Tesis
Hubungan Lamanya Cuti Melahirkan Ibu Terhadap Perkembangan Anak Yang Dinilai Dengan Menggunakan The Ages & Stages Questionnaires Third Edition (ASQ-3) Dalam Masa Pandemi COVID 19.
Latar belakang. Tumbuh kembang anak yang optimal berperan penting dalam kesehatan anak dan masa depannya, terutama pada tiga tahun pertama kehidupan yang dipengaruhi oleh pemenuhan asah, asih dan asuh. Khususnya untuk perkembangan anak, terdapat faktor fisik dan sosioekonomi ibu, anak, serta lingkungan keluarga yang dapat mendukung perkembangan yang optimal. Salah satu faktor sosiodemografi pada ibu pekerja yang kurang diteliti adalah lamanya cuti melahirkan, khususnya dalam masa pandemi COVID 19. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur adanya hubungan antara lama cuti melahirkan dengan perkembangan anak pada usia 9 bulan selama masa pandemi COVID 19 menggunakan kuesioner The Ages & Stages Questionnaires (ASQ-3). Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang melalui kuesioner daring pada responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (memiliki anak usia 9 bulan; bekerja dengan riwayat cuti melahirkan 3 bulan atau 6 bulan). Kuesioner daring berisi pertanyaan mengenai data sosioekonomi orang tua, riwayat kehamilan dan kelahiran anak, dan kuesioner ASQ-3 dalam Bahasa Indonesia yang telah tervalidasi, diambil dalam periode Mei 2021. Hubungan antara lamanya cuti melahirkan dan skor ASQ-3 dianalisis menggunakan Mann-Whitney. Analisis multivariat yang melibatkan faktor perancu dilakukan dengan regresi linear multivariabel multivariat. Batas kemaknaan yang ditetapkan adalah < 0,05. Hasil. Terdapat 60 sampel yang merespon kuesioner daring dengan lengkap; 30 (50%) di antaranya menjalani cuti melahirkan selama 3 bulan, dan sisanya menjalani cuti melahirkan selama 6 bulan. Secara keseluruhan, terdapat 20 (33,3%) anak yang membutuhkan stimulasi perkembangan atau evaluasi lanjut oleh dokter spesialis anak. Dalam analisis univariat, lama cuti melahirkan tidak berhubungan dengan skor ASQ-3 di tiap domain (Pillai test, p=0,8). Faktor lain yang menunjukkan hubungan bermakna dengan domain pemecahan masalah adalah jenis kelamin laki-laki (B perbedaan skor yang tidak distandarisasi = - 4.371; 95% CI (-8.333 hingga -0.410) dan riwayat pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (B perbedaan skor yang tidak distandardisasi= 8.571; 95% CI (0.737 hingga 16.406). Dalam analisis multivariat, lama cuti melahirkan tetap tidak menunjukkan hubungan bermakna dengan tiap domain (Pillai test, p =0,763) Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pencapaian perkembangan anak usia 9 bulan antara kelompok ibu dengan cuti melahirkan 3 bulan dan 6 bulan. Faktor jenis kelamin dan pemberian ASI eksklusif menunjukkan hubungan bermakna dengan salah satu domain ASQ-3, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kata kunci: Perkembangan Anak, Cuti Melahirkan, Bayi, ASQ-3, Indonesia.
Background. Childhood growth and development, especially in the first three year of life, is important for the child future, which would be fulfilled by adequate education, care, and compassion. Regarding the child development, there are contributing factors such as mother’s physical and socioeconomic factors, childbirth history, and family environment, which support an optimal stimulation. Maternity leave is one of social factor with lack of previous evidence on its impact on child development, particularly during COVID 19 pandemic. Aim. This study is aimed to measure the association between the duration of maternity leave and development of 9-year-old infant during COVID 19 using The Ages & Stages Questionnaires (ASQ-3). Methods. This is a cross sectional study utilizing online questionnaire, recruiting mothers who fulfil the eligibility criteria (having 9-year-old infant, working with maternity leave of 3 or 6 months) during pandemic (May 2021). The online questionnaire consisted of parent’s socioeconomic status, childbirth history, and ASQ-3 forms (adapted to Bahasa Indonesia). The association between maternity leave and ASQ-3 score was analyzed with Mann-Whitney test, while the multivariate analysis was performed with multivariate multiple variable linear regression (significance limit of 0.05). Results. Sixty mothers completed the online questionnaire; 30 (505) of them had 3months of maternity leave and the rest had 6-months. Among all children, there are 20 (33,3%) infant needed stimulation or further evaluation by pediatrician. Univariate analysis revealed that there is no significant difference of each ASQ-3 score domain among 3-months maternity leave group and 6-months maternity leave group (Pillai test, p=0,8). Male gender and showed a significant lower problem-solving score, while exclusive breastfeeding group showed a significant higher problem-solving score. In multivariate analysis, the duration of maternity leave still do not show significant association with each domain of ASQ-3 score (Pillai test,p=0,763) Conclusion. There is no significant difference of 9-year-old infant development between 3-months maternity leave group and 6-months maternity leave group. Gender and exclusive breastfeeding are significantly associated with one domain of ASQ-3 and warrant further investigation.
Keywords: Child development, Maternity Leave, Infant, ASQ-3, Indonesia.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Putri Widiantika - Nama Orang
Rini Sekartini - Nama Orang
Muzal Kadim - Nama Orang - No. Panggil
-
T21330fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xv, 77 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
SBP Online
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21330fk | T21330fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi