Tesis

Evaluasi Hasil Pengobatan Paduan Pengobatan Jangka Pendek Tuberkulosis Resistan Obat Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luaran = Evaluation of Short-term Regimen Treatment Result in Drug-resistant Tuberculosis and Factors Affecting the Outcomes.

Latar belakang: Tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di dunia. Sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2020, pengobatan TB RO di Indonesia saat ini menggunakan paduan tanpa obat injeksi yang terbagi menjadi dua, yaitu paduan pengobatan jangka pendek (9-11 bulan) dan jangka panjang (18-20 bulan). Penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi luaran penggunaan regimen pengobatan jangka pendek pada TB RO di RSUP Persahabatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi luaran. Metode : Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif yang dilakukan sejak Agustus 2019 – Januari 2021 dengan consecutive sampling pada pasien TB RO yang berobat ke Poli TB RO RSUP Persahabatan. Pasien yang telah memenuhi kriteria pengobatan jangka pendek akan diberikan pengobatan standar dan akan dievaluasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang dinilai pada penelitian ini antara lain usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, faktor komorbid, BTA awal pengobatan, luas lesi foto toraks, merokok, riwayat pengobatan TB, desentralisasi, lama konversi, dan pola resistan. Hasil akhir pengobatan yang dievaluasi pada penelitian ini adalah sembuh, gagal pengobatan, meninggal, putus berobat, dan pindah. Hasil : Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi penelitian sebanyak 68 orang dengan karakteristik rerata usia 42,03 (13,22) tahun. Pada kelompok jenis kelamin lakilaki (66,7%), gizi obese (71,4%), riwayat merokok indeks berat (81,8%), riwayat gagal kategori 2 sebelumnya (100%), gambaran foto toraks lesi luas (66,7%), tidak desentralisasi (59%), konversi BTA > 3 bulan, BTA awal pengobatan 3+ (66,7%), dan poliresistan (80%) akan mengalami luaran tidak berhasil lebih cepat dibandingkan kelompok lainnya. Hasil akhir pengobatan pada penelitian ini didapatkan angka kesembuhan sebesar 42,6%, gagal pengobatan sebesar 17,6%, meninggal sebesar 8,8%, putus berobat sebesar 27,9% dan transfer out sebesar 2,9%. Kesimpulan : Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna antara faktorfaktor yang mempengaruhi luaran pengobatan TB RO dengan regimen jangka pendek (STR).
Kata kunci : luaran, pengobatan jangka pendek, tuberkulosis resistan obat


Background: Tuberculosis (TB) remains a major health problem and one of the top ten causes of death in the world. According to WHO recommendations in 2020, drugresistant TB (DR-TB) treatment in Indonesia currently uses an injection-free drug combination which was divided into short-term (nine to eleven months) and long term (eighteen to twenty months) treatments. The aim of this study is to identify the outcome of using a short-term treatment regimen (STR) for DR-TB in patients treated at Persahabatan Hospital, Jakarta, Indonesia and factors that influence their clinical outcomes. Methods: This study was a prospective cohort study conducted from August 2019 until January 2021 in Persahabatan Hospital, Jakarta, Indonesia. All DR-TB patients were evaluated whether they met criteria for the STR treatment. Outcomes evaluated in this study were cured, treatment failure, death, loss to follow up, and transferred out. Factors assessed in this study included age, sex, body mass index, comorbid factors, bacterial load, chest x-ray lesions, smoking, TB treatment history, decentralization, time-toconversion, and resistance pattern. Results: Sixty eight subjects were included in this study. Mean age was 42.03 (+ 13.22) years. Males, obese, heavy smoking index, history of second category treatment failure, extensive lesion in chest x ray, decentralisation, acid fast baccili (AFB) conversion by > 3 months, AFB stain at pre-treatment of +3, and poly-drug-resistance were more likely to have an unfavourable outcome. However, the results were not statistically significant (p > 0.05). The treatment result of this study showed a cure rate of 42.6%, with treatment failure was 17.6%, death was 8.8%, loss to follow up was 27.9%, and transferred out was 2.9%. Conclusion: In this study, there were no significant differences between the factors that influenced the outcome of DR-TB receiving STR.
Keywords: drug-resistant tuberculosis, outcome, short term regimen

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Faiza Hatim - Nama Orang
HEidy Agustin - Nama Orang
RR. Diah Handayani - Nama Orang

No. Panggil
T21265fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21265fkT21265fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi Hasil Pengobatan Paduan Pengobatan Jangka Pendek Tuberkulosis Resistan Obat Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luaran = Evaluation of Short-term Regimen Treatment Result in Drug-resistant Tuberculosis and Factors Affecting the Outcomes.

Related Collection