Text

Placental Glycogen Comparison in Patients with Intermediate Pre-eclampsia (32-36 weeks of pregnancy).

Preeclampsia is considered one of the leading cause of maternal mortality. Due to its unclear pathogenesis, the connection between preeclampsia and how it affects placental metabolism is still unknown. One of the ways to measure placental metabolism is by measuring placental glycogen storage level, because it is used when feto-placental need for glucose exceeds supply from maternal circulation. Theoretically, poorly functioning placenta in preeclampsia will cause the inability to break down glucose from its glycogen storage, leading to a reduced glucose supply that can cause developmental growth restriction. Despite the lack of evidence, we suspect that there will be a decline of glycogen level in placenta of pre-eclamptic women compared to normal placenta, and we confirm this hypothesis by Anthrone method. Anthrone method is used to measure glycogen content in preeclamptic women, and compare it with glycogen level of placenta of normal pregnancy. We choose to limit the sample only from preeclamptic women with 32-36 weeks of gestational age due to the difference in pathophysiology between earlyonset ( < 32 weeks) and late-onset preeclampsia ( > 36 weeks). By focusing on placental glycogen level of women in the transitional state between early- and late-onset preeclampsia, we want to observe how the placental metabolism is affected in this gestational age group. Results showed that glycogen level of intermediate preeclamptic women is 10.009 mg/gr, which is a significant decreased compared to glycogen level of normal placenta (58.942 mg/gr). A conclusion is made that while there are still no explanatioon about the pathophysiology of pre-eclampsia, there is a significant decrease in glycogen level of intermediate preeclamptic women.
Keywords: Preeclampsia, Placenta, Glycogen level, 32-36 weeks of gestational age


Preeklamsia dianggap sebagai salah satu penyebab utama kematian ibu. Karena patogenesisnya yang tidak jelas, hubungan antara preeklampsia dan apa pengaruhnya terhadap metabolisme plasenta masih belum diketahui. Salah satu cara untuk mengukur metabolisme plasenta adalah dengan mengukur kadar glikogen plasenta, karena glikogen digunakan ketika kebutuhan feto-plasenta untuk glukosa melebihi pasokan dari sirkulasi ibu. Secara teoritis, plasenta yang berfungsi buruk pada preeklampsia akan menyebabkan ketidakmampuan untuk memecah glukosa dari penyimpanan glikogennya, dan menyebabkan berkurangnya pasokan glukosa, yang dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan perkembangan. Kami menduga bahwa akan ada penurunan kadar glikogen dalam plasenta wanita pra-eklampsia dibandingkan dengan plasenta normal, dan kami mengkonfirmasi hipotesis ini dengan metode Antrone. Metode antrone digunakan untuk mengukur kadar glikogen pada wanita preeklampsia, dan membandingkannya dengan kadar glikogen plasenta pada kehamilan normal. Kami memilih untuk membatasi sampel hanya dari wanita preeklampsia dengan usia kehamilan 32-36 minggu karena perbedaan patofisiologi antara onset dini ( < 32 minggu) dan preeklamsia onset lambat ( > 36 minggu). Dengan berfokus pada tingkat glikogen plasenta wanita dalam keadaan transisi antara preeklamsia awal dan akhir, kami ingin mengamati bagaimana metabolisme plasenta dipengaruhi dalam kelompok usia kehamilan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat glikogen wanita preeklampsia menengah adalah 10,009 mg / gr, yang merupakan penurunan signifikan dibandingkan dengan tingkat glikogen plasenta normal (58,942 mg / gr). Kesimpulan yang dibuat adalah meskipun masih belum ada penjelasan tentang patofisiologi pre-eklampsia, ada penurunan yang signifikan dalam tingkat glikogen wanita preeclampsia di usia kehamilan 32-36 minggu.
Kata kunci: Preeklampsia, plasenta, level glikogen, usia kehamilan 32-36 minggu