Tesis

Validasi Eksternal Skor Resistensi Diuretik Pada Pasien Dengan Gagal Jantung Dekompensasi Akut = External Validation Diuretic Resistance Score in Acute Decompensated Heart Failure.

Latar belakang: Deteksi dini resistensi diuretik berperan penting dalam menentukan tata laksana dan memperbaiki prognosis pasien gagal jantung dekompensasi akut. Model prediksi risiko resistensi diuretik yang telah tervalidasi baik secara internal perlu dilakukan validasi ekternal agar dapat diaplikasikan secara luas. Tujuan: Mengetahui kalibrasi dan diskriminasi skor resistensi diuretik pada gagal jantung dekompensasi akut apabila diterapkan pada populasi dalam periode waktu dan tempat berbeda Metode: Dilakukan studi kohort retrospektif terhadap 697 pasien yang menjalani rawat inap akibat gagal jantung dekompensasi akut pada periode Januari 2020 hingga Desember 2020 di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita dan Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang. Data berasal dari rekam medis dengan metode sampling konsekutif. Dilakukan analisis statistik untuk kalibrasi dan diskriminasi skor resistensi diuretik pada gagal jantung dekompensasi akut Hasil: Berdasarkan jumlah urin per 40 mg furosemid intavena dalam 24 jam pertama, didapatkan angka kejadian resistensi diuretik pada gagal jantung dekompensasi akut sebesar 74.5%. Untuk kalibrasi didapatkan hasil uji Hosmer- Lemeshow p=0,659. Pada plot kalibrasi tampak adanya under prediksi dan over prediksi risiko terhadap kejadian resistensi diuretik yang diobservasi. Hasil slope dan intercept kalibrasi masing-masing 0.44 dan 0.35. Hasil uji diskriminasi didapatkan nilai AUC 0.62(95% IK;0.57-0.66), R2 4.7% Kesimpulan: Skor resistensi diuretik pada gagal jantung dekompensasi akut menunjukkan kalibrasi dan diskriminasi rendah apabila diterapkan pada populasi yang berbeda.
Kata Kunci: Studi validasi; gagal jantung dekompensasi akut; skor resistensi diuretik


Background: Early detection of diuretic resistance plays important roles in determining management and improving outcomes. Well-validated diuretic resistance score internally needs to be validated in different aspect temporally and spatially to get better generalizability. Objective: This study aims to assess calibration and discrimination of diuretic resistance score in acute decompensated heart failure patients with different settings in terms of spatial and temporal aspects. Method: Retrospective cohort study was performed at 697 patients hospitalized for acute decompensated heart failure from January 2020 to December 2020 in National Cardiovascular Center Harapan Kita and Tangerang District Hospital. Data was taken from medical records by consecutive sampling method. The calibration and discrimination value of diuretic resistance score in acute decompensated heart failure were obtained. Result: Based on net urine output per 40 mg intravenous furosemide within 24 hours after administration, observed diuretic resistance in acute decompensated heart failure was 74.5%. Despite Hosmer-Lemeshow test indicating good calibration result (p=0.659), there was under- and over prediction to observed resistance diuretic in calibration plot. Calibration slope and calibration intercept were 0.44 dan 0.35, respectively. The discriminative value of this score in predicting diuretic resistance AUC 0.62(95% IK;0.57-0.66), R 2 4.7%. Conclusion: Diuretic resistance score in acute decompensated heart failure showed poor calibration and discrimination performances in different population
Key words: Validation study, acute decompensated heart failure, diuretic resistance score