Tesis

Peran Andrografolida dalam Modulasi Stres Oksidatif dan Hubungannya dengan Viabilitas Sel Punca Kanker Payudara dengan Penurunan Sensitivitas Pada Doksorubisin = The role of andrographolide in the modulation of oxidative stress and its relation to breast cancer stem cell viability with reduced sensitivity to doxorubicin.

Latar belakang: Sel punca kanker (CSC) memiliki sifat kemoresisten salah satunya karena kemampuannya untuk mempertahankan tingkat ROS yang rendah dan dapat menjadi target preferensial untuk membalikkan resistensi. Doksorubisin adalah salah satu agen kemoterapi yang paling efektif, namun resistensi masih terjadi. Doksorubisin menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS). MnSOD dan katalase adalah antioksidan endogen yang dapat mengurai ROS. Peningkatan aktivitas spesifik MnSOD telah dikatakan sebagai salah satu mekanisme yang dapat menurunkan sensitivitas sel punca kanker payudara (BCSC) terhadap doksorubisin untuk mempertahankan kepuncaan dan kelangsungan hidup. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh andrografolida dalam memodulasi status oksidatif dan hubungannya dengan viabilitas BCSC yang diberikan doksorubisin berulang. Bahan dan metode: BCSC CD24-/CD44+ ditumbuhkan dalam medium DMEM / F12 dengan 0,1µM doksorubisin selama 14 hari, kemudian diberi kombinasi 0,1µM doksorubisin dan 0,285 mM andrografolida sampai hari ke 22. Viabilitas sel dianalisis dengan uji Trypan blue. Aktivitas MnSOD ditentukan menggunakan kit RANSOD. Aktivitas katalase diukur dengan menggunakan kurva standar katalase. Kadar MDA diukur menggunakan kurva standar MDA. Signifikansi dianalisis dengan ANOVA. Hasil: Aktivitas MnSOD menurun pada hari ke 4 saat BCSC masih sensitif terhadap perlakuan doksorubisin. Viabilitas meningkat pada hari ke-14 seiring dengan peningkatan MnSOD. Andrografolida memulihkan sensitivitas BCSC terhadap doksorubisin, yang beriringan dengan adanya peningkatan aktivitas MnSOD tetapi tidak dengan katalase. Tidak ada perubahan kadar MDA yang bermakna terhadap pemberian doksorubisin dan andrografolida karena BCSC mampu mempertahankan tingkat stres oksidatifnya. Kesimpulan: Suplementasi andrografolida dapat menurunkan aktivitas MnSOD tetapi tidak pada katalase, hal ini berkaitan erat dengan penurunan viabilitas sel yang sensitivitasnya rendah terhadap doksorubisin. Meskipun demikian, tidak ada perubahan pada tingkat stres oksidatif BCSC
Kata kunci: sel punca kanker payudara; doksorubisin; andrografolida; MnSOD; stres oksidatif


Background: Cancer stem cells (CSCs) have chemoresistance properties due to their ability to maintain low level of ROS and can be a preferential target for reversing resistance. Doxorubicin is one of the most effective chemotherapy agents, but resistance is still present. Doxorubicin produces reactive oxygen species (ROS). MnSOD and catalase are endogenous antioxidants that can scavange ROS. Increased MnSOD-specific activity has been suggested as one mechanism that can decrease breast cancer stem cells (BCSCs) sensitivity to doxorubicin to maintain stemness and survival. The study was conducted to determine the effect of andrographolide in modulating oxidative status and its relationship with the viability of BCSCs given repeated doxorubicin. Materials and methods: CD24-/CD44+ BCSCs grown in DMEM/F12 medium with 0.1µM doxorubicin for 14 days, then treated with a combination of 0.1µM doxorubicin and 0.285 mM andrographolide until day 22. Cell viability was analyzed by using Trypan blue assay. MnSOD activity was determined using the RANSOD kit. Catalase activity was measured using a catalase standard curve. MDA is measured using an MDA standard curve. Significance was analyzed by ANOVA. Results: MnSOD activity decreased on day 4 when BCSC was still sensitive to doxorubicin treatment. Viability increased on day 14 with increased MnSOD activity. Andrographolide restores BCSC sensitivity to doxorubicin, which is concomitant with increased MnSOD activity but not catalase. There was no change in MDA levels throughout the day of treatment suggested that the BCSCs were able to maintain the level of oxidative stress. Conclusion: Andrographolide supplementation can reduce MnSOD activity but not catalase, this is closely related to decreased viability of cells with low sensitivity to doxorubicin. However, there was no change in the level of oxidative stress in the BCSCs.
Key words: breast cancer stem cells; doxorubicin; andrographolide; MnSOD; oxidative stress

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Angie Tara Rachman - Nama Orang
Melva Louisa - Nama Orang
Septelia Inawati Wanandi - Nama Orang

No. Panggil
T20523fk
Penerbit
Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xv, 97 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T20523fkT20523fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Peran Andrografolida dalam Modulasi Stres Oksidatif dan Hubungannya dengan Viabilitas Sel Punca Kanker Payudara dengan Penurunan Sensitivitas Pada Doksorubisin = The role of andrographolide in the modulation of oxidative stress and its relation to breast cancer stem cell viability with reduced sensitivity to doxorubicin.

Related Collection