nilai prognostik pada gagal jantung kiri; namun, kegunaanya pada gagal jantung kanan belum diketahui. Metode: Penelitian retrospektif ini melibatkan 208 pasien rawat inap dengan gagal jantung kanan. Dihitung dari hematokrit dan berat badan saat masuk, volume plasma menjadi dasar untuk membagi pasien ke dalam kelompok rendah atau tinggi. Hubungan antara ePVS dan mortalitas dinilai dengan menggunakan model regresi logistik. Hasil: Kematian di rumah sakit secara keseluruhan adalah 12,5%, tiga kali lipat dari kelompok rendah ke kelompok tinggi (6,7% vs 18,3%), dengan median 6 (3–19) hari. ePVS yang tinggi secara signifikan memprediksi mortalitas pada gagal jantung kanan, bahkan setelah disesuaikan dengan variabel demografis, hemodinamik, kimia, dan pengobatan (adjusted OR: 5.83, 95% CI:1.62–20.95, p < 0.01). Kesimpulan: ePVS mampu memprediksi mortalitas di rumah sakit pada pasien dengan gagal jantung kanan. Mengingat tidak hanya luasnya penggunaan hemogram tetapi juga rendahnya biaya dan cepatnya perhitungan volume plasma relatif, alat sederhana ini berpotensi membantu optimalisasi manajemen gagal jantung kanan.
Kata kunci: Volume plasma; Kematian; Prognosis; Gagal jantung kanan

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Hannah Soetjoadi - Nama Orang
Hary Sakti Muliawan - Nama Orang

No. Panggil
S20192fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xiii, 29 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S20192fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S20192fkS20192fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Impact of Estimated Plasma Volume Status on Mortality in Right Heart Failure Patients: A Retrospective Cohort Study in Indonesia = Pengaruh Status Volume Plasma Terestimasi terhadap Kematian pada Pasien Gagal Jantung Kanan: Studi Kohort Retrospektif di Indonesia.

Related Collection