Tesis
Perbedaan Perubahan Global Longitudinal Strain Ventrikel Kanan Pasca Komisurotomi Mitral Transkateter Perkutan pada Stenosis Mitral Gradien Tinggi dan Gradien Rendah = Changes of Right Ventricle Global Longitudinal Strain After Balloon Mitral Valvuloplasty in High Gradient and Low Gradient Mitral Stenosis.
Latar belakang: Stenosis mitral (SM) berat dikarakteristikkan dengan berkurangnya area katup mitral (AKM) < 1 cm 2 dan gradien transmitral tinggi (³10 mmHg) namun sering pula dijumpai pasien dengan gradien yang rendah (< 10 mmHg). Pada kelompok SM berat gradien rendah tersebut dilaporkan intervensi katup mitral termasuk Komisurotomi Mitral Transkateter Perkutan (KMTP) tidak menunjukkan perbaikan kapasitas fungsional. Salah satu penilaian yang dapat menjadi prediktor kapasitas fungsional pasien SM setelah tindakan adalah dengan menilai fungsi ventrikel kanan (VKa). Metode penilaian VKa dengan Global Longitudinal Strain (GLS) VKa dapat menilai fungsi intrinsik VKa lebih baik dibandingkan dengan metode ekokardiografi konvensional lainnya. Hingga saat ini belum ada penelitian yang melakukan evaluasi terhadap GLS VKa pasca KMTP pada kelompok SM berat gradien tinggi dan SM berat gradien rendah. Tujuan: Mengukur perbedaan perubahan GLS VKa pasca KMTP antara SM berat gradien tinggi dan gradien rendah. Metode: Dilakukan pemeriksaan ekokardiografi dasar pada pasien SM berat yang akan menjalani tindakan KMTP lalu dievaluasi segera sesudah KMTP yang berhasil (2-7 hari). Modified apical view VKa disimpan dan GLS VKa akan dihitung setelahnya. Hasil: Dari 61 subjek penelitian, 25 pasien (40,9%) SM berat memiliki gradien transmitral rendah, 75,4% perempuan, dan 52,5% pasien dengan fibrilasi atrial (FA). Median AKM sebelum KMTP adalah 0,6 (0,20 – 1,00) cm 2 dan rerata gradien transmitral sebelum KMTP adalah 12,42 ± 5,29 mmHg. Nilai rerata TAPSE sebelum KMTP adalah 17,95 ± 4,56 mm. Nilai GLS VKa berbeda bermakna antara sebelum dan sesudah KMTP baik GLS VKa dengan segmen septal (15,42 ± 4,28 % Vs. -18,85 ± 4,07 %; p < 0,001) maupun GLS VKa tanpa menyertakan segmen septal (-17,43 ± 7,89 % Vs -22,87 ± 5,12 % ; p < 0,001). Terdapat perbedaan perbaikan pada GLS VKa antara kelompok SM berat gradien rendah dan kelompok SM berat gradien tinggi dengan % delta GLS VKa terhadap gradien rendah adalah -12,86 % (-24,93 s.d -0,79 95% KI ; p 0,037). Kesimpulan: Terdapat perbedaan perubahan GLS VKa sebelum dan sesudah KMTP antara SM berat gradien tinggi dan gradien rendah. Perbaikan GLS VKa sesudah KMTP terlihat lebih besar pada SM berat gradien tinggi.
Kata Kunci: GLS VKa, Stenosis mitral berat, KMTP
Background: Severe mitral stenosis (MS) is characterized by the narrowing of mitral valve orifice (MVA) by planimetry < 1 cm 2 and high transmitral gradient (³10 mmHg). However, patients with low gradient (< 10 mmHg) is also common in clinical practice. Several studies have reported that mitral valve intervention including Balloon Mitral Valvuloplasty (BMV) did not make any functional capacity improvement in patient with low gradient MS. Right ventricular (RV) systolic function can be a predictor of functional capacity after intervention in MS patient. RV function assessment by Global Longitudinal Strain of RV (RV-GLS) can assess the intrinsic function of RV better than previous conventional echocardiography methods. Yet, evaluation of RV-GLS after BMV in high gradient versus low gradient severe MS has not been studied extensively. Objective: Measuring the significant difference changes of RV-GLS between high gradient and low gradient severe MS after successful BMV Methods: Baseline echocardiography data will be taken before BMV and will be followed up immediately after BMV (2 – 7 days). Modified apical view of RV was stored in cine-loop and RV-GLS was calculated afterwards. Results: Of 61 subjects, 25 patients (40,9%) had low transmitral gradient, 75,4% were women and 52,5% had atrial fibrillation (AF). Median MVA before BMV was 0,6 (0,20 – 1,00) cm 2 and mean of mitral valve gradient before BMV was 12,42 ± 5,29 mmHg. The Mean of TAPSE before BMV was 17,95 ± 4,56 mm. There were significant improvement of RV-GLS before and after BMV, both RV-GLS (-15,42 ± 4,28 % Vs. -18,85 ± 4,07 % ; p < 0,001) and RV-GLS without septal segment (-17,43 ± 7,89 % Vs -22,87 ± 5,12 % ; p < 0,001). There was a difference in RV-GLS improvement between low gradient severe MS and high gradient severe MS with % delta RV-GLS in low gradient severe MS -12,86 % (24,93 s.d -0,79 95% CI ; p 0,037). Conclusion: There is a difference in RV-GLS changes between high gradien severe MS and low gradient severe SM before and after BMV. The improvement in RV-GLS after BMV was greater in high gradient MS.
Keywords: BMV, RV-GLS, Severe Mitral Stenosis
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Gusti Ayu Temi Vidianti - Nama Orang
Doni Firman - Nama Orang
Siska Suridanda Danny - Nama Orang
Amiliana M. Soesanto - Nama Orang - No. Panggil
-
T21281fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xix, 51 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21281fk | T21281fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi