Tesis
Penggunaan IgG4 Anti Bm14 Rekombinan untuk Evaluasi Setelah Pengobatan Massal Pertama Di Daerah Koendemik Brugia timori dan Wuchereria bancrofti = The use of IgG4 against recombinant Bm 14 for evaluation after first- round of mass drug administration in co-endemic area of Brugia timori and Wuchereria bancrofti.
Nematoda jaringan penyebab filariasis limfatik pada manusia, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, ditargetkan untuk di eliminasi. Untuk memantau keberhasilan eliminasi filariasis melalui pengobatan masal, WHO merekomendasikan penggunaan 2 macam alat diagnostik cepat (rapid test), Brugia Rapid (BR) untuk deteksi antibodi terhadap Brugia sp. dan Filariasis Test Strip (FTS) untuk deteksi antigen W. bancrofti. Indonesia sebagai negara koendemik Brugia sp. dan W. bancrofti membutuhkan sesuatu alat diagnostik yang mampu mendeteksi sekaligus kedua spesies. Penelitian ini bertujuan mengukur kadar antibodi IgG4 terhadap antigen rekombinan Bm14 menggunakan teknik ELISA pada sampel darah dari populasi yang tinggal di daerah koendemik filariasis B.timori dan W.bancrofti banyak di Kabupaten Sumba Barat Daya. Sebanyak 132 sampel plasma sebelum dan sesudah 1 tahun pemberian DEC-Albendazol yang telah memiliki data rapid test diperiksa dengan metode Elisa untuk mengukur kadar IgG4 terhadap Bm14. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pengobatan terdapat 100% dari 32 orang pada kelompok BR+/FTS+ memiliki IgG4 terhadap Bm14, sedangkan pada kelompok yang hanya BR+ atau FTS+ terdeteksi > 90% memiliki IgG4 terhadap Bm14. Setelah pengobatan untuk BR+/FTS+ dan BR+/FTS- masing-masing terdeteksi 9 sampel dan 16 sampel positif (100%), dan BR-/FTS+ sebesar 28 positif dari 32 sampel (87,5%). Di pihak lain, pada kelompok negatif baik BR maupun FTS negatif ditemukan antibodi positif terhadap Bm14 sebanyak 20 dari 32 sampel sebelum pengobatan (62,5%) dan 47 dari 75 sampel sesudah pengobatan (62,7%). Median nilai OD IgG4 Bm14 pada kelompok orang yang sama sebelum dan sesudah pengobatan, terjadi penurunan signifikan median nilai OD, baik pada kategori BR dan FTS sebelum dan setelah pengobatan. Pengukuran antibodi terhadap Bm14 dapat digunakan sebagai alat yang sensitif untuk mendeteksi infeksi atau pajanan terhadap Brugia sp dan W. bancrofti serta menunjukkan penurunan kadar antibodi sebelum dan satu tahun setelah pemberian pengobatan masal DEC-Albendazol, dengan sensitivitas ≥ 90%.
Kata kunci : Filariasis limfatik, B. timori, W. bancrofti, Bm14,Brugia Rapid, FTS
Tissue nematodes as a cause of lymphatic filariasis (LF) in humans consist of 3 species, namely Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori. To evaluate the success of mass drug administration for LF, WHO has recommended two rapid tests, Brugia Rapid (BR) dan Filariasis Test Strip (FTS), separately used to detect the presence of antibodies against Brugia sp and antigen of Wuchereria bancrofti. Indonesia as a coendemic country for Brugia sp. and W. bancrofti needs a diagnostic tool that can detect both. This study aims to measure IgG4 levels against recombinant antigen Bm14 using ELISA technique in blood samples from the population living in a coendemic area of B. timori and W. bancrofti in Southwest Sumba district. A total of 132 plasma samples before and one year after DEC-albendazol administration, which has been tested for BR and FTS, were examined for IgG4 against Bm14 using Elisa method. The results showed that before treatment all 32 individuals (100%) with BR+/FTS+ were also positive for IgG4 to Bm 14, while in BR+ or FTS+ group there were > 90% samples detected positive. At one year after treatment, positive results for IgG4 to Bm14 were detected in all 9 samples with BR+/FTS+ and all 16 samples with BR+/FTS-, while 28 out of 32 samples (87,5%) in BR-/FTS+ group were detected positive. On the other hand, the BR-/FTS- group also had positive IgG4 antibodies against Bm14 either before treatment (20 of 32 samples, 62,5%) and at one year after treatment (47 of 75 samples, 62,7%). Median Bm14 IgG4 OD values in the same group of people before and after treatment, there was a significant decrease in median OD values in both the BR and FTS categories before and after treatment. The levels of IgG4 against Bm14 can be used as a sensitive tool to detect infection or exposure to both Brugia sp and W. bancrofti, and showed decreasing antibodies before and one year after DEC-Albendazol mass drug administration with sensitivity ≥ 90%.
Keywords: Lymphatic filariasis, Brugia, Wuchereria bancrofti, Bm14, Brugia Rapid, FTS
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Insani Fitrahulil Jannah - Nama Orang
Yenny Djuardi - Nama Orang
Taniawati Supali - Nama Orang - No. Panggil
-
T20525fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 60 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T20525fk | T20525fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi